Bangun tidur di pagi hari adalah hal yang paling tidak disukai oleh Irene karena ia merasa terkekang. Makanya di hari libur, Irene akan memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya.
Setelah bersiap-siap pergi ke sekolah, Irene duduk di meja makan dan menikmati makanannya dengan lahap. Namun, ia bingung saat mendapatkan tatapan menggoda dari ibunya berulang kali.
"Eomma, hentikan. Sebenarnya ada apa, sih?" dengus Irene sambil bersungut-sungut.
"Chagi, sebenarnya siapa yang kemarin mengantarkanmu pulang? Bukankah dia sangat tampan, yeobo?" ujar Yi Eun pada Taeyong, suaminya.
Taeyong menganggukkan kepalanya dengan pasti, "Pacarmu?" sahutnya, sehingga membuat Irene tersedak makanannya sendiri. Ia minum sembari berpikir kejadian kemarin, dan alhasil matanya membulat sempurna.
Berarti kemarin Baekhyun mengantarkannya pulang? Tapi, kenapa dia tidak ingat sama sekali?
Kalau begitu.... Dia tertidur, dong? Ah! Tamatlah riwayatnya kalau sampai Baekhyun mengetahui kebiasaan buruknya saat tertidur! Irene merengek berulang kali seraya mengacak-acak rambutnya. Ia segera bergegas berangkat sekolah, pokoknya hari ini ia harus menghindari Baekhyun.
Ketika Irene membuka pintu, ia memekik kaget saat melihat keberadaan Baekhyun yang menyapanya. Ia langsung membekap mulutnya sendiri karena tidak percaya atas apa yang ia lihat sekarang.
"Sunbae, kenapa kau bisa di sini?" bingung Irene yang bertanya-tanya.
"Aku hanya ingin memastikan bahwa kakimu baik-baik saja," ungkap Baekhyun apa adanya. "Tapi, sepertinya kau sudah baik-baik saja," lanjutnya seraya tertawa renyah.
"Eoh, ne! Bahkan aku sudah bisa melompat-lompat," balas Irene canggung. Padahal ia ingin menghindari Baekhyun, tapi pria itu sudah ada di hadapannya sekarang.
"Karena sudah terlanjur, apa kau ingin berangkat bersamaku?" tawar Baekhyun, ia menunjukkan sepedanya. Irene menganga lebar saat mendapatkan pernyataan tersebut. Ia mengeluh sedikit, kalau begini artinya ia tidak punya kesempatan sama sekali untuk menghindari Baekhyun.
"Kenapa? Kau keberatan? Tidak perlu sungkan denganku," sahut Baekhyun yang masih senantiasa menunggu Irene menerima tawarannya.
"Bukan begitu, sunbae," lirih Irene kemudian pada akhirnya menerima tawaran pria itu, lagipula ia tidak enak pada Baekhyun yang sudah bersusah payah menjenguknya.
Irene jadi bingung setelah naik ke jok belakang sepeda Baekhyun, ia takut jika salah memegangi Baekhyun. Biasanya sih, kalau dengan Rowoon CS pasti dia akan memeluk pinggang mereka.
Tiba-tiba Baekhyun menghentikan sepedanya, sehingga membuat Irene langsung berpikiran yang tidak-tidak.
"Ada apa, sunbae? Apa saya berat?" tanya Irene sungkan, ia langsung bungkam ketika Baekhyun menoleh ke arahnya. "Kalau kau tidak pegangan, nanti bisa jatuh," tegur Baekhyun yang sesudahnya kembali mengayuh sepedanya.
Akhirnya Irene memberanikan diri untuk memegangi erat-erat tas Baekhyun, akan tetapi saat Baekhyun mengerem mendadak karena harus menyebrangi jalan Irene terlanjur memeluk Baekhyun sepenuhnya.
Irene hendak menjauhkan tangannya, tapi urung setelah menyimak perkataan Baekhyun. "Pegangan yang erat, aku tidak akan bertanggung jawab loh kalau nanti kau jatuh," kekeh Baekhyun yang sontak membuat Irene tertawa lepas.
"Sunbae, apa kita punya waktu seperti ini lagi tanpa alasan apapun? Saya benar-benar menyukaimu," ungkap Irene dalam hati seraya menatap Baekhyun dengan berbinar-binar. Ini pertama kalinya ia merasakan perasaan yang tidak menentu saat berada di dekat Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary You [✔]
FanfictionSejak kecil, Irene lebih menyukai hal-hal yang berbau laki-laki. Hal itu membuatnya menjadi gadis yang tomboy, bahkan teman-temannya kebanyakan laki-laki sehingga secara tidak langsung hidup Irene dipenuhi oleh segala aktivitas yang berhubungan deng...