"Suka, Cinta, atau dendam?"
-----
Pukul 06.15 Aca sudah berada di sekolah. Ia sedang berjalan menyusuri koridor untuk sampai ke kelasnya. Sepertinya pagi ini dia terlalu bersemangat.
Tapi Aca tak peduli. Walaupun bel masuk akan berbunyi pada 1 jam mendatang, dia merasa oke-oke saja. Setelah kemarin dirinya ditinggal pulang oleh rey-ot alias Rey, dia sudah merancang sebuah rencana untuk balas dendam kepada cowok bangkotan itu.
Setelah sampai di kelas, Aca melihat ruangan itu masih sangat sepi. Aca langsung meletakan tas dan menelungkupkan wajahnya diantara lipatan tangan.
Ia akan tidur sejenak untuk menunggu bel masuk.
"Woi, bangun! Lo disekolah mau belajar apa numpang tidur si? Rumah lo digusur apa gimana?" Teriak Rachel membangunkan sahabatnya itu.
"Eeunngh," lenguh Aca membuka mata sambil merenggangkan tangannya.
Sayup-sayup ia menatap sekitar. Kelas sudah ramai oleh beberapa murid yang datang. Saat ia melihat jam di pergelangan tangannya, dia mengangguk-anggukan kepalanya. Ternyata sudah pukul 07.00. Pantas saja kelasnya ramai.
"Anter Chel," pinta Aca sambil mengucek-ucek matanya.
"Kemana?!" Tanya Rachel ketus. Ia masih tak habis pikir dengan Aca yang tidur terlelap di sekolah.
"Toilet, cuci muka," jawab Aca santai.
Rachel menghela napas. Ia mengangguk pasrah saat lengannya di seret paksa oleh Aca. Mereka berjalan menyusuri koridor yang sudah ramai oleh murid-murid.
Aca langsung membasuh wajah setibanya di toilet,
"Huuhh seger banget!"
"Hm," Rachel hanya menyahuti singkat sambil memperhatikan kuku-kukunya yang di olesi kuteks.
"Dah yuk," ajak Aca setelah selesai.
Mereka berjalan kembali menuju kelas. Saat dijalan, Aca dan Rachel melihat Rey dan teman-temannya berjalan di koridor dengan gayanya yang sok cool. Ya walaupun emang cool si sebenarnya.
Aca melihat jam di pergelangan tangannya. 3 menit lagi masuk. Aca berdecih. Kenapa tidak telat saja sekalian?
Walau begitu, Aca tetap merasa deg-degan bila bertemu dengan Rey. Biasalah, mantan gebetan. Namun sekarang, gadis itu tidak akan menaruh rasa lagi dengan lelaki menyebalkan itu.
Aca berjanji pada diri nya sendiri untuk 'balas dendam' dengan Rey. Itu pun kalau bisa. Hehehe.
Rasa yang ia miliki langsung tertutupi oleh rasa gondok setelah kemarin Rey meninggalkan nya begitu saja. Rey pikir dia siapa? Huh! Aca bakal bikin dia ngemis-ngemis cinta sama Aca.
Saat Rey dan Aca berpapasan, gadis itu memasang senyuman semanis mungkin. Hal tersebut berhasil membuat seluruh teman-teman Rey bersorak sorai menggodanya. Kecuali, lelaki itu. Rey hanya menaikkan sebelah alisnya tak minat.
"Aw, pagi-pagi udah dikasih sarapan yang manis aja nih," celetuk Revano-atau biasa di panggil Vano.
"Iya duh, apalagi yang ngasih neng Aca," timpal Dannis sambil mengerling.
Rachel yang mendengar hanya memutar kedua bola matanya. Jadi cowok pada ganjen amat dah- Ucap rachel dalam hati.
Sedangkan Aca sudah kesal setengah mati karna Rey mengacuhkan nya. cowok itu hanya mengangkat bahu tak peduli lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLARD : MINE
Non-Fiction[On Going] "Liatin aja terus liatin. Sampe bola mata lo keluar dari tempatnya." Bagi Aca, menyukai seseorang dalam diam itu bukan masalah. Beribu kali dicuekin dengan orang yang dia suka pun tak masalah. Ia masih sanggup, jika perasaannya tak terbal...