Keesokan harinya Irene buru-buru mencari Baekhyun karena ingin menyerahkan jimat yang ia buat dengan sepenuh hatinya.
Senyuman manis Irene mulai mengembang saat melihat Baekhyun di depan loker. Baekhyun terhenyak saat Irene menutup kasar lokernya dan berdiri dihadapannya sambil mengerjapkan matanya berulang kali bermaksud beraegyo.
"Apa kau baik-baik saja? Tidurmu nyenyak? Makannya tadi pagi bagaimana?" tanya Irene bertubi-tubi dengan cengiran khasnya.
Baekhyun menggelengkan kepalanya berulang kali, "Astaga, pacarku ini," gemas Baekhyun sambil memeluk Irene erat-erat dan mengecup Puncak kepalanya.
-o0o-
Irene menggerutu kesal saat di jam kesenian kali ini kelasnya di beritahu akan mengadakan praktikum tentang membuat kreasi tembikar. Jadi sekarang semua anggota kelasnya sedang berlatih membuat tembikar.
Ayolah, Irene tidak bisa membuat hal semacam itu. Irene tidak bisa berpikir kreatif seperti perempuan kebanyakan, jalan pikirannya instan layaknya laki-laki. Ia berdecak beberapa kali saat melihat tangannya kotor karena tanah liat.
Sampai suatu ketika ia terkesiap saat tangannya digenggam. Seseorang mengarahkannya untuk mulai bekerja membuat sesuatu dadi latihan kreasi tembikar ini.
"Kau harus semangat, buat saja sesuatu yang mudah," bisik seseorang yang menempelkan pipinya tepat di sebelah wajah Irene. Jarak mereka begitu dekat.
Irene menoleh dan menyadari Baekhyun ada di kelasnya. Ia terkejut bukan main dan hampir berteriak namun urung saat Baekhyun meletakkan telunjuknya di atas bibirnya.
"Jangan berisik," titah Baekhyun yang tak bersuara. Ia pun bisa menyusup karena Nana seonsaengnim sedang meninggalkan kelas untuk mengurusi urusan penting dan mempercayai murid-muridnya untuk latihan sendiri.
Perlahan senyuman Irene mengembang, sekarang mau apapun yang akan ia kerjakan atau hadapi pastinya ia akan melakukannya dengan semangat karena penyemangatnya ada disisinya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary You [✔]
FanfictionSejak kecil, Irene lebih menyukai hal-hal yang berbau laki-laki. Hal itu membuatnya menjadi gadis yang tomboy, bahkan teman-temannya kebanyakan laki-laki sehingga secara tidak langsung hidup Irene dipenuhi oleh segala aktivitas yang berhubungan deng...