Part 13 : Pertemuan Tidak Terduga

8K 247 1
                                    

Mature Themes 21+

Dave masuk ke kamar nya dan membanting pintu hotel dengan kesal.

Selama ini dia selalu mengikuti Jasmine, mengurus masalah nya, dan menemani nya, dia tahu Jasmine pun terluka dengan semua yang sudah terjadi dalam hidup nya. Dan dia tahu kalau dia juga tidak perduli dengan pernikahan itu, tapi entah kenapa melihat Jasmine yang mulai perduli dengan pernikahan nya, terlebih lagi perduli dengan apa yang Gerald lakukan, hati nya terasa tersayat dan begitu sakit.

Di dalam lubuk hatinya paling dalam, dia takut kehilangan Jasmine. Dia takut Jasmine jatuh cinta pada orang lain, dan dia lebih takut lagi kalau Jasmine jatuh cinta pada suami nya, Gerald.

Selama ini Dave hanya menyembunyikan perasaanya, mengubur nya dalam, tapi bukan berarti rasa itu bisa hilang.

Brakkkkk.

Bunyi pintu di hempas oleh Jasmine yang masuk ke dalam kamar Dave.

"Kenapa kau meninggalkan ku ?" Teriak Jasmine.

"Sudah kukatakan kalau kau mau melakukan hal itu aku tidak mau ikut campur Jasmine, Sudahlah lebih baik kau Jangan mengacau, aku sudah bosan dengan kekacauan yang kamu buat." Ucap Dave yang tadi nya berbaring sekarang sudah duduk di ranjang hotel mewah itu.

"Aku tidak mengacau kau Tenang saja, aku hanya ingin memberikan pelajaran untuk orang yang sudah memasuki kehidupan ku, berani-berani nya dia menyentuh milik ku." Ucap Jasmine.

"Dari kapan kau menganggap Gerald sebagai milik mu, kau sangat lucu."

"Dia mainan ku." Seru Jasmine.

"Dia manusia, bukan mainan."

"Intinya bukan tentang dia tapi tentang wanita rubah licik itu, Aku hanya merasa butuh menghilangkan wanita itu saja, tidak butuh Gerald, yang jelas wanita itu harus enyah dan hancur."

"Tidak bisa kah kau tidak melakukan hal sebodoh itu, kita bisa keliling eropa, happy-happy, atau pesta, untuk apa kau mau mengurusi hal sebodoh itu, Jasmine."

"Kenapa sih kamu cerewet banget, jangan banyak bicara dan ikuti saja , aku sudah membuat rencana, kalau kau tidak mau ikut, silahkan pergi dari sini." Ucap Jasmine kesal, lalu dia masuk ke toilet yang ada di kamar itu.

Dave mengacak rambut nya dengan Frustasi, Jasmine memang sangat susah di atur.

Jasmine Dia menatap kaca besar yang ada di depan nya, dia menatap pantulan dari dirinya sendiri, terkadang dia bertanya apa yang sebenarnya dia lakukan dalam hidup nya, tapi apakah orang lain yang seharusnya bertanggung jawab padanya pernah berfikir tentang dirinya, kebahagiannya, keinginanya.

"Mami, Jasmine rindu Mami, Jasmine ingin sama-sama Mami, kenapa Mami enggak ajak Jasmine pergi sama Mami, kenapa Mami harus meninggalkan Jasmine bersama orang-orang bodoh dan munafik ini, Jasmine mau mati dan ikut Mami, Jasmine mau sama Mami." Ucap Jasmine sambil menangis. Dave yang sedari tadi berdiri di belakangnya merasakan juga kesakitan yang kini temannya itu rasakan. Nakal, hancur, Tatto, pesta pora, minuman, gemerlap malam, kejahatan, semua yang Jasmine lakukan hanyalah untuk menutup luka dia yang begitu besar, meskipun semua yang dia lakukan malah hanya membuka luka baru yang lainnya.

Dave berjalan menghampiri Jasmine, dan memeluknya dari belakang, Dave menenangkan nya, dan Jasmine semakin menangis di pelukan Dave. Hanya pada Dave lah Jasmine memperlihatkan semuanya, luka nya, duka nya, kesedihannya, kekecewaannya, semuanya tanpa sedikit pun dia tutupi dari Dave.

Di sisi lain.

Gerald dan Nayla sedang bertemu dengan Tuan Mitsuka untuk membahas proyek, ada juga beberapa petinggi dari perusahaan Tuan Mitsuka, Proyek sudah mulai berjalan, mereka akan mengawasi untuk sebulan ini, mereka akan lebih sering berkunjung ke Lokasi, setelah 20 % pengerjaan, nantinya Gerald dan Nayla akan pulang , dan yang akan melanjutkan pemautauan orang proyek dari perusahaan Gerald yang akan Stand Bye disini.

Setelah rapat mereka makan siang di rumah Tuan Mitsuka, semua tampak begitu lancar.

"Kalau begitu kami sangat berterima kasih atas jamuan mewah ini, Tuan dan Nyonya Mitsuka, kami pamit dulu pulang ke Hotel." Ucap Gerald. Tuan Mitsuka dan Istrinya mengangguk dan menyalami Gerald dan Nayla.

Firman membukakan pintu untuk Gerald dan Nayla lalu mereka kembali ke Hotel.

Sesampainya di Hotel, Baru saja mau masuk Lift tapi ada seseorang yang menahan Lift dan lalu masuk ke dalam Lift itu, jelas membuat Gerald Shock melihat orang yang masuk itu.

"Bukankah sangat miris melihat Bawahan nya menggoda atasan nya yang jelas sudah memiliki Istri, dimana harga diri wanita itu, sangat murahan, melebihi pelacur, apakah memang lagi musim merebut suami orang, bermesraan di Negara orang lain, dan tinggal di hotel bersama, sangat membuat jijik." Ucap Jasmine menohok lalu menampar keras pipi Nayla, Nayla sangat terkejut dengan ucapan Jasmine, dan lebih terkejut lagi dengan tamparan Jasmine, belum lagi Jasmine langsung menarik Nayla dan membuat Nayla bersimpuh terduduk di bawah Kaki Jasmine.

"Kau bahkan lebih rendah dari seekor binatang, dasar jalang." Ucap Jasmine lagi.

Gerald yang masih Shock bahkan tidak berbuat apa-apa, sampai dia tersadar dengan tamparan dari Jasmine.

"Ini yang kau lakukan selama ini, Hah. Kau seperti parasit yang tidak tahu diri, tidak tahu di untung, tidak tahu terima kasih, sudah semua serba pakai milik keluarga ku, malah sampai bersenang-senang dengan pelacur juga pakai uang keluarga ku, dimana harga dirimu brengsek, seharusnya kau hanya perlu jadi pesuruh keluarga ku saja dan bersyukur bukan nya malah bermain kotor di belakang kami, tidka tahu dia, pria menjijikan ?" Ucap Jasmine, Nayla masih terduduk di lantai lift. Hingga lift terbuka, Gerald yang tidak perduli dengan ucapan Jasmine hanya mendorong Jasmine yang hampir tersungkur lalu memapah Nayla dan membawa nya menuju ke kamar mereka. Jasmine mengikuti sebelum pintu itu tertutup.

"Apa mau mu Jasmine ?" Ucap Gerald. Selama ini Gerald memang tidak pernah beradu mulut dengan Jasmine, tidak pernah kasar ataupun menyakiti Jasmine, dari awal pun Gerald tidak ada niat untuk jahat dengan Jasmine, tapi dari awal malah Jasmine yang selalu menolaknya, memandang rendah dirinya, tapi kenapa sekarang dia tiba-tiba datang dan membuat onar, mengklaim tentang pernikahan, dan membuat keributan, dari kapan Jasmine perduli dan ikut campur dengan urusan pribadi Gerald, nyatanya selama ini Jasmine selalu saja tidak menunjukkan sosok Istri kepada Gerald, dia yang malah terlihat tampak seperti Jalang yang tidur dan pesta pora dengan pria lain.

"Mau ku, kau pecat wanita ini dan jauhi dia, wanita murahan ini tidak berhak ada di perusahaan Papa ku, nanti bisa sial ?" Ucap Jasmine.

"Jika tidak aku akan bilang kepada Papa, dan kau tau akibatnya, dan kau tahu mungkin itu  malah lebih parah lagi, memikirkan Bambang Kurniawan menghancurkan hidup wnaita murahan ini." Sambung Jasmine lagi, lalu Dia duduk santai tanpa menatap Gerald dan Nayla yang tampak masih Shock.

"Jangan kau berani-berani nya menyentuh Nayla, biar aku yang mengurus nya ?" Seru Gerald.

"Cih, sangat menjijikan mendengar kau bicara seperti itu, seorang benalu yang sedang membela seorang jalang."

"Jangan Hina Nayla, kau lah yang patut di panggil jalang, apakah kau tidak sadar dengan tingkah laku mu, kau bahkan lebih rendah."

"HAHAHAHA, aku jalang ? Aku mungkin jalang tapi aku tidak menganggu suami orang."

"Nayla tidak menganggu siapapun, dan aku tidak pernah merasa memiliki Istri ataupun menjadi suami dari wanita seperti mu."

"Benarkah ? Oke baiklah, kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya, kalian nikmati saja waktu kalian yang berharga ini, sebelum aku menghancurkan nya." Ucap Jasmine lalu pergi dari kamar nya Gerald, Nayla hanya bisa berdiam diri tanpa sepatah kata pun.


TBC

Love Affair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang