Revenge's Day

477 87 11
                                    


Tiga hari berlalu, akhirnya Byungchan telah pulih dari sakitnya. Ia tak pernah merasakan sakit lagi di bagian perutnya. Seungwoo mengajak Byungchan untuk pulang dari rumah sakit sore hari setelah ia selesai bertugas di rumah sakit. Dengan enggan,pria itu menuruti usul sang kakak. Bukannya ia tak senang
dengan kesembuhannya, ia hanya malas untuk keluar dari rumah
sakit. Perhatian Seungwoo dan Jinhyuk yang selalu ia dapat
saat sedang dirawat di rumah sakit, pasti akan berkurang jika ia sudah sembuh.

"Jika aku diabaikan, aku pun tak mau ada orang lain yang diperhatikan oleh Dokter Lee dan Seungwoo Hyung. Cho Seungyoun bersiaplah aku akan menyusun rencana agar membuatmu
tampak tak pantas untuk Seungwoo Hyung maupun Dokter Lee,"
Bisik Byungchan seraya mencibir.

Akhirnya Byungchan dan Seungwoo sampai di rumah mereka tepat pukul 6 petang. Seungwoo merangkul bahu Byungchan, karena adiknya itu masih terlihat lemas sepulang dari rumah sakit. Dibaringkannya pria itu ketika sampai di kamar bernuansa biru langit lalu menyelimuti tubuh Byungchan dengan selimut tebal.

"Hyung," gumam Byungchan pelan.

"Hm?" Seungwoo masih sibuk menyelimuti Byungchan.

"Apa Seungyoun Hyung baik-baik saja?" tanya Byungchan.

Apa yang ia tanyakan sebenarnya tak pernah ada dalam hatinya. la sebenarnya tak pernah peduli pada keadaan pria itu karena sekarang hatinya tertutup oleh rasa benci dan cemburu.

"Mengapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu? Bukankah kemarin kau sama sekali tak mengizinkan Hyung untuk
menemuinya?" kata Seungwoo mengingatkan.

"Mianhae, Hyung. Aku bukannya tidak mengizinkanmu, aku hanya takut jika sendirian di rumah sakit. Kau tahu kan aku sangat takut bila melihat alat-alat rumah sakit?" keluh Byungchan.

Seungwoo mengacak rambut adiknya dengan lembut.

"Dia pasti baik-baik saja. Apa kau mau menemuinya?" lanjut Seungwoo.

"Ya, aku mau. Mungkin besok aku akan mengunjungi rumahnya karena perkuliahan di kampus masih libur."

"Benarkah? Tapi kau baru saja sembuh..." keluh Seungwoo.

"Tidak apa-apa, Hyung. Aku hanya ingin melihat keadaannya," kata Byungchan terlihat sungguh-sungguh.

"Baiklah, kau bisa mengunjunginya dan pastikan kalau dia baik-baik saja. Hyung pun akan mengunjunginya setelah pulang dari rumah sakit," kata Seungwoo sembari tersenyum kecil.

"Hyung?" tanya Byungchan lagi.

"Hm?"

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Seungyoun Hyung ? Seungyoun Hyung hanya punya fobia yang ringan bukan? Tapi kenapa Hyung terlihat selalu mengkhawatirkannya?" tanya Byungchan ingin tahu.

Kali ini ia serius ingin tahu mengenai fobia yang dialami oleh Seungyoun. la perlu tahu seperti apa sebenarnya Cho Seungyoun, lalu diam-diam ia menyusun rencana dalam pikirannya.

"Dia memiliki fobia pada rasa diabaikan dan ditinggalkan. la takut dilupakan. Hal itu terjadi karena sejak kecil kedua orang tuanya sering meninggalkannya seorang diri untuk pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri. Akhirnya kejadian-kejadian itu membuat Seungyoun sangat tertekan dan takut berlebihan ketika tak ada satu pun orang yang memedulikannya. Untuk itulah Hyung  perlu memperhatikannya setiap saat karena sekarang Hyung-
lah satu-satunya yang bisa ia jadikan sebagai sandaran," jelas Seungwoo begitu rinci.

"Hmm... apa fobianya tidak berbahaya, Hyung?" tanya Byungchan lagi.

Sepertinya ia belum puas untuk mengorek semua hal tentang Seungyoun.

Our Destiny (RyeonSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang