Pria itu kini telah tiba di Malta.Ia masih dapat merasakan tempat yang tidak asing baginya itu.Dengan gaya kasual ia berjalan menuju mobil yang telah menunggunya sedari tadi."Kita langsung kerumah tuan?"tanya sangat sopir pada Adam yang kini tengah memasang sabuk pengamannya itu.
"Langsung ke kantor!"tegas Adam yang kini telah fokus pada ponsel miliknya.
Adam sibuk mengotak-atik ponsel pintarnya itu.Ia sangat bersemangat hari ini setelah ketibaannya di Malta.
...
Adam yang masih dengan pakaiannya kasualnya itu masuk kedalam kantor miliknya dengan santai.Matanya menyusuri setiap inci yang ada di kantornya.Tidak banyak yang berubah dan masih terlihat mewah.
Semua orang yang melewati Adam pasti membungkukkan badannya karena CEO ini sudah lama tidak terlihat di kantornya.Adam hanya menyunggingkan senyumnya menanggapi para karyawan kantornya.
Ketika sudah di lift, tangannya langsung memencet tombol angka 24,tentunya itu adalah ruangan kebesarannya.Ia bersandar dengan santai pada dinding lift.Hanya ada dia sendiri disini.
Adam kini sudah keluar dari lift dan ia langsung saja membuka pintu ruangannya itu dengan sedikit cepat.
"Akhirnya CEO tampan ini pulang!"seru Andrew yang tadi duduk disofa dan kini telah bangkit dari duduknya.
Adam langsung saja merentangkan tangannya dan memeluk erat saudaranya itu.Adam tau jika Andrew lah yang sudah membantu mengurus perusahaannya ini.
"Terimakasih karena kau sudah membantuku selama aku di luar negeri..."Adam masih memeluk erat Andrew.
Mereka pun melepaskan pelukan itu.Andrew kini menampakkan senyuman miringnya yang membuat Adam kebingungan.
"Ada apa dengan wajahmu itu?"tanya Adam yang aneh ketika melihat Andrew menunjukkan sengirannya itu.
Andrew memasukkan tangannya kedalam saku celana.
"Kau tidak bilang jika kau membawa kekasihmu kesini?"
"Kekasih?"Adam mengerutkan keningnya.Sejak kapan ia membawa kekasih ke Malta.Jelas-jelas ia datang kesini sendirian dan tidak membawa siapapun.
Andrew lalu menatap seseorang dibekang Adam yang baru saja muncul ketika Adam baru saja masuk ke ruangannya.Andrew menunjuk dengan dagunya.
Adam yang masih heran itu pun menoleh kebelakang.
"Thea?!!"
...
Rana kini tengah duduk di sofa miliknya.Ia sedari tadi memikirkan bagaimana caranya untuk menyelesaikan masalah utang piutang dengan bank itu.
Rana menarik nafasnya berat, "Aku sekarang tidak tau harus apa..."
Rana memutuskan untuk keluar rumah saja sekarang.Siapa tau ketika ia keluar rumah,ada seorang milyader yang memberinya uang yang banyak.
...
Rana berjalan pelan dengan langkah yang terasa berat itu.Akhir-akhir ini ia memang sudah menemukan senyumnya itu.Banyak masalah yang terjadi padanya seketika menarik senyum indah di bibir Rana.
"Dulu aku percaya keajaiban ketika Aran datang padaku,tapi sekarang...sepertinya keajaiban semacam itu tidak akan ada lagi..."Rana berkata lirih.Ia masih memikirkan gelang biru yang telah ia hilangkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG
FantasyFiction and Fantasi Ia adalah gadis penakut yang tidak percaya diri.Banyak kisah yang membuat hidupnya tertekan.Kehilangan orang yang dicintai dan selalu tersakiti membuat takut jika dalam keramaian. Hingga suatu keajaiban datang dan kesialan lain...