"Aku benci ketika semua yang bukan salahku tapi harus menjadi kesalahanku."...
Rana memperhatikan tampilannya didepan cermin.Dress selutut berwarna peach memberikan kesan lembut serta rambut yang dibiarkan tergerai membuatnya terlihat seperti seorang putri raja.
Rana menghembuskan nafasnya gusar, "Kenapa dia harus mengumumkan ini?Bukankah lebih baik pernikahan ini berjalan begitu saja tanpa harus ditunjukkan pada orang-orang!"Rana mengeluarkan unek-unek di dalam hatinya.Sedari tadi ia hanya berpikir tentang hal ini.Rana tidak suka dengan acara formal seperti ini karena begitu membosankan.
Rana melirik lengannya yang kosong.Raut wajah kesalnya seketika menjadi datar dan akhirnya sedih.Rana mengelus pergelangan tangannya pelan, "Walaupun Adam sekarang sudah lebih baik,tapi..."Rana memandang dirinya di pantulan cermin.
"...aku sangat merindukanmu"
Ia menarik nafas panjang, berusaha menahan diri agar tidak berperasaan terlalu dalam.
"....apakah kita benar-benar sudah terputus hanya karena hal itu?"
Rana memutar bola matanya, mengusahakan agar air mata tidak jatuh ke pipinya yang sudah dipoles indah itu."Aku benar-benar merindukanmu..."
Rana tidak bisa membohongi dirinya jika ia sangat merindukan Aran belakangan ini.Rasa bersalah dan kerinduan datang bersamaan setelah gelang itu hilang dari Rana."Maafkan aku..."
...
Adam mengambil kunci mobil di nakas meja kamarnya.Kakinya lantas berjalan keluar.Namun ketika ingin keluar kamar, Adam dikejutkan oleh Thea yang sedang berdiri didepan pintu kamarnya.
"Thea?Kenapa kau kesini?!"tanya Adam yang memasang wajah bingung melihat Thea dengan wajah santainya.
Thea memundurkan langkahnya, memastikan bahwa kini Adam sudah keluar kamar. "Kau mau ke acara itu,bukan?"tanyanya seolah pura-pura tidak tahu.
Adam mengangguk cepat, "Iya,aku akan kesana."Adam berjalan menjauh dari Thea.
Thea memutar bola matanya malas, "Aku juga akan ke pestamu dan aku ingin pergi bersamamu!"kata Thea cepat membuat Adam menghentikan langkahnya. "Aku bersama Rana..."perkataan Adam sukses membuat tatapan marah di wajah Thea.
Adam melanjutkan langkahnya dan kali ini sedikit lebih cepat."Kau mengabaikanku demi dia?"kata Thea lagi.Adam benar-benar menghentikan langkahnya dan memutar badannya cepat. "Apa maksudmu?Dia calon istriku...dan itu hak-ku!"tegas Adam menatap Thea dengan manik mata tajamnya.
"Sepertinya kau sangat yakin dia itu gadis yang baik..."Thea berjalan pelan menuju posisi Adam.Tangannya ia lipat di dada."Apakah kau tau jika dia itu jauh dari kata baik?"
"Aku sudah mengenalnya sebelum aku mengenalmu!"jawab Adam membuat Thea geram.
Thea lalu tertawa pelan,"Kau yakin dia tidak berubah?Wajahnya memang tidak mengambarkan betapa buruknya ia didalam..."
"Jangan membuat aku marah Thea!"tegas Adam yang kini sudah cukup marah karena perkataan Thea."Tau apa kau tentang dia?!"
"Apakah kau memang tidak tertarik denganku?!"Thea kini mendekatkan wajahnya ke Adam."Aku mencoba menjadi baik untukmu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG
FantasyFiction and Fantasi Ia adalah gadis penakut yang tidak percaya diri.Banyak kisah yang membuat hidupnya tertekan.Kehilangan orang yang dicintai dan selalu tersakiti membuat takut jika dalam keramaian. Hingga suatu keajaiban datang dan kesialan lain...