Part 1 : Kita ?

37K 640 2
                                    

Mature Themes 21+

Gerald, meminum minumannya di kegelapan , dia tidak menghidupkan lampu hotel yang saat ini di tempati nya. Gerald memang sering tidur di hotel, dari pada tidur di rumah nya sendiri, kenapa begitu ? Padahal dia memiliki seorang istri yang sangat cantik dan begitu Sexy di rumah yang saat ini mungkin menunggunya ? Mungkin ? Atau lebih tepat nya, tidak mungkin sedang menunggu nya.

Gerald telah menikah 5 tahun yang lalu bersama Putri pewaris Perusahaan Trans Construction Group, bukan karena cinta , ya tentu saja. Pernikahan itu terjadi karena perjodohan konyol yang di lakukan oleh ke dua orang tua mereka, atau lebih tepat nya orang tua nya yang menjual Gerald ke Keluarga Bambang Kurniawan. Keluarga Gerald memiliki hutang hampir 400 Milliar lebih, dan belum beserta bunga nya, yang kalau di hitung hingga sekarang sudah hampir mencapai 600 Milliar. Bukan uang yang sedikit, bahkan mungkin sampai mati pun Gerald tidak akan pernah bisa melunasinya.

Semua itu bermula ketika Keluarga mereka hancur, perusahaan mereka bangkrut saat itu karena di tipu oleh salah satu saingan Keluarganya, tapi pada saat krisis itu, Papa Gerald memohon kepada Bambang untuk menyelamatkan perusahaan dan keluarganya, dan Bambang menyetujui. Tidak gratis, ya tentu saja . Mana ada zaman sekarang yang gratis, pertolongan itu atau lebih tepatnya perjanjian itu di tukar dengan syarat harus menikahi Anak nya yang hancur, suka mabuk, pembuat onar, dan saat ini hamil karena ulah pria yang bahkan tidak di ketahui.

Gerald harus menelan pil pahit dan menikahi Wanita itu karena jika tidak Keluarga nya hancur. Perlahan dia mencoba untuk menerima kenyataan itu dan menerima Perempuan itu, tapi nyatanya Perempuan itu memang Iblis, bejat dan jalang. Dia sama sekali bukan Wanita yang bisa Gerald kendalikan, dia suka pesta, mabuk, narkoba, bahkan Sex, dan tentu saja dia tidak mau di sentuh oleh Suami nya yang bagi dia hanya menginginkan harta keluarganya. Kehamilan itu hanya bertahan 4 bulan, dan dia pun keguguran, bagaimana tidak seorang wanita hamil mabuk-mabukan, merokok, dan pesta pora setiap malam, dia sangat kacau.

Semenjak itu juga hidup Gerald hancur, hampa, dan begitu kesepian, karena harus terjebak dalam situasi seperti ini, mau tidak perduli tapi keluarganya taruhannya, melunasi hutang itu tidak akan pernah bisa jika Gerald tidak bekerja di Perusahaan ini, jadi mau tidak mau dia harus menjalani semua ini, sandiwara bodoh ini harus tetap berjalan, kontrak perjanjian harus tetap di lakukan, dan hutang harus tetap berjalan. Gerald tidak bisa menceraikan Jasmine sampai hutang kepada keluarga Jasmine terlunasi.

Sudah 5 tahun Gerald terjebak, dia seperti di ikat, di luar orang melihat itu indah, tapi nyatanya di dalam itu hancur, busuk, dan hampir mati. Semenjak itu pula Gerald menjadi susah tidur , dia harus mabuk dulu baru dia bisa tidur, Gerald juga bahkan memiliki Dokter pribadi untuk selalu mengawasi mental nya yang dia takut akan gila. 

Gerald melihat gemerlap lampu kota dan lampu dari berbagai kendaraan yang lewat di bawah sana, sangat tenang untuk nya sekarang, sudah hampir 6 gelas di meminum Wiski nya, dia akan meminum sampai 8 atau 10 gelas, baru dia akan beristirahat itupun jika bisa, Gerald juga mengkomsumsi Obat tidur, obat penenang, dan banyak obat anti depresi lainnya.

Setelah merasa mata nya berat dan badannya juga letih dia ke kasur dan mencoba untuk memejamkan matanya, ini bahkan sudah pukul 4 subuh, dan dia harus bangun jam 7 pagi,  untuk bersiap berangkat ke kantor.

Alarm itu berbunyi, tepat pukul 7:00 pagi, Gerald bangun, dia langsung mengambil beberapa pil di laci nya untuk dia minum, membantu nya menghilangkan rasa nyeri di kepala nya, setelah nya dia akan mandi dan bersiap pergi ke kantor.

Gerald memiliki supir pribadi yang bernama Firman, Firman sendiri setiap hari nya akan menunggu Gerald di depan hotel.

Gerald turun dan Firman langsung membukakan pintu untuk Bos nya.

Sesampainya mereka di kantor, semua orang menyapa ramah, Gerald juga menyapa ramah balik mereka, dia memang terkenal sebagai Bos yang sangat baik, ramah dan pengertian kepada setiap karyawan nya, walaupun itu hanya sebuah kedok untuk hidup nya yang hancur.

Dia masuk ke dalam ruangan nya, tidak lama pasti nya sang Sekretaris pribadi Nayla, akan masuk dan membawakan Kopi untuk dirinya.

Nayla Winindi, Sekretaris yang sangat cekatan, pintar, cerdas dan cepat memahami situasi, Nayla menjadi salah satu orang kepercayaan Gerald semenjak 3 tahun belakangan ini.

Untuk hari ini Nayla menjelaskan setiap jadwal yang akan Gerald lakukan, Mulai dari Meeting dengan Investor baru dan ada Meeting lagi untuk membicarakan tentang proyek yang akan datang, sisanya hanya segelintir pekerjaan yang akan ia lakukan di ruangan nya, seperti menandatangani dokumen, menerima laporan harian tentang perusahaan, dan mengevaluasi beberapa berkas untuk setiap harinya Gerald cek dan tanda tangani.

"Nayla, batalkan rapat ku siang ini." Seru Gerald.

Nayla sejenak diam lalu mulai mencari kata-kata yang tepat.

"Apakah Bapak ada urusan mendadak siang ini ?" Tanya Nayla.

"Iya sangat mendadak, aku ingin makan sushi, jadi kamu tolong pesankan tempat di Restauran biasa, dan nanti kita berdua akan kesana ?" Ucap Gerald, sambil melihat komputernya tanpa menatap Nayla.

"Tapi itu bisa kita lakukan saat jam Istirahat, Rapat Bapak kan jam 11, saya rasa akan tepat waktu tanpa harus membatalkan rapat." Seru Nayla.

"Nayla, lakukan saja apa yang saya katakan, dari kapan kau banyak tanya." Jawab Gerald yang saat ini sudah menatap nya secara langsung.

"Baiklah kalau begitu Pak, Saya akan pesankan tempat nya dulu, untuk jam 12 ya Pak." Balas Nayla yang hanya menuruti apa kata Bos nya.

Nayla pun permisi untuk keluar dari ruangan itu, dan sampai di depan ruangan barulah dia tersadar akan kata-kata Bos nya tadi, yang mengatakan "Nanti kita berdua akan kesana" Kita berdua ? Apa maksud dari kata "KITA BERDUA" , Mereka tidak pernah makan bersama hanya berdua, memang benar Nayla sering makan malam dengan Bos nya, tapi selalu tentang urusan pekerjaan dan itupun mereka tidak pernah berdua, karena akan ada beberapa Kolega Gerald yang lain. 

Nayla menggelengkan kepala nya, tidak mau berfikir terlalu jauh. Setelah dari ruangan Gerald, Nayla langsung duduk kembali ke meja kerja nya, dan mulai mengerjakan perkerjaan nya.


TBC.

Love Affair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang