Part 2 : SIN

24.9K 588 1
                                    

Mature Themes 21+

"Pak, sudah waktu nya Bapak berangkat ke Restauran." Seru Nayla saat masuk ke dalam ruangan Gerald.

"Baiklah, ayo kita pergi." Seru Gerald dan berdiri mengambil Jas nya untuk dia pakai, lalu dia berjalan melewati Nayla yang bingung.

"Kita ? Pergi ? Aku ikut maksud nya ?" Ucap Nayla yang bingung di belakang nya Gerald yang sudah berjalan terus.

"Kenapa kamu diam saja, ayo cepat." Seru Gerald lagi. Nayla yang tersadar langsung berlari kecil mengikuti Gerald, dia segera mengambil Jaket nya dan mengambil Tas nya.

Sesampai nya mereka di bawah, Firman membukakan pintu untuk bos nya, dan membukakan pintu mobil untuk Sekretaris Bos nya.

Lalu tidak lama setelah mereka berada di dalam mobil, Nayla mengambil HP nya dan mengetik sesuatu.

"Sayang aku ada acara makan siang bersama Pak Gerald, kamu tidak apa kan makan sendiri, ajak Mila ya kalau kamu bosan, I Love You." Lalu Nayla mengirim pesan itu ke HP Bara kekasih nya.

"Oh iya Pak, untuk proyek yang di Jepang, tuan Mitsuka menyetujui nya, kemungkinan besar bulan depan Bapak bisa mengecek wilayah di sana untuk membicarakan tentang pembangunan proyek itu Pak." Jelas Nayla, memecah keheningan di mobil itu.

"Oke baiklah, kamu urus semua berkas nya, nanti setelah nya kabari lagi hasil nya." Balas Gerald, sambil melihat Nayla yang masih sibuk dengan iPad nya dan masih saja mengecek-ngecek tentang pekerjaan. Nayla memang sangat penggila kerja.

"Baik Pak Gerald, akan segera saya lakukan dan akan saya laporkan lagi pada anda." Jawab Nayla lugas.

"Nayla ?" Panggil Gerald.

"Iya , Pak." Jawab Nayla, yang masih saja tetap asik dengan Ipad nya.

"Kita mau makan siang, dan ini adalah jam istirahat, simpan lah Ipad mu, dan aku tidak mau mendengar tentang kamu membahas perkerjaan lagi." Ucap Gerald, suaranya pelan tapi terkesan garang.

Belum 15 detik Gerald bicara seperti itu tapi iPad Nayla berbunyi, dan dia langsung mengeceknya, rupanya itu adalah sebuah pengingat. Nayla segera membuka tas nya yang berisi berbagai botol obat-obatan. Dia mengambil 2 obat sekaligus lalu memberikan itu ke Bos nya.

"Pak, silahkan minum." Ucap Nayla, Gerald lalu mengambil pil itu, dan Nayla memberikan air minum kepada Bos nya. Nayla selalu teliti untuk setiap kebiasaan dan semua yang menyangkut  tentang Gerald, termasuk jam dia minum obat, dan harus meminum obat apa saja.

Sesampainya mereka di restauran, Nayla langsung menyebutkan nama, dan pelayan itu mengantarkan mereka ke ruangan VIP.

Nayla langsung memesankan pesanan makanan untuk Gerald, dia bahkan tahu apa yang Gerald suka dan tidak dia suka. Bahkan hampir semua tentag Gerald Nayla tahu, entah itu ukuran Baju, warna dan model nya, ukuran sepatu, bahan kaus kaki, bahkan sampai dalaman, warna kesukaan Gerald, makanan dan minuman kesukaan, dan semua apa yang tidak Gerald suka, bahkan tentang alergi dan obat-obatan, semuanya Nayla tahu, Nayla hafal dan Nayla mengerti tentang kebutuhan Gerald, karena itu Gerald merasa sangat membutuhkan Nayla di samping nya, karena dia baru kali ini bisa mendapatkan sosok orang yang begitu hebat dan sangat bisa diandalkan seperti Nayla. Dan perlahan pula Gerald mulai merasakan perasaan aneh di dada nya saat menatap wajah cantik Nayla, perasaan sakit saat melihat Nayla bersama kekasih nya, dan perasaan luka saat melihat Nayla menangis. Gerald ingin memeluknya, ingin mendekap nya, tapi Gerald tidak bisa karena status yang kini dia sandang, yaitu suami orang. Walaupun status suami hanya di mata orang tapi tetap saja dia tidak bisa melakukan apapun , jika dia egois Nayla lah yang akan terluka dan tentu saja dia tidak mau melihat Nayla terluka.

Love Affair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang