Tentang-10

7 0 0
                                    


"Tentang keharusan.
Sebagai manusia pasti punya kewajiban dan tanggung jawab yang memang harus dijalankan.Jika tidak kau akan mati oleh kelalaian tersebut."

~°°~

Di perusahaan ternama di Valletta, Fataya Company. Perusahaan sukses yang dipimpin oleh Tuan Muda, Adam Gibe Fataya. Ia berusaha 21 tahun dan memimpin perusahaan ini sendirian semenjak ayahnya meninggal dunia. Ia memiliki wajah yang tampan, kulit yang putih, dan mata yang tajam. Ia memiliki sifat yang dingin namun terkenal kejam.

"Tuan,ini informasi dari gadis yang bernama Rana..."kata seorang pria yang merupakan orang kepercayaannya. Ia meletakkan sebuah berkas diatas meja Adam

"Baiklah...kau boleh keluar."katanya sembari berdiri dari duduknya

Orang itu lalu membungkuk kemudian keluar dari ruangan sang CEO

Adam kemudian mengambil berkas tersebut dan melihat informasi apa saja yang ia dapat

"Oohh,jadi kau tinggal didaerah ini juga...dan sekarang kau berkuliah di Valletta Campus...Heh...Penderitaanmu akan dimulai dari sekarang....Rana."ucapnya sembari menutup berkas tersebut

Ia lalu keluar dari kantornya dan menuju mobil mewah di halaman parkir.

Mobilnya lalu melesat ke jalanan kota Valletta yang luas

"Aku akan menghancurkanmu dengan tanganku ini..."ucapnya sambil mengepalkan tangan di wajahnya

Ketika melewati jalanan, ia melewati jalanan yang membuatnya merasa mual

"Astaga bau apa ini!"ucapnya sambil mengibaskan tangan didepan wajahnya

Ia merasa mual dan ingin muntah karena tidak tahan dengan baunya

Ia mulai mencari sesuatu di dashboard mobilnya.

Permen.Ia butuh permen sekarang.

Tapi, nihil. Hanya ada beberapa buku dan barang lain di dashboard tersebut

"Sialan!Wooeekkk."ia mulai makin mual

Ia menjalankan mobilnya pelan dan melihat sebuah minimarket.Ia memutuskan untuk berhenti dan membeli permen disana.

Ia mulai mencari permen yang ia cari diantara tumpukan banyak permen

"Mana dia?"ucapnya sambil berjalan pelan didepan rak permen tersebut

Ia terus menyusuri rak-rak permen

Ketika berjalan ia tak sengaja melihat seseorang

"Bukankah itu...Rana?"matanya menyipit dan seketika menjadi tajam kembali

Rana sedang mengepel lantai toko ini.

"Oohh,jadi dia bekerja disini..."ucapnya dengan senyum smirknya

Ia lalu mengambil permen yang ia inginkan di rak kemudian pergi melalui jalan yang baru saja Rana pel.

"Astaga...orang itu"geram Rana yang melihat orang itu berjalan cepat di atas lantai yang belum kering

TENTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang