"Pasti kamu akan membenciku jika aku memperlakukan mu seperti cara kamu memperlakukanku."
-Aca-
*****
"Ca, makan dulu," ujar Rachel sambil membawa nampan berisi makanan dan minum untuk Aca.
Sejak kejadian kemarin, Aca hanya menangis di kamar Rachel. Ia tidak ingin makan ataupun berbicara. Bahkan berbicara dengan Rachel pun enggan. Gadis itu hanya diam dengan air mata yang terus mengalir.
Rachel tampak khawatir melihat keadaan Aca yang seperti patung hidup. Gadis itu juga belum mengganti pakaiannya sejak kemarin. Apakah sedasyat itu pengaruh Rey? Jika iya, Rachel akan memberikan pelajaran pada Rey. Karena lelaki itu yang telah membuat sahabatnya menjadi patung hidup seperti ini!
"Caa, makan dulu ya?" Ucap Rachel pelan, sambil menyodorkan sesendok nasi ke mulut Aca.
Namun Aca hanya diam. Gadis itu tidak membuka mulutnya, juga tidak menatap Rachel. Pandangannya kosong menatap ke depan.
Rachel yang melihat itu semakin khawatir. Dia tidak pernah melihat Aca yang seperti ini. Sahabatnya benar-benar seperti orang frustasi.
Rachel yang bingung harus berbuat apa, memilih untuk mengabari sahabat-sahabatnya yang lain agar segera datang ke rumahnya.
Setelah mereka datang, Rachel langsung memperlihatkan bagaimana keadaan Aca.
"Astagaa Acaaa, lo kenapa?! Kenapa kayak manekin gini sih? Jelek banget lagi muka lo!" Ujar Lea blak-blakan. Ia sengaja mengatakan itu. Agar Aca tertawa dan memarahi nya karena telah mengatakan gadis itu jelek. Tetapi nihil. Yang Lea dapat hanya kebisuan.
Audrey berjalan mendekati keduanya. Ia duduk di samping Aca, lalu mengahadapkan tubuh gadis itu ke arahnya.
"Liat gue! Jangan jadi cewek lemah! Gue gasuka Aca yang lemah kayak gini!" Ujar Audrey tegas.
Mereka semua merasa kaget segaligus bersyukur saat melihat Aca yang melirikan matanya pada Audrey. Itu tandanya gadis itu masih bisa merespon! Aca mendengar mereka!
Audrey tersenyum kecil melihat respon sahabatnya,
"Jangan diem aja! Kalo mau nangis ya nangis. Jangan bikin kita semua khawatir!" Kata Audrey sambil menatap Aca lekat.
Khawatir? Apakah Aca membuat teman-temannya khawatir? Aca tidak bermaksud.
Gadis itu langsung menubruk tubuh Audrey dan memeluknya erat. Ia menangis kencang di dekapan sahabatnya itu.
"G-gue hiks, gue kangen Calvin. G-gue k-kasian sama Calvin. Dia sayang banget sama Natalie. Tapi cewek egois itu malah nyelingkuhin Calvin!" Adu Aca pada Audrey.
Aca memang sakit mengetahui bahwa Rey selingkuh. Tapi yang lebih sakit adalah saat ia mengetahui bahwa Rey berselingkuh dengan wanita yang sangat abangnya cintai. Abangnya, sahabat Rey. Bagaimana bisa Rey setega itu? Mengecewakan dua orang sekaligus? Kekasih, dan sahabat dekatnya. Bahkan Rey tidak memikirkan bagaimana perasaan Calvin jika mengetahui semua ini.
"Cal-Calvin pasti kecewa kalo tau semua ini," ujar Aca dengan sesengukan.
"Gue gamau Calvin sedih. Hiks, Calvin... Calvin gak pantes di perlakukan seperti itu. Gue benci mereka Drey! Gue benci! Kenapa ada orang sejahat mereka?" Ucap Aca sambil memukul bantal yang ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLARD : MINE
Non-Fiction[On Going] "Liatin aja terus liatin. Sampe bola mata lo keluar dari tempatnya." Bagi Aca, menyukai seseorang dalam diam itu bukan masalah. Beribu kali dicuekin dengan orang yang dia suka pun tak masalah. Ia masih sanggup, jika perasaannya tak terbal...