Tentang-19

1 0 0
                                    

"Tentang aturan.
Untukmu mungkin tidak berlaku,tapi untukku itu sangat berharga dan menjadi titik tumpuku."


~••~


Rana kini tengah menggenggam erat ujung selimut yang menutupi tubuhnya hingga ke dada.Ia masih memikirkan apa yang terjadi tadi.Jantungnya berdetak abnormal dan tidak beraturan.

"Astaga!!!Berhenti memikirkan itu ran!!!"

Kini badannya merasa dingin dan panas, secara bersamaan.

"Akhhh!!!"Rana berteriak karena merasa tidak nyaman sekarang.

Ia bergegas ke dapur dan mengambil segelas air lalu meneguknya habis dalam sekejap.

Nafasnya serasa naik turun sekarang.

"Kau mencintaiku kan?"

Perkataan dalam bentuk 3 kalimat itu seketika membuat usapan di tangan terhenti.Rana mengangkat kepalanya menantikan reaksi dari Aran.

Ia masih terdiam.Aran lalu memiringkan  kepalanya menghadap gadis yang tadi mengatakan hal yang sensitif baginya

Rana kemudian memiringkan kepalanya, menatap teduh pria di sampingnya.Memasang senyum yang paling lebar di wajahnya

"Hei kenapa kau diam?Tinggal jawab..."

Cup.

Aran mencium bibir Rana sekilas.Membuat gadis itu diam seperti patung ditempatnya.Matanya masih membulat dan tak lupa wajahnya yang memerah akibat malu.

Rana memegang bibirnya pelan.Masih memikirkan kejadian singkat yang terjadi tadi.

"Kenapa kau..."

Cup.

Sekali lagi Aran mencium sekilas bibir itu.Membuat wanita itu semakin terkejut bukan main

Ciuman pertamaku? hilang?

Dan itu, bukan dari penduduk bumi?

Rana berdiri cepat dari duduknya.Mencoba merapikan mantelnya yang padahal tidak berantakan.

"Aku pulang..."

Rana meninggalkan Aran seorang diri di kursi itu.

Rana masih diam terpaku di tempatnya.Ia kembali menuangkan air ke gelasnya.Ia meminumnya perlahan sehingga meninggalkan setengah dari air yang dituang nya tadi.

"Yang benar saja?!Masa dia suka sama wanita sepertiku?"Rana mencoba bertanya kenapa Aran malah menyukainya

"Aku tidak pernah bersikap berlebihan padanya..."lanjut Rana lagi

Ia terus bermonolog men celoteh kan segala kekesalannya yang sedari tadi tak mampu ia tahan.

Ting.nong.

TENTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang