Sebentar lagi akan ujian kenaikan kelas, jadi Irene memutuskan membuat jimat untuk Baekhyun. Sebuah syal yang ia anyam sendiri. Yi Eun sampai terheran-heran, soalnya belum pernah ia melihat Irene semangat ini dalam hal yang berhubungan dengan perempuan.
Yi Eun tersenyum tipis, kedatangan Baekhyun ke dalam hidup anaknya memang sangat berpengaruh baik. Pria itu mengubah Irene untuk bisa menerima diri sepenuhnya menjadi perempuan.
Sebelum masuk ke dalam kelas, Irene mengajak Baekhyun ketemuan di rooftop. Ia memberikan Baekhyun sebuah hadiah dengan senyuman mengembang dan saat membukanya, wajah pria itu terlihat biasa-biasa saja.
Bukan karena tidak suka, tapi Baekhyun lebih memperhatikan Irene. Ia langsung memegangi tangan gadis itu yang penuh plester, "Kau buat sendiri, ya? Hah~ Tanganmu sampai luka semua seperti ini," cemasnya sambil menghela nafas.
"Kau tidak suka, ya?" sedih Irene. "Bukan tidak suka chagi, tapi kalau ini membuatmu terluka aku justru kesal menerima hadiahnya," balas Baekhyun yang membawa Irene ke ruang kesehatan untuk ia obati lukanya. Irene tersenyum dengan pipinya yang merona saat pertama kali Baekhyun memanggilnya begitu.
"Ini jimat untukmu mengikuti ujian, semangat ya. Lagian aku sangat senang saat membuatnya karena aku selalu memikirkanmu," kekeh Irene kemudian meresapi pelukan Baekhyun.
-o0o-
Jam istirahat berbunyi, Irene awalnya tidak mempedulikan keberadaan Baekyung tapi pria itu memaksanya untuk menghiraukan ucapannya.
"Aku sudah bilang ikut, kan?" katanya seraya menarik Irene kasar. Jennie menepis tangan Irene, "Jangan ganggu dia lagi!" gerutu gadis itu namun Baekyung mendorongnya sampai Jennie hampir menabrak meja kalau tidak di bantu oleh Wendy, Rose, dan Jisoo. Mereka semua menatap pria itu jengkel kemudian hendak meminta bantuan dari Rowoon CS.
Tapi, Baekyung keburu menarik Irene pergi bersamanya. Sampai Baekhyun datang mencari Irene. "Ah, sunbae, kebetulan sekali. Tolong selamatkan Irene, ada yang ingin mengganggunya!" ungkap Wendy panik sehingga membuat Baekhyun langsung mengejar langkah Baekyung dan Irene.
Perlu di garis bawahi bahwa Baekyung dulunya adalah sahabat baik Irene, sampai Irene mengetahui bahwa pria itu terobsesi padanya. Namun, dulu kebetulan Baekyung harus pindah ke luar negeri sehingga membuat Irene lebih tenang.
Masalahnya Baekyung ini tidak segan-segan bermain kasar kalau Irene sampai membantah omongannya. Ia membawa Irene untuk bicara pun karena kesal setelah mendengar gadis itu berpacaran dengan Baekhyun.
"Tidak benar 'kan kalau kau berpacaran dengan senior kita?" tanya Baekyung tanpa melepas genggaman tangannya yang terlalu kuat. Padahal Irene sudah meringis kesakitan. Irene menepis kasar lengan Baekyung, sayang saja bahwa dia tidak dapat melakukan bela diri.
Andaikan bisa maka Irene akan menghajar Baekyung detik ini juga.
"Memangnya kenapa? Mau aku pacaran dengan siapapun, itu bukan urusanmu 'kan?" sahut Irene yang hendak pergi, "Hujan, aku mau ke kelas," ketusnya. Namun, Baekyung menahan pergerakannya. "Putuskan dia karena kau hanya milikki," katanya penuh penekanan.
Irene berusaha melepaskan diri dari Baekyung, "Kau sudah gila, tahu tidak?!" marahnya dan tiba-tiba ia membulatkan matanya saat melihat Baekhyun menendang Baekyung untuk menjauh sehingga pria itu tersungkur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary You [✔]
FanfictionSejak kecil, Irene lebih menyukai hal-hal yang berbau laki-laki. Hal itu membuatnya menjadi gadis yang tomboy, bahkan teman-temannya kebanyakan laki-laki sehingga secara tidak langsung hidup Irene dipenuhi oleh segala aktivitas yang berhubungan deng...