Tentang-30

3 1 0
                                    


Adam masih menenggelamkan kepalanya di samping leher Rana.Ia masih memeluk dalam Rana.Adam merasa frustasi karena suatu hal yang membuatnya muak.

Adam melepaskan pelukan nya.Ia kini menatap Rana dalam, "Aku adalah orang yang tempramental Ran.Aku mudah marah dan emosi..."tutur Adam membuat Rana menatapnya sendu.

Rana tahu jika Adam menjadi seperti ini sejak kehilangan kedua orangtuanya.Rana mengulas senyum indahnya, menatap balas Adam. "Kau hanya perlu mengaturnya sesuai tempat..."

Adam kini merasa sedikit tenang daripada yang tadi."Apakah masih sakit?"Adam kini meraih tangan Rana yang ia tarik paksa itu.

Rana hanya diam melihat itu, sedangkan Adam ia hanya menyesal karena telah melakukannya.Pergelangan tangan Rana terlihat sedikit membiru karena tarikan kasar itu."Sepertinya lukamu lebih sakit..."Rana kini menyentuh pelan dada Adam.Mecoba merasakan sakit dihati pria itu.

"Maafkan aku..."ucapnya lirih.

Rana memegang lengan Adam yang tidak tertutupi kemeja itu."Kau masih tidak berubah..."Rana mengingat masa kecilnya bersama Adam.

Adam masih mengelus pelan tangan Rana dan membuatnya merasa nyaman.Adam baru sadar jika ia telah menyakiti Rana yang tidak bersalah itu.

Beberapa jam yang lalu...

Adam kini tengah bersama rekan-rekan bisnis besarnya.Berbagai jenis minuman mahal kini tersuguh di antara mereka.Hanya Adam yang tidak menyentuh minuman itu karena merasa tidak dalam mood untuk mabuk

"Kau tidak minum?"tanya John, seseorang disamping Adam yang sedang memegang segelas wine itu

Adam menggelengkan kepalanya pelan, "Aku sedang tidak mood..."Ia menyandarkan punggungnya ke sofa empuk dibelakangnya.

"Kau ingin minum jika ada wanita cantik disini?Begitukah?"tanyanya dengan sengiran ke arah Adam.

Adam menolehkan kepalanya cepat.Ia paling tidak suka jika ada hal-hal yang berhubungan dengan wanita."Maksudmu?"tanyanya yang tak kalah tajam dengan matanya

John berdehem."Ayolah!Tuan Joana dan Franky akan segera kembali dengan beberapa wanita kesini.Aku rasa kau akan bersemangat setelah ini..."John menyesal wine ditangannya

"Aku tidak akan bermain seperti kalian..."ketus Adam.Ia kesini karena hal yang berbau bisnis, bukan wanita.

Klek.Pintu ruangan terbuka.

Benar kata John, Tuan Joana dan Franky akan membawa beberapa wanita kesini.Dan yang paling membuat Adam muak adalah pakaian kurang bahan wanita itu.

"Pertemuan bisnis ini tidak lengkap jika tanpa sedikit pesta dengan beberapa wanita..."ucap Franky yang tengah digandeng oleh 2 orang wanita seksi disampingnya

Adam kini merasa sangat tidak nyaman.Ia tidak tahu jika pertemuan bisnis mereka akan berakhir seperti ini."Aku akan pergi"Adam berdiri sembari merapikan jasnya

"Ayolah sayang!Ini bahkan belum dimulai..."goda wanita itu dengan senyuman yang membuat Adam jijik.Wanita itu kini tengah meraba dada Adam.

"Lepas!Jangan buat tangan kotormu itu menyentuhku!"tegas Adam didepan wanita itu.

John berdiri,"Apa-apaan kau ini?!"tegur John yang merasa jenuh dengan sikap Adam

Adam membalikkan badannya, "Aku benci hal-hal seperti ini.Aku rasa pertemuan bisnis kita sampai disini saja..."Adam membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu

"Jangan Sok suci kau!!!"teriak Franky membuat Adam berhenti dari langkahnya.

"Aku tidak ingin kotor seperti kau dan wanitamu itu!Jangan membuatku berpikir dua kali untuk kontrak besar kita!"tegas Adam yang menekan setiap katanya.

TENTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang