Mature Themes 21+
Nayla dan Gerald pulang bersama ke hotel setelah itu. Mereka bahkan mandi bersama lalu mereka berbaring dan hanya tidur dengan tenang, besok adalah jadwal keberangatan mereka ke Jepang selama 1 bulan.
Sebelum pergi Nayla ingin menemui Bara terlebih dahulu dan menjelaskan semuanya, meluruskan hubungan mereka dan mengakhiri keadaan yang gila ini. Dia tidak bisa berperan menjadi 2 wanita yang mencintai ke dua pria sekaligus, dia bukan wanita seperti itu, jujur dia mencintai Bara, tapi hatinya berkata Gerald membutuhkannya sekarang, dan sungguh dia tidak tega melepaskan Gerald saat ini. Lagipula dia juga tidak bisa bertahan dengan Bara selamanya apalagi kondisinya sekarang sudah sangat kacau, dia menyadari bahwa kejadian semalam menegaskan hatinya kalau dia sudah mantap akan berdiri di samping Gerald dan menjadikan Gerald satu-satunya.
"Kutuk aku ya Tuhan, aku memang penjahat dalam situasi ini, aku menyakiti hati banyak orang." ucap Nayla dalam hati nya sedih.
Keesokan Harinya.
"Bara Bisa kita bertemu ?" Ucap Nayla pada Bara di sambungan telepon.
"Ada yang ingin aku bicarakan, Bar." Sambung Nayla.
"Baiklah, dimana ?" Tanya Bara.
"Di tempat biasa." Jawab Nayla.
"Oke, Apakah kau mau di jemput ?" Tanya Bara.
"Tidak, aku akan datang sendiri." Ucap Nayla.
"Oke. Ya sudah aku pergi dulu ya." Seru Bara, dan sambungan itu di matikan.
Gerald yang mendengar itu langsung bertanya.
"Kau ingin menemui kekasih mu ?" Tanya Gerald.
"Iya Gerald, aku ingin menemui Bara. Aku harus mengakhirinya, hubungan kami sudah tidak sehat, dia memiliki wanita yang sedang hamil anak nya, dan aku memiliki lelaki yang sudah mempunyai istri, bukankah ini lucu, sangat kacau kan."
"Dia menghamili wanita lain ?"
"Iya, itu tidak sengaja, terjadi sesuatu, tapi masalah nya bukan itu saja, semua seperti terencana hubungan Bara dan Mila, hubungan aku dan kamu. Mungkin memang harus di akhiri semua."
"Maaf aku membawamu ke neraka ini, kau lepas dari nya tapi kau malah masuk ke lubang neraka, maafkan aku Nayla, tidak seharusnya aku melakukan ini padamu."
"Sudah ku katakan Gerald, aku lah yang datang, aku lah yang akan menanggung resikonya, aku tidak akan meninggalkanmu." Ucap Nayla. Bara tersenyum dan langsung menarik Nayla ke pelukannya.
"Aku juga tidak akan pernah melepaskan mu Nayla. Terima kasih karena sudah memilih ku. Aku akan segera menyelesaikan kehancuran ini dan kita akan bahagia bersama, aku berjanji kau hanya perlu menunggu, kau mau menunggu ku kan Nay ?" Ucap Gerald. Nayla mengangguk.
Bahagia, akankah mereka merasakan kebahagian itu , bisa kah mereka bahagia diatas segala derita dan kehancuran yang sudah terjadi ini.
Setelah pulang kerja sekitar pukul 4 sore. Baik Bara dan Nayla mereka sama-sama pergi menuju tempat yang mereka janjikan. Mereka memilih untuk pergi sendiri-sendiri.
Di taman depan Danau.
Nayla bertemu dengan Bara. Raut wajah Nayla tampak sangat sedih, mereka bertemu di suatu tempat yang sering mereka datangi dulu jika ingin menghabiskan waktu, tempat itu sangat bermakna untuk mereka, mereka duduk disana lama tanpa ada yang bicara , hanya duduk menatap danau yang tenang.
"Aku akan pergi ke jepang Bar." Ucap Nayla membuka omongan terlebih dahulu.
"Iya aku sudah dengar dari beberapa orang di kantor, Jaga diri baik-baik, sesekali hubungi aku." Ucap Bara, lalu. Mereka bicara tanpa melihat satu sama lain, lalu Nayla menggenggam tangan Bara erat. Bara mengaitkan jari-jari nya ke jari-jari Nayla.
"Bara ?" Panggil Nayla.
"Iya Nayla."
"Terima kasih." Ucap Nayla.
"Untuk ?"
"Segala nya."
"Terima kasih juga untuk mu yang bertahan dengan ku hingga saat ini, kau wanita terbaik dan terindah dalam hidup ku yang pernah aku miliki, Nayla." Seru Bara, dia tahu inilah akhir dari semua nya.
"Aku mencintaimu Bara, tapi seperti yang kau tahu kita memang harus mengakhiri hubungan ini." Seru Nayla, air matanya menetes begitu saja. Sungguh ini berat untuknya juga.
Bara diam sejenak mencoba mencari kata yang tepat.
"Nayla, kau adalah wanita pertama ku, kau adalah cinta pertama ku, kau memiliki tempat terindah di hati ku, dan itu akan ada untuk selamanya, cerita kita tidak akan pernah menghilang begitu saja, maaf aku telah menghancurkan hubungan ini, maaf aku telah menyakitimu, aku tahu kau layak bahagia, dan aku ingin kau bahagia." Ucap Bara. Nayla langsung menangis tersedu , Bara memeluknya dengan erat, air matanya pun mengalir lebih derah, sungguh ini juga berat untuk Bara.
"Kau pria terindah yang pernah aku miliki, kau segalanya untukku, kau tidak pernah menyakitiku, kita memang telah memilih jalan yang berbeda untuk hidup kita Bara, berakhirnya hubungan kita, bukan karena kau ataupun aku, itu hanya karena waktu dan perubahan yang terjadi di antara kita seiringnya berjalan waktu dan takdir yang menentukan semua nya. Dan maafkan aku, aku juga menyakitimu, aku mencintai pria lain Bara, aku tahu aku tidak pantas, aku hina, aku menyalahkan mu atas yang telah kau lakukan, aku munafik, aku pendosa, dan gila, menyakiti mu dengan segala kata-kata ku, tapi aku sendiri menyakiti mu dan mengkhianati mu. Aku tidak berhak kau cintai Bara." Bara mengelus Nayla yang terus menangis meminta maaf di pelukannya.
"Tidak ada yang salah tentang kenyataan ini, kita hanya tidak berjodoh, kita tidak di takdirkan untuk bersama, aku bahagia kau bisa merasakan cinta lagi, dan aku mohon bahagia lah Nayla, aku tidak ingin kau tersakiti, cinta bukan untuk menyakiti Nayla, Bahagia lah, aku pun rela melepaskan mu asalkan kau bahagia, sayang."
"Aku mencintaimu Bara, selama nya kau akan tetap menjadi pria pertama ku."
"Aku juga mencintamu Nayla, aku sayang padamu."
"Aku mohon jaga Mila, dia sangat mencintaimu, dan dia sedang mengandung anak mu, kau harus menjaganya, menjaga anak kalian, aku tenang jika kau bersama dengan nya, dia wanita baik Bara."
"Aku pasti akan menjaganya Nayla, Pasti. Dan aku mohon padamu kau juga harus menjaga dirimu, dan aku mohon hubungi aku kapan pun kau butuh, hubungan kita akan tetap terjaga Nayla." Ucap Bara. Dan Nayla hanya mengangguk sedih.
Dan itu menjadi pertemuan terakhir mereka , setelah itu Nayla berangkat ke Jepang bersama Gerald selama 1 bulan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair [END]
RomanceAntonio Geraldi, Pria beristri yang sangat tekun bekerja dan sangat mencintai istrinya. Memiliki keluarga harmonis meskipun belum mempunyai anak. Itulah yang orang lain lihat dari dirinya. Tapi kenyataannya sangat bertolak belakang. Gerald itulah pa...