Love Affair [END]

Part 19 : Pertemuan Kembali.

Mature Themes 21+

Gerald langsung pergi ke arah belakang. Nayla mengejar nya, Bryan hanya bisa terdiam, dan Firman sedang melihati Bryan dengan tajam.

"Gerald...Gerald , tunggu." Ucap Nayla mengejar Gerald yang tidak mau berhenti.

Gerald berjalan di koridor dengan cepat dia tidak memperdulikan Nayla. Nayla mengejarnya dengan Heels tinggi dan akhirnya Nayla terjatuh karena hak tinggi itu. Gerald berhenti karena mendengar suara Nayla terjatuh, dia tidak tega melihat Nayla kesakitan, dia memutuskan untuk kembali dan menolong Nayla.

"Gerald ?" Melihat Gerald yang kembali dan berada di hadapan nya, Nayla tidak kuasa menitihkan air mata, dan dia juga langsung memeluk Gerald. Tapi Gerald tidak membalas nya malah dia dengan sengaja mencoba untuk melepaskan pelukan dari Nayla.

"Gerald, kenapa kau begitu padaku ?" Tanya Nayla.

"Kenapa aku begini ?" Ucap Gerald sedikit kesal. "Kau tidak tahu kenapa aku begini Nayla ? Sadar kan dirimu Nayla, Kau menyakitiku, kau menghilang selama 6 tahun, aku mencari mu, bertahan tanpa mu, sengsara karena tidak ada kamu, tapi kau malah bahagia, saling memandang dengan pria lain di Negara ini, dan jika aku tidak melihat mu sampai detik ini pun, aku yakin kita tidak akan pernah bertemu dan kau tidak akan pernah mengingat ku, iya kan ?" Ucap Gerald yang kesal.

"Kau marah, kau cemburu dengan Bryan, Gerald Bryan adalah rekan kerja ku, dia teman ku, sahabat ku, dan dia adalah Gay, untuk apa kau cemburu padanya." Ucap Nayla, Gerald langsung terdiam tampak terkejut.

"Dia Gay ?" Gerald terkejut dengan pernyataan Nayla.

"Iya, dia Gay Gerald." Ujar Nayla lagi , untuk meyakinkan Gerald.

"Kau tidak membohongi ku kan ?" Ucap Gerald yang masih sulit percaya.

"Untuk apa aku membohongi mu, kau bisa langsung bertanya pada nya kalau kau tidak percaya ." Ucap Nayla.

"Lalu kenapa kau selama ini tidak pernah menghubungi ku ? Kau seperti hantu yang menghilang begitu saja, sangat hebat dalam bersembunyi. Aku sengsara tanpa mu Nayla." Tanya Gerald.

"Bukankah itu lebih baik untuk kita, kau tahu kita tidak bisa bersama ketika itu, dan untuk apa memaksa nya, jika aku masih di Indonesia aku tidak yakin aku bisa bertahan lama, makanya aku memutuskan untuk pergi dan tinggal disini ."

"Terus kenapa kau tidak menelepon ku, sekali saja ? Apakah seberat itu, aku mencari mu Nayla."

"Aku hanya belum yakin Gerald, aku takut tuhan belum menjodohkan kita, aku tidak mau memaksakan keadaan, tapi intinya aku tetap menunggu mu disini kan, sampai detik ini pun aku masih menunggu mu Gerald."

"Aku sengsara tanpa mu Nayla, aku sangat merindukanmu, seharusnya kau tahu itu."

"Aku juga Gerald, aku juga sangat merindukanmu, tapi sekali lagi aku bilang , kita tetap tidak bisa bersama jika kau masih terikat dengan keluarga itu." Ucap Nayla. Gerald hanya diam saja tidak ingin memberikan penjelasan apapun tentang kehidupan nya dengan keluarga Bambang Kurniawan, dan hal itu sukses membuat Nayla bertanya-tanya dalam hati nya.

"Lalu apa yang kau lakukan disini ?" Tanya Nayla, mencoba untuk mengalihkan pembicaraan terlebih dahulu.

"Aku yang membuat acara ini." Ucap Gerald.

"Jadi kau sih orang yang susah di atur itu, hah ?" Seru Nayla sambil tertawa.

"Apa maksud mu ?" Gerald tampak heran dengan perkataan Nayla.

"Aku yang mendesain tempat ini, dan Bryan adalah wakil dari ku, kami bekerja keras untuk desain di acara mu ini, dan kau tahu kami sangat kesusahan karena sang pembuat acara tidak bisa di ajak bertemu ataupun memberikan solusi untuk masukan desain acara nya."