If We Love Again

402 51 2
                                    

Semuanya berubah drastis sejak pertemuan Irene dengan Baekhyun terakhir kali. Baekhyun lebih suka menyendiri sejak kejadian itu dan cenderung menjauh lingkungannya dan menjadi pribadi tertutup.

Jujur Irene sangat terpukul, apalagi mereka baru pacaran 6 bulan tanggung dan seminggu lagi anniversary jadian mereka yang genap 6 bulan dan Baekhyun sudah mau lulus. Harusnya ini waktu mereka untuk mengukir kenangan sebanyak-banyaknya, kan?

Irene jadi khawatir kalau firasatnya ini benar, apa Baekhyun berniat putus darinya dan meninggalkannya?

Meskipun sudah setengah tahun menjalin hubungan dengan Baekhyun, Irene baru sadar bahwa ia hanya mengetahui sedikit seluk beluk hidup Baekhyun, tapi sisi Baekhyun yang tidak ia ketahui ternyata lebih banyak. Bahkan di saat masa sulit seperti ini Irene tidak bisa meringankan beban yang sedang Baekhyun rasakan.

Jennie mengusap kepala Irene, gadis itu senantiasa termenung sambil menyenderkan wajahnya di atas meja. Ini emang kebiasaan Irene kalau lagi badmood atau merasa sedih. "Kau pasti menangis lagi 'kan memikirkan Baekhyun?" terka Jennie.

Irene menghela nafasnya, "Aku sedih karena tidak bisa berbuat apa-apa," lirih Irene, matanya mulai berkaca-kaca. "Coba hibur dia sekali lagi, bagaimanapun hanya kau yang bisa membuatnya kembali seperti biasanya 'kan? Hwaiting," sahut Wendy. Mereka berempat saling memeluk Irene untuk memberikan kekuatan kepada gadis itu.

****

Irene menyelinap masuk ke dalam kelas Baekhyun, ia melihat pria itu tidur di atas mejanya hanya bermodal jaket denim yang menutupi sebagian wajahnya.

Gadis itu menatap Chanyeol yang duduk di belakang Baekhyun, tapi pria itu menggelengkan kepalanya dan mengedikkan bahu.

Baekhyun yang ia lihat memang sangat berbeda dengan Baekhyun yang selama ini ia ketahui, meskipun masih sama-sama bersihkap tsundere. Hanya saja Baekhyun yang sekarang cenderung tertutup dengan lingkungannya, Irene jadi khawatir soalnya ini pasti sudah berhubungan dengan sesuatu yang mengguncang batin Baekhyun.

Dan inilah perannya sebagai seorang pacar yang harusnya menjadi tempat senderan untuk Baekhyun saat ini.

Jieun menatap Irene sejenak, memberi kode untuk tidak mengganggu Baekhyun tapi Irene tidak menghiraukannya. Ia bersimpuh dan mengguncang pelan lengan Baekhyun, "Oppa," katanya dengan nada melemah.

Refleks Baekhyun membuka matanya dan langsung berhadapan dengan manik mata sendu milik Irene yang menyiratkan kerinduan. Baekhyun menghela nafasnya dan menyampirkan jaketnya di bahu Irene kemudian membawanya pergi.

Jieun yang melihat itu menghela nafasnya, "Kau memaksakan dirimu lagi untuk menahan luka, bodoh," gumamnya yang menatap punggung Baekhyun lirih.

Setibanya di rooftop Baekhyun melepaskan genggamannya dan menghadap Irene kemudian tersenyum dan mengusap lembut kepala Irene tanpa bicara.

"Jangan tersenyum seperti itu, berhenti membohongiku kalau kau sedang baik-baik saja," gerutu Irene kesal seraya memukul-mukul lengan Baekhyun pelan.

"Aku hanya takut terlihat tidak cool jika bicara didepanmu," ungkap Baekhyun yang tertawa miris. Irene menatap Baekhyun lekat-lekat, "Apa kau tidak bahagia bersamaku selama ini?" tanya Irene dengan raut wajah serius. Baekhyun sontak menarik Irene ke dalam dekapannya, "Bukan begitu maksudku Irene," balas Baekhyun dengan nada melemah dan helaan nafasnya terdengar lirih.

Extraordinary You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang