Irene terdiam dan termenung selama di ruang kesehatan, ia sudah mengganti bajunya. Rose senantiasa menyikut lengan Irene, "Ini hadiahmu hari ini," godanya sambil menunjukkan screen ponselnya di depan mata Irene.
Sontak setelah melihat itu matanya membulat sempurna, "Dia menolongku?" tanya Irene polos. "Bukan menolong lagi, tapi wajahnya sangat cemas saat tahu kau tercebur ke kolam," sahut Wendy.
"Sekarang foto itu sudah jadi trending nomor satu di situs web sekolah," ungkap Jennie yang tersenyum menggoda. "Kalau sudah sejauh ini pokoknya kau harus semangat, kami akan mendorongmu dari belakang!" ujar Jisoo yang berteriak histeris.
-o0o-
Ketika jam pelajaran sejarah dimulai, Irene menoleh ke kursi yang biasanya menjadi tempat duduk Baekhyun. Pria itu tidak ada ditempatnya.
Irene mengacungkan tangannya, "Saem, saya ingin izin pergi ke ruang kesehatan. Perut saya sedikit sakit," pamitnya dan mendapatkan izin dari Jung saem.
Setelahnya Irene berlari mencari Baekhyun, dipertengahan jalan saat melihat Jongin sontak ia menanyakan di mana keberadaan Baekhyun pada seniornya itu. Jongin baru selesai dari kamar mandi, "Tadi, sih, aku lihat dia sedang berada di jembatan layang," balas Jongin.
Irene segera menuju ke sana, di lihatnya Baekhyun sedang berusaha mengeringkan seragamnya. Ia ingin cepat-cepat mengeringkannya supaya tidak melewatkan jam sejarah. Di jam Jung saem, beliau tidak memperbolehkan muridnya masuk kelas jika memakai seragam yang berbeda.
"Oppa?" panggil Irene sehingga membuat Baekhyun langsung menoleh, "Heh, kau sudah baikan? Kenapa sudah keluar dari ruang kesehatan? Harusnya kau banyak-banyak istirahat," ceramahnya, meski ia senang bisa melihat Irene.
Irene berdiri di samping Baekhyun dan masih senantiasa bungkam, menikmati angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya. Ia memegangi pembatas jembatan. "Apa kau tidak keberatan dengan berita yang beredar? Satu sekolah sedang membicarakan kita, loh. Nanti pacarmu melabrak ku lagi," celetuk Irene.
"Belum ada yang bisa menempati ruang di hatiku," balas Baekhyun terang-terangan.
"Bukankah, Jieun sunbaenim berhasil?" sahut Irene yang kemudian langsung mengutarakan permintaan maafnya karena sudah berbicara cukup lancang. Baekhyun langsung menoleh padanya. Irene menggenggam erat-erat pembatas jembatan dan menoleh sejenak pada Baekhyun karena pria itu tidak menyanggah ucapannya.
Irene menghela nafasnya, ia sedikit kecewa dengan respon Baekhyun dan otomatis hatinya tidak tenang.
"Bukankah kau akan kena flu kalau pakai baju itu terus?" tanya Irene cemas saat menyadari Baekhyun tidak mengganti seragamnya. "Gwaenchana, lagian hampir kering," balas Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary You [✔]
FanfictionSejak kecil, Irene lebih menyukai hal-hal yang berbau laki-laki. Hal itu membuatnya menjadi gadis yang tomboy, bahkan teman-temannya kebanyakan laki-laki sehingga secara tidak langsung hidup Irene dipenuhi oleh segala aktivitas yang berhubungan deng...