Part 16 : Bukan Jalan ku.

6.7K 274 3
                                    

Mature Themes 21+

Nayla terbaring sedih di kamar nya dengan lampu redup, apakah ini memang jalan nya, apakah dia tidak bisa merasakan kebahagian dengan sesuatu yang benar-benar dia pilih dengan sepenuh hati. Sakit rasanya menghadapi jalan ini, tapi lebih sakit jika harus menerima kenyataan jika harus berpisah dengan pria itu.

Gerald sendiri dia kini sudah berada di depan rumah Nayla, dia menatap rumah itu sangat lama, dia ingin turun tapi mengapa semuanya jadi begitu berat rasanya.

Apakah memang perpisahan adalah jalan satu-satu nya untuk sekarang, atau memang seharusnya tidak ada kebersamaan dari awal nya. Gerald sangat menyesal karena telah membawa Nayla ke hidup nya yang hancur ini, dan menyeret Nayla ke jurang terdalam hidup nya.

Nayla berdiri dari baring nya , dan dia tidak sengaja melihat mobil Gerald di luar sana. Dia segera berlari dan keluar , Gerald yang sadar hendak pergi tapi Nayla langsung menghentikannya.

Nayla langsung menggedor kaca mobil sambil menangis dan memohon agar Gerald membuka mobil nya.

"Aku mohon buka lah, setidaknya mari kita bicara." Ucap Nayla.

Gerald akhirnya luluh, dia membuka pintu mobil nya, dia menyuruh Firman untuk keluar dan menunggu mereka untuk bicara.

Nayla segera memeluk Gerald. Gerald perlahan menggerakkan tangannya dan mengelus lembut rambut Nayla. Nayla sudah menangis tersedu-sedu.

"Kau tidak apa-apa, apakah mereka melakukan sesuatu padamu ?" Tanya Nayla.

"Seharusnya kau mencemaskan hidup mu, kau hancur gara-gara aku. Maafkan aku Nayla."

"Tidak ada yang harus di maafkan Gerald, mereka yang kejam, mereka yang gila, kau hanya korban."

"Kita tidak bisa bersama Nayla, kau tahu itu, aku tidak mau kau tambah sengsara, lagi pula sekarang semua sudah ketahuan dan Papa ku menjadi ancaman kuat untuk mereka. Kau tahu selama ini kelemahan ku adalah Papa ku, bagaiamana pun Dia adalah Keluarga ku satu-satu nya, aku tidak bisa mengabaikan ataupun meninggalkan nya sekarang Nayla."

"Aku mengerti, aku tahu itu. Aku tidak meminta kau memilih ku, aku hanya ingin kau terbebas dari mereka itu saja, aku tahu hal itu mustahil dan kau terikat dengan mereka, aku rasa ini lah memang akhir untuk kita, aku tidak mau egois dan menahan mu, kau harus berdiri di samping Papa mu, dialah keluarga mu satu-satu nya, aku hanya berharap kau bisa menjaga dirimu dan jangan menyakiti dirimu lagi jika aku tidak ada, aku harap juga kau bisa menyelesaikan masalah mu dan jika memang kita berjodoh aku harap kita akan bertemu nanti tanpa ada masalah dan halangan di masa depan." Ucap Nayla sambil memegang tangan Gerald.

"Kenapa kau bicara seperti itu, kau bicara seolah aku tidak bisa melihat mu lagi, aku tahu kita memang harus berpisah tapi tetap saja aku tidak bisa jika harus meninggalkan mu seutuhnya, kita bisa bersembunyi menjalin hubungan ini, aku akan berusaha dengan sekuat tenaga ku untuk cepat mencari cara agar aku terlepas dari mereka, untuk sementara kita tidak usah bertemu sampai semua terkendali, tapi setelahnya aku akan menemui mu secepat nya."

"Tidak Gerald, kau hanya akan membuat semua nya tambah buruk, kau tahu selama ini Jasmine pasti mengawasi mu, dan akan selalu begitu, jika dia tahu aku masih berada di dekat mu, pastinya kau yang akan sengsara , dia tidak akan bisa menyentuh ku lagi, karena aku sudah tidak bekerja disana, tapi kau dan Papa mu, kalian akan menjadi target untuk dirinya, aku tidak mau, aku mohon padamu, lepaskan aku selesaikan urusan mu, tapi jangan pernah menemui ku lagi, aku mohon, ini semua demi Papa mu."

"Tidak aku tidak bisa Nayla, apa arti hidup ku tanpa kamu ?"

"Kau pasti bisa, kuat lah, aku yakin kau kuat Gerald."

"Tidak tanpa mu Nayla."

"Aku mohon demi aku, demi Papa mu."

"Kenapa ? Apakah kau tega membiarkan ku sendiri, aku akan hancur lagi Nayla, dan kali ini mungkin aku akan lebih hancur dari sebelum nya."

"Ku mohon jangan, pikirkan aku, pikirkan tentang Papa mu, bukankah selama ini kau juga bertahan demi Papa mu, kau bisa bertahan untuk beberapa waktu lagi Gerald, aku percaya. Dan ingat aku melakukan hal ini juga semua  demi kebaikan kita, kita akan bertemu lagi jika kita berjodoh, tapi untuk sekarang lebih baik kita berpisah, itu adalah jalan yang terbaik."

Apa yang Nayla katakan memang benar, mereka tidak seharusnya masih bersama, itu hanya akan menyakiti diri sendiri dan orang sekitar mereka, perpisahan adalah yang terbenar untuk sekarang.

"Aku mencintaimu Nayla, kau tahu itu kan ?" Ucap Gerald sambil menatap Nayla dalam.

"Aku tahu, dan aku juga sangat mencintaimu Gerald, aku harap kita bisa bertemu dengan tenang suatu saat nanti."

"Aku akan datang padamu jika saat nya sudah tiba."

"Dan aku akan menunggumu, kapan pun itu." Ucap Nayla. Gerald mendekati wajah nya ke wajah Nayla dan menyatukan bibir mereka , itu menjadi ciuman terakhir untuk mereka.

Dan setelah nya Nayla benar-benar menghilang dan tidak pernah ada kabar lagi, bahkan rumah Nayla pun sudah kosong.

Hari berganti Minggu, Minggu berganti Bulan, Bulan berganti Tahun. Waktu cepat berlalu tapi perasaan masih begitu kuat, perasaan rindu, cinta dan membutuhkan. Gerald membutuhkan Nayla disisi nya, rasa sakit itu selalu menyiksa setiap hari bagi Gerald yang harus menjalani hari-hari nya tanpa Nayla. Nayla menghilang tanpa jejak setelah pertemuan itu, tidak ada yang bisa Gerald lakukan, Gerald tetap harus berada disini di tempat neraka ini, menjaga Papa nya dan tetap menjadi pecundang.

Gerald sesekali datang ke rumah Nayla berharap Nayla pulang, tapi tentu saja tidak pernah terjadi, tahun kedua. Rumah itu kembali menyala, kembali bercahaya dan tampak rapi, Gerald segera mencari tahu apakah Nayla sudah kembali atau belum, tapi nyatanya rumah itu telah di beli dan di tempati oleh orang lain.

Bukan nya Gerald tidak mencari tahu, Gerald mencari tahu semampu nya, tapi benar-benar menjadi jalan buntu. Gerald tidak kenal dekat dengan kehidupan Nayla, orang-orang yang berhubungan dengan Nayla, itulah yang membuat Gerald kesusahan mencari tahu keberadaan Nayla.

Tahun pun berganti terus, Gerald tahu dia harus bangkit dan melepaskan belenggu ini jika memang dia ingin bersama Nayla, dia akhirnya berhenti ke rumah itu, berhenti memikirkan nasib nya, dan berhenti memikirkan Nayla untuk sekarang, dia harus fokus dengan hidupnya, kebebasanya, agar dia bahagia dan dengan cara itu dia bisa dan yakin untuk menemui Nayla kelak.


TBC


Love Affair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang