Baekhyun memutuskan mengantarkan Irene pulang kemudian menemaninya untuk pergi ke toko butik untuk persiapan kontes kecantikannya minggu depan, tapi ia tidak bilang pada Baekhyun kalau dia adalah kandidat yang mewakili murid kelas satu.
Selama diperjalanan, mereka menjadi pusat perhatian. Irene mengeratkan genggaman tangannya pada ujung coat milik Baekhyun dan menyenderkan kepalanya saat tahu yang sedang memantau mereka adalah murid Seuli High School.
"
Kau tidak mencoba bajunya?" tanya Baekhyun terheran-heran. Irene mengusap tengkuknya, "Tidak sempat soalnya buru-buru," balas Irene yang tertawa renyah.
Baekhyun tidak mengajaknya langsung pulang ke rumah, ia mendudukkan Irene di bangku taman kemudian bersimpuh sejenak sambil memasangkan sebuah heels pada Irene. Ternyata dia sudah berinisiatif membelikannya untuk Irene saat pertama kali melihatnya, "Sudah ku duga akan sangat cantik jika kau pakai," cengir Baekhyun.
"Tapi, aku tidak bisa berubah menjadi cinderella," ungkap Irene sinis sambil menatap lekat-lekat heels yang terlihat sangat cantik berada di kakinya tersebut.
"Karena kau belum bertemu pangerannya," sela Baekhyun sambil mengulurkan tangannya. Irene tersenyum menatap itu dan Baekhyun membantunya dengan banyak hal hari ini sebagai perempuan. Pria itu memberinya gambaran bahwa menjadi perempuan yang feminim ternyata benar-benar beruntung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary You [✔]
FanfictionSejak kecil, Irene lebih menyukai hal-hal yang berbau laki-laki. Hal itu membuatnya menjadi gadis yang tomboy, bahkan teman-temannya kebanyakan laki-laki sehingga secara tidak langsung hidup Irene dipenuhi oleh segala aktivitas yang berhubungan deng...