Tentang-18

4 0 0
                                    


"Tentang waktu yang sesaat.
Tolong tetaplah seperti ini.Aku akan merindukannya nanti."

~••~

Rana kini hanya berdua di kamar bersama Aran.Ia kemudian mengambil kursi lalu meletakkannya disamping tempat tidur Aran.Ia berpikir, apa yang harus dilakukannya sekarang.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"Rana menopang dagunya dengan tangan miliknya

Lalu Rana teringat sesuatu.Ketika ayahnya sakit sewaktu pulang kerja, ibu Rana langsung mengistirahatkan ayahnya.

Rana lalu beranjak dari duduknya.Ia melepas sepatu yang dipakai Aran.Lalu ia diam lagi

"Apakah aku harus membuka jaketnya juga?"Rana bertanya pada dirinya sendiri

Aran terlihat berkeringat.Terlihat dari dahinya yang mengalirkan air keringat sedikit demi sedikit.

Rana beranjak, ia mencoba membuka jaket Aran.Perlahan tapi pasti kini jaket itu telah terlepas dari tubuh Aran dengan usaha yang susah payah dari Rana.Kini menyisakan kaos oblong berwarna putih di tubuh Aran.Rana lalu menggantungkan jaket itu di belakang pintu Aran

"Cepatlah sembuh..."Rana kini ingin beranjak keluar kamar tetapi tiba-tiba langkahnya terhenti

"Jagalah adik kami..."

Ucapan kakak Aran seketika membuat Rana kaku.

Bukankah tadi ia diminta untuk menjaga Aran.Rana menoleh kebelakang.Memandang wajah pria itu yang tengah tertidur pulas.

"Jadi aku harus menginap?"Rana memberikan pertanyaan untuk dirinya sendiri.

~••~

Pagi menjelang, terlihat dari tirai jendela yang begitu terang.Rana kini terbangun dari tidurnya.Ia tertidur di kursi dan kepalanya ia jatuhkan di kasur Aran dengan lengannya sebagai bantal.

"Enggh..."Rana memperbaiki posisi duduknya.Ia merenggangkan tubuhnya karena merasa kini punggungnya terasa sakit karena kelamaan membungkuk.

"Oohh iya...cahayanya..."Rana beranjak dari duduknya.Berjalan menuju tirai kamar Aran.Ia membuka lebar-lebar tirai itu dan masuklah sinar matahari pagi dan menyapa Aran di sekujur tubuhnya

"Seandainya pengobatan di bumi juga hanya memerlukan sinar matahari seperti ini,pasti tidak ada yang mau menjadi dokter didunia ini..."Rana berceloteh sendiri sembari melihat Aran

Ia melirik jam di pergelangan tangannya.Sudah waktunya ia kuliah.

"Kau istirahat dengan baik,aku akan kuliah..."

Rana keluar dari apartemen Aran dan kembali ke apartemennya.Ia bersiap untuk pergi kuliah hari ini.Dengan pakaian rapi tak lupa buku dipelukannya ia berangkat menuju Valletta Campus

~••~

"Rana?Kau kenapa?"Tania menyentuh bahu Rana mencoba membangunkan Rana dari lamunannya.

"Hah?"Rana menaikkan kedua alisnya menjadi dan kembali bertanya

"Kau kenapa?Daritadi kulihat kau hanya melamun..."Kata Tania

TENTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang