30

192 12 0
                                    

"Semuanya gelap. Cahayaku redup."

-Rey-

Play mulmed- mama kaulah bintang

Enjoy the story! Pelan-pelan dan hayati ya bacanya:(

Lav u guys!

*****

"S-stop!" Rey menghentikan langkah orang di depannya.

"Kenapa, Rey?" Ucap orang itu kembali berjalan menghampiri Rey.

Rey geleng-geleng sambil berjalan mundur. Langkahnya terhenti saat badannya membentur pintu. Ia menatap seseorang di depannya marah.

"SAYA BILANG STOP!" Hentak Rey membuat orang itu kaget dan berhenti.

"R-rey. Papah tau papah salah. Maafin pap--"

"Anda bukan papah saya! Saya gak punya papah! Saya cuman punya mamah!" Suara Rey bergetar. Sekelebat memori masa lalu muncul di kepalanya. Bukan ini yang dia harapkan saat datang kembali ke rumah ini. Kenapa orang itu ada di rumah saat ini? Bukankah dia selalu sibuk dengan berkas-berkasnya di kantor?

"Jangan dekati saya! Menjauh! Bukankah Anda yang bilang jika Anda tidak sudi berdekatan dan memiliki anak seperti saya?!" Teriak Rey saat Bastian ingin mendekatinya.

Bastian menggeleng. Air matanya mengalir melihat putranya berbicara seperti itu. Ia tau ini semua salahnya.

Flashback on

Mereka melingkari wanita yang tengah terbujur lemah di atas ranjang.


"Mamah gapapa, ini pasti cuman sesak nafas biasa. Jangan pada tegang gitu ah," ujar Nina mencoba menenangkan suami dan anak-anaknya.

"Serius gapapa mah?" Ujar sang suami. Nina mengangguk pelan. Padahal, dadanya masih terasa sakit.

Beberapa menit yang lalu, Nina merasakan dadanya sesak tiba-tiba. Ia sulit bernafas. Untung saja Rey datang ke kamarnya dan langsung memberikan segelas air putih dan obat wanita itu.

Mamahnya memang memiliki penyakit asma. Namun, akhir-akhir ini penyakit itu lebih sering kambuh.

"Mamah udah gapapa kan? Papah mau balik ke kantor lagi nih. Tadi ada meeting papah tunda." Ujar Bastian sambil melihat jam tangannya.

Nina melirik suaminya. Sosok yang berubah sejak perusahaannya hampir bangkrut beberapa waktu lalu. Bastian menjadi pria yang gila kerja. Dia sudah jarang memiliki waktu dengan keluarganya.

"Eh papah mo kemana? Rey mau balapan! Papah jagain mamah aja!" Ujar Rey membalas ucapan papahnya.

Nina tersenyum kecut. Disaat keadaannya seperti ini, keluarga yang ia harapkan selalu ada di samping dan mendukungnya malah sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Kamu jangan kemana-mana! Masih SMP udah sok sokan balapan! Mau jadi apa gedenya? Jagain mamah kamu aja sana!" Sewot Bastian pada anak bungsunya.

CALLARD : MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang