Aca merenung di dalam kamarnya. Ada apa dengan Rey? Dia bersikap seolah-olah dia adalah orang penting dalam hidup Aca.
Tokk tokk tokk
"Caa? Oi oi? Ini mamah,"
"Masuk aja mah, gak aku kunci," sahut Aca dari dalam.
"Lagi ngapain sih?" Tanya sang mamah sambil menghampiri Aca.
"Ngelamun. Hehehe" jawab Aca sambil cengengesan kepada mamanya.
Sementara mamahnya hanya geleng-geleng kepala merespon ucapan Aca.
"Daritadi mamah panggilin ga nyaut-nyaut. Mamah kira udah tidur." Ucap mama Aca
"Hehe, aku kayanya udah bolot mah, makanya ga denger." jawab Aca asal.
"Eh kalo ngomong!"
"Suka bener," lanjut sang mamah.
Mereka kemudian menertawakan jokesan sang mamah yang sebenernya ga lucu-lucu banget.
"Udah ah, ketawa mulu. Tuh, dibawah ada pacar kamu." Ucap mamahnya membuat Aca melotot.
"Rr-ey?" Tanya Aca ragu-ragu.
"Siapa lagi?" Jawab sang mamah.
"Ihh, Kan mamah udah tau dia bukan pacar aku! Ko sebut-sebut pacar sih!" Protes Aca
"Ucapan orang tua kan doa ka, gimana sih? Tinggal aminin aja apa susahnya" jawab sang mamah.
"Lah, ko ngegas sih mah?" Jawab Aca sambil memutar kedua bola matanya.
"Heheh lagian sih kamu. Udah sana buruan. Katanya bukan pacar, tapi diapelin malem minggunya." Ucap sang mamah membuatnya tersadar bahwa sekarang adalah malam minggu.
"Ehh? Iya ya mah? Sekarang malem minggu ya? Yaudah aku cuss turun dulu ah," jawab Aca kemudian berlari keluar kamarnya.
Saat akan menuruni tangga, Aca membenarkan letak pakaian nya agar terlihat lebih cantik. Walaupun gimana juga Ia selalu cantik.
"Oke Aca, calm down. lo pasti bisa!" Semangatnya pada diri sendiri.
"Ekhem," Aca berdehem untuk menyadarkan seseorang yang tengah menunduk di sofa ruang tamunya.
Rey mendongak, untuk yang kedua kalinya Ia melihat Aca yang hanya mengenakan celan hotpants dibalut kaos kebesaran yang membuat cewek itu tampak menggemaskan.
Rey menelan ludahnya dengan susah payah dan berusaha terlihat biasa saja didepan Aca.
"Ngapain?" Tanya Aca to the point
Rey terlihat gugup saat Aca terang-terangan menanyakan tujuan nya datang ke rumah Aca.
"Hmm, mau... mau" Ucap Rey terbata
"Mau apaansih?" Tanya Aca greget.
"Mending pulang sana! Malem-malem ngapain lagian," usir Aca
"Gue mau minta maaf," ucap Rey lugas
Aca tersentak mendengar Rey mengucapkan maaf. 'Ni cowo masih tau minta maaf? Gue pikir otaknya udah jatoh di kantin. Atau jangan-jangan, dia kesurupan?' -Ucap Aca dalam hati
"Minta maaf? Buat?" tanya Aca sengaja. Ia akan pura-pura tidak mengetahui maksud dari cowok dihadapannya ini.
"Yang tadi. Masa lupa?" Tanya Rey dengan mata bergerak kesana kemari tak ingin menatap Aca.
"Yang jelas dong. Pulang aja sana. Ngomong kok setengah-setengah." Jawab Aca kesal.
"Oke-oke. Gue minta maaf karna ngatain lo murra--"
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLARD : MINE
Non-Fiction[On Going] "Liatin aja terus liatin. Sampe bola mata lo keluar dari tempatnya." Bagi Aca, menyukai seseorang dalam diam itu bukan masalah. Beribu kali dicuekin dengan orang yang dia suka pun tak masalah. Ia masih sanggup, jika perasaannya tak terbal...