"Tentang masa lalu.
Jangan memintaku untuk melupakannya,karena ketika aku mengingat nya aku merasa kau sangat berbeda disana,di waktu dulukala."~••~
Rana duduk di kelasnya sekarang.Memperhatikan dosen yang tengah menjelaskan didepan sana.
Otaknya sedang berkonsentrasi sekarang, untuk menyerap ilmu yang di distribusi kan oleh sang dosen.
"Dunia semakin lama semakin maju...dan pikiran kalian,juga harus terus maju.Kalian lihat daun yang jatuh di bawah pohon itu...."Dosen menunjuk ke arah luar jendela yang menampakkan dedaunan jatuh dari pohon
Mereka hanya memperhatikan daun yang jatuh disetiap detiknya
"Mereka jatuh karena tau,mereka harus digantikan oleh daun yang akan tumbuh nanti.Mereka merelakan,mengikhlaskan apa yang memang sudah menjadi takdir mereka..."
Perkataan dosen tersebut membuat Rana berpikir sejenak.
Ia terdiam mencerna setiap kata yang dilontarkan oleh sang dosen
"Baiklah,untuk besok kalian buat ilustrasi tentang kehidupan yang ada disekitar kalian.Besok akan dipresentasikan dan kalian tampilkan semaksimal mungkin..."perintah sang dosen
Kelas menjadi riuh karena tugas yang begitu mendadak.Satu kelas sangat benci tugas mendadak
Ting.ting.
"Baiklah...sampai jumpa besok..."
Dosen meninggalkan kelas yang masih riuh.
Rana masih setia duduk di kursinya.
Ia masih memikirkan perkataan dosen
Merelakan.
Mengikhlaskan.
"Ran!Kau kenapa melamun?Tugas dari dosen jangan terlalu dipikirkan..."Arsa mendekat pada Rana
"Baik lah..."jawabnya pelan sambil mengulum bibirnya
"Ran,kami akan perpustakaan sekarang.Kau mau ikut?"tanya Mala yang berdiri dari duduknya
"Tidak...kalian pergi saja...aku akan ke kantin..."
Mereka mengangguk lalu pergi meninggalkan Rana sendiri dikelas
Rana akan ke kantin seperti yang ia katakan.Ia berjalan pelan ke kantin sambil memikirkan sesuatu di kepalanya
"Hmm,ketenangan akan didapat jika keikhlasan juga didapat.Keihklasan,merelakan..."
Rana masih bergumam
Ia tiba di kantin yang cukup ramai dengan orang-orang.Melihat kantin yang cukup ramai, Rana berniat kembali saja ke kelas.
"Ahhh,tidak...sampai kapan kau akan menjadi penakut seperti ini..."Rana bermonolog pada dirinya sendiri
Ia berniat mengambil air mineral dan sepotong roti bungkusan di rak.
Namun karena banyak yang menghalangi, ia kesusahan untuk menggapainya
"Hmm bagaimana caraku mengambilnya?"Rana kemudian memandang banyak orang yang ada didepannya
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG
FantasyFiction and Fantasi Ia adalah gadis penakut yang tidak percaya diri.Banyak kisah yang membuat hidupnya tertekan.Kehilangan orang yang dicintai dan selalu tersakiti membuat takut jika dalam keramaian. Hingga suatu keajaiban datang dan kesialan lain...