Aca menguap dengan mata terpejam sambil merenggangkan otot nya yang terasa kaku.
Ia merasakan beban berat pada pundak serta sesuatu yang melingkar pada pinggangnya.
Ia membuka matanya dan langsung terkejut.
'What the hell!? Apa apaan nih? Kenapa gue sama Rey tidur peluk pelukan gini?!'
"Ihhh Reyy! Lepas! Mesum!" Aca langsung loncat dari pangkuan Rey dan berdiri sambil memukul lengan lelaki itu.
"Dasar mesum! Ngapain lo peluk-peluk gue hah!" Maki nya sambil memukul Rey dengan bantal sofa.
Rey yang merasa tidur nya terngganggu lantas membuka matanya. Ia langsung dihadiahi pukulan-pukulan keras dari Aca.
"Awhh! Awh apansih Ca!" Rintihnya sambil menangkis pukulan Aca yang semakin brutal.
"Lo ngapain tidur meluk-meluk gue?!" Ujar Aca sambil berkacak pinggang.
Rey melongo di tempatnya.
Apa? Dia meluk-meluk Aca? Enak aja! Aca duluan yang meluk dia, makanya Rey ikutan!
Belum sempat Rey membalas ucapannya, Aca kembali memukulkan bantal sofa pada lelaki itu,
"Dasar cabul! Rey cabul! Mentang-mentang tadi malem mati lampu! Lo cari kesempatan dalam kesempitan ya?!"
"Woi, aww berenti woi, siapa yang meluk lo? Ada juga lo yang meluk-meluk gue!" Bela Rey membuat Aca menghentikan gerakan memukulnya.
"Apa lo bilang?! Gue yang meluk-meluk lo?! NAJIS level up! Gak sudi!"
"Emang bener kok, gue punya buktinya kalo lo mau tau" ucap Rey sambil tersenyum miring.
Senyuman yang sangat menjengkelkan di mata Aca!
"Mana?!" Tantang Aca sambil berkacak pinggang.
Rey merogoh sakunya, ia mengeluarkan HP ber-casing hitam miliknya. Kemudian mengotak-atik dan menjulurkannya pada Aca.
Mata Aca melotot dan mulutnya terbuka. Ia melihat dengan jelas di foto itu jika ia dan Rey saling berpelukan. Dan apa? Di foto selanjutnya ia mencium pipi Rey?! Oh my god!
Aca menggeram, kemudian ia melemparkan tatapan tajam pada Rey yang sedang bersandar dengan santai di sofa miliknya.
Rey terkekeh melihat respon Aca,
"Kenapa?" Tanya Rey sok polos sambil mengangkat sebelah alisnya. Seolah ia tak mengerti arti tatapan tajam yang di berikan oleh Aca.
"Ini pasti ulah lo! Lo sengaja kan!"
Oh plis, ini baru jam 5 pagi dan mereka sudah bertengkar? Bersyukur karena rumah Aca ini sangat luas. Jadi tidak akan ada tetangga yang mendengar apapun yang dilakukan Aca dirumahnya. Termasuk pertengkaran yang terjadi pagi ini.
"Yes I am," jawab Rey santai, seolah tindakannya tersebut sangat membanggakan.
"Fuck you Rey!" Umpat Aca yang dibalas kekehan oleh Rey.
"Dasar gila! Hapus gak?!" Ucap Aca dengan kesal
Rey mendapatkan ide cemerlang! Ia akan menjadikan foto itu sebagai umpan.
"Kalo gak mau gimana?" Ucap Rey dengan senyum meremehkan.
"Pokonya hapus! Atau gue.. gue bakala--"
"Bakalan apa? Lo mau apa? Gue bakal sebar foto kita ini di sekolah. Biar semua orang berspekulasi tentang hubungan kita,"
Bola mata Aca terbuka sempurna. Rey gila! Dia akan menyebarkan foto mereka di sekolah?
"Rey, jangan macem-macem!" Desis Aca namun tak dihiraukan oleh lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLARD : MINE
Non-Fiction[On Going] "Liatin aja terus liatin. Sampe bola mata lo keluar dari tempatnya." Bagi Aca, menyukai seseorang dalam diam itu bukan masalah. Beribu kali dicuekin dengan orang yang dia suka pun tak masalah. Ia masih sanggup, jika perasaannya tak terbal...