06

315 24 0
                                    

"Assalamualaikumm, Aca's homeee!!!" Teriak Aca saat memasuki rumahnya

Sontak, Rey menutup kedua telinganya untuk menghindari suara Aca yang cemprengnya dapat merusak gendang telinga siapapun yang mendengar.

"Acaa, ini bukan hutann!" Teriak seseorang dari arah dapur.

Ternyata itu adalah mamah Aca. Mamanya sedang memasak untuk makan malam.

Rey yang melihat itu sontak menunduk sopan dan menyalami tangan wanita cantik itu. Alias mama Aca yang badannya masih bagus di umurnya yang sudah 36 tahun.

"Hmm malam tante. Saya Rey,  tee-"

"Pacar Aca mah," sela Aca sambil tersenyum lebar.

Aca yang melihat mata Rey memelototinya hanya cengar cengir sambil menaik turunkan alisnya. Rey menahan kekesalannya dan berusaha tersenyum untuk menanggapinya. Karna ada mama Aca tentunya. Rey masih tau sopan santun dihadapan orang tua.

"Owalaa kok kamu ga bilang sih ka? Ganteng banget sih pacarnya." Mama Aca terlihat antusias saat tau anaknya memiliki kekasih tampan. Sampai-sampai pipi Rey dicubit oleh mamahnya.

"Ayo Rey makan bareng sama kita. Kebetulan kita cuman makan berdua. Kalo ada kamu kan tambah rame," sambung mama Aca mengajak Rey ikut makan malam bersama.

"Gausah tante gapapa. Saya langsung pulang aja," tolak Rey halus

'Bisa banget nih cowok acting depan mamah! Mantap, jadi baik dan lemah lembut gitu ya' -salut Aca pada Rey yang bersikap sangat sopan di depan mamahnya.

"Ko kamu gitu si sayang? Kan tadi abis ujan-ujanan sama aku. Nanti kalo kamu sakit gimana?" Aca sengaja berbicara seperti itu kepada Rey di hadapan sang mamah.

Rey menggeram dan menatap Aca sedikit tajam. Lalu ia berusaha menormalkan kembali  ekspresinya.

Aca hanya mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum kecil. Emang enak lo gue kerjain!- batin Aca senang.

Mama Aca yang mendengar anaknya berbicara seperti itu hanya tersenyum dan memaklumi. Namanya juga remaja kan? Cinta babi itumah. Eh salah, cinta monyet.

"Iya sayang. Makan disini ya temani Aca dan tante. Sekalian kamu ganti baju dulu. Nanti masuk angin loh." Timpal mama Aca sambil mengelus bahu Rey.

Rey merasa sangat nyaman diperlakukan seperti itu oleh mama Aca. Alhasil, dia mengiyakan ajakan makan malam bersama oleh keluarga itu.

"Aca, ajak Rey ke kamar abang. Suruh pilih sendiri aja bajunya. Abang kan belum pulang kuliah." Ucap mama Aca yang diangguki oleh gadis itu.

"Ayo, yang," ajak Aca kepada Rey sambil mengedipkan sebelah matanya dan terkekeh geli.

Rey hanya mendengus dan mengikuti Aca yang menaiki tangga.

"Gue mau ganti baju dulu ya. Lo masuk tuh ke kamar itu. Pilih sendiri aja bajunya." Ucap Aca sambil menunjuk pintu kamar abangnya yang tepat berada di sebelah kamarnya.

Rey mengangguk dan berjalan ke pintu yang Aca tunjuk tadi.

"Kalo udah langsung turun aja ya Rey!" Teriak Aca di depan pintu kamar abangnya.

Rey tidak menjawab. Aca mengedikkan bahunya tak peduli. Ia langsung memasuki kamarnya untuk membersihkan diri.

Setelah selesai, Aca keluar kamar mengenakan celana hotpans dan kaos putih kebesaran. Hal itu membuatnya tampak seperti tidak memakai celana.

"Perlu aku bantu gak, mah?" Tanya Aca setelah menuruni tangga dan melihat mamahnya yang tengah membawa masakan dari dapur untuk di tata di meja makan.

CALLARD : MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang