Seperti kesepakatan sebelumnya, Baekhyun menjemput Irene. Gadis itu terhenyak saat tahu Baekhyun sudah ada di depan rumahnya.
"Kau benar-benar menjemputku?" ujar Irene yang terkaget-kaget sehingga membuat Baekhyun menahan tawanya, "Aku ini gentlemen," ujarnya sambil menyela rambut ke belakang, dan itu benar-benar terlihat cool sialan.
Baru pagi begini jantung Irene sudah berpacu cepat.
"Selamat pagi," sapa Baekhyun. Perlahan Irene mulai tersenyum ceria, "Pagi," balasnya tulus.
"Eumm, berhubung jok belakang sepedaku sedang rusak, apa kau keberatan duduk di depan? Tenang saja, aku sudah memberi bantalan agar dudukmu nyaman," jelas Baekhyun. Irene terkesiap dan mengerjapkan matanya berulang kali.
"Maksudnya duduk dengan posisi dipeluk, begitu? Astaga," ujar Irene keceplosan sehingga ia langsung membekap mulutnya, Baekhyun hanya tersenyum tipis.
"Ayo, nanti kita terlambat," titah Baekhyun. Irene terlihat ragu-ragu untuk naik, itu karena ia malu tapi tiba-tiba Baekhyun langsung menariknya dan mengayuh sepedanya.
Sepanjang perjalanan, Irene mati-matian menahan debar jantungnya. Tiap kali berhenti ia takut Baekhyun akan mendengar detak jantungnya.
Tiba-tiba Irene terhenyak saat merasakan dagu Baekhyun tepat diatas kepalanya, "Ya! Dagumu jangan di atas kepalaku, dong. Nanti rambutku berantakan," protes Irene bersungut-sungut.
"Habis pas, sih," balas Baekhyun sambil tersenyum iseng, diam-diam Irene menahan senyumannya. Tiap kali Baekhyun mengayuh sepedanya, Irene hanya bisa berpegangan di lengan Baekhyun. Ia menggenggamnya erat-erat sampai-sampai Baekhyun merasakan seragamnya akan sobek namun ia biarkan saja.
Kedatangan Baekhyun dan Irene lagi-lagi menjadi perbincangan hangat satu sekolah. Kali ini mereka berspekulasi bahwa keduanya tengah menjalin hubungan. Apalagi salah satu murid mengaku pernah melihat Baekhyun dan Irene berpelukan di koridor kamar mandi.
Sontak berita ini langsung menyebar dengan cepat, banyak dari mereka yang mulai membenci Irene karena bisa-bisanya menggoda Baekhyun.
Baru masuk ke dalam kelas, Irene merasa bingung kenapa semua tatapan sinis murid perempuan di kelasnya menatapnya sinis.
Ketika duduk di bangku, ia semakin terheran-heran saat dikelilingi oleh keempat sahabatnya dan Rowoon CS.
"Kau pacaran dengan Baekhyun sunbae?" intimidasi mereka dengan suara yang cukup keras sehingga membuat Irene memelototi mereka semua.
"Kalian percaya dengan rumor sampah seperti itu?" kesal Irene yang menatap satu per satu teman-temannya.
"Aku tanya, kau menyukai dia atau tidak?" sela Mingyu serius, ia tidak mau Irene tersakiti nantinya. Menyukai Baekhyun bukanlah pilihan terbaik dengan fansnya yang ribuan laknat seperti itu.
Irene diam membisu, ia tidak bisa mengelak kali ini. Irene yang diam membuat Eunwoo menghela nafas lirih.
"Kenapa tiba-tiba kau sedih?" intimidasi Rowoon dengan mata menyipit.
"Tentu saja, teman perempuanku tersayang menyukai orang mengerikan seperti itu bagaimana aku tidak khawatir?" sanggah Eunwoo yang menatap Irene sendu.
"Dia tidak mengerikan!" protes Irene yang menggerutu pelan. Ia benar-benar kesal di kekang seperti sekarang.
"Pokoknya kau harus menjauhi Baekhyun mulai detik ini, dan kau harus selalu berada di dekatku dan yang lain," ujar Rowoon tak terbantahkan kemudian mengajak teman-temannya untuk kembali ke kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary You [✔]
FanfictionSejak kecil, Irene lebih menyukai hal-hal yang berbau laki-laki. Hal itu membuatnya menjadi gadis yang tomboy, bahkan teman-temannya kebanyakan laki-laki sehingga secara tidak langsung hidup Irene dipenuhi oleh segala aktivitas yang berhubungan deng...