Chapter 20 : Mengajak Pulang ?

6.8K 241 1
                                    

Mature Themes 21+

"Tergantung padamu, asalkan kau janji mau menikahi ku, aku akan kembali padamu." Ucap Gerald, Dan Nayla sangat terkejut dengan perkataan Gerald tentang menikah.

"Gerald ?" Ucap Nayla.

"Nayla , aku sudah menunggu ini sangat lama, aku ingin kau kembali pada ku, tanpa ada orang yang menganggu kita lagi seperti 6 tahun yang lalu, aku sudah bebas dari segala nya, dan aku yakin sangat yakin bisa membuat mu bahagia, aku ingin mengajak mu pulang ke indonesia dan kita menikah, kita hidup disana, dan bahagia bersama, apakah kau mau ?" Ucap Gerald.

"Ikut pulang ? Ke Indonesia ? Tapi, pekerjaan ku disini, usaha ku ?" Tanya Nayla.

"Nayla, aku mohon kembali lah pada ku, Bryan kan bisa mengatur semua disini."

"Tidak Gerald, aku lah yang mengatur seluruh nya, aku bahkan sampai turun lapangan sendiri, aku tidak bisa meninggalkan perusahaan ini, aku membangun nya dengan susah payah hingga dia berdiri sampai seperti ini, aku tidak bisa melepaskan nya Gerald."

"Jadi kau mau melepaskan ku lagi ? Kita baru ketemu, dan kau sudah membuat pilihan untuk melepaskan ku lagi ?" Tanya Gerald dengan raut wajah yang teramat sedih. Sungguh Nayla juga sekarang merasa hancur tapi rasanya dia juga tidak mungkin untuk meninggalkan Paris dan meninggalkan Perusahaan yang susah payah dia bangun.

"Gerald bukan begitu, kau salah paham. Ini bukan tentang melepaskan, kau harus mengerti Gerald, kau tahu aku sulit awalnya untuk bangkit dan mencari pekerjaan, bukan aku tidak mampu hanya saja rasanya masih Trauma dengan semua yang terjadi di Indonesia, dan aku sudah nyaman hidup disini Gerald, akhirnya aku bisa bangkit dan merasa sangat senang, merasa sangat telah menemukan kehidupan ku kembali ketika aku membangun perusahaan ini, aku merasa bahagia disini dan membangun perusahaan ini hari demi hari nya, susah senang aku lewatkan dengan segenap hati ku demi perusahaan ini, demi cita-cita dan harapan ku yang saat ini akhirnya tercapai, aku tidak mungkin meninggalkan nya begitu saja Gerald, maafkan aku, aku hanya ingin kau mengerti Gerald." Ucap Nayla sedih.

"Baiklah aku mengerti, aku mengerti maksud mu, dan sama seperti dirimu, aku juga tidak mungkin meninggalkan perusahaan ku yang baru aku bangun di Indonesia, aku mengerti maksud mu Nayla, maafkan aku karena aku egois, tapi mungkin ini lah takdir nya, aku juga tidak bisa memaksamu mengikuti kehendak ku, disaat aku pun juga merasakan demikian, aku bahagia kau tenang dan nyaman hidup disini walaupun itu tanpa ku, aku sangat bahagia Nayla, dan aku harap kau akan bahagia selama nya disini.." Ucap Gerald, jujur sakit rasanya ketika mengatakan hal itu, tapi memang takdir belum bisa menyatukan mereka.

***

Satu Tahun Kemudian.

Semenjak kepergian gerald lagi satu minggu setelah berada di Paris. Semua berjalan seperti biasa nya, Nayla menjalani hari-hari nya, mendesain dan bekerja lembur di kantor nya yang di Paris. Nayla juga sekarang sudah lebih lega dari satu tahun yang lalu, dia tahu ada yang harus di lepaskan dan ada yang harus di pertahankan. Bukan berarti arti melepaskan karena tidak cinta, tapi karena memang tidak bisa di paksa.

Nayla juga tidak pernah mimpi buruk lagi, setidaknya perpisahan dia 1 tahun yang lalu saat itu dengan Gerald bukanlah perpisahan menyedihkan seperti 7 tahun yang lalu, perpisahan itu sangat tenang meskipun rasa di hati ada yang mengganjal, tapi mereka sama-sama mengerti dan saling menerima kenyataan, mereka juga bukan anak umur 20 an lagi yang di mabuk cinta dan harus merengek manja, mereka sudah dewasa dan tahu arti dari hidup, ada yang memang harus mereka pertahankan selain cinta, yaitu kelangsungan pilihan hidup yang bukan menyangkut mereka sendiri tapi juga orang lain, yaitu kelanjutan masa depan perusahaan yang sudah memiliki karyawan yang bergantung.

Love Affair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang