Only You

469 55 1
                                    

Irene menghela nafasnya berulang kali, sampai teman-temannya yang asik mengobrol tentang hari paling bersejarah yang pernah ada di Seuli High School, yakni hari jadian mendadak, yang jatuh tepat di hari esok terhenti. Hari ini terkenal karena di tandai dengan mendapatkan kancing baju dari orang yang kita suka.

Jadi, istilahnya hari emas bagi junior yang menyukai kalangan senior.

Jennie menyikut lengan Irene, "Kenapa wajahmu jadi sedih begitu? Bukankah kemarin adalah hari yang menyenangkan?" ungkitnya dengan senyuman lebar.

"Menyenangkan bokongku, cihh," celetuk Irene dengan wajah bersungut-sungut. "Kenapa, sih?" tanya Rose penasaran sedari tadi.

"Kenapa cowok itu sangat susah bersikap tegas kepada sahabatnya yang cewek?" decak Irene saat mengingat hari kemarin.

"Halah, kau jangan lihat sisi cowoknya. Tapi, lihatlah sisi ceweknya yang berniat mengibarkan bendera perang untuk bersaing. Jangan-jangan kalian yang harusnya menjadi pasangan bahagia kemarin,  semuanya di rusak oleh Jieun?" terka Wendy berbisik.

"Bagaimana kau bisa tahu?" kaget Irene yang mendekatkan wajahnya.

"Yahh, kau 'kan tidak pernah sekecewa ini kecuali jika Baekhyun di ganggu oleh Jieun. Hah, dia itu memang ya. Pasti dia memanfaatkan persahabatannya untuk mencegah Baekhyun sunbae dekat dengan gadis lain," sahut Wendy yang berkacak pinggang, ngomong-ngomong mereka sedang bersiap-siap pergi ke tempat renang untuk jam pelajaran olahraga.

"Bagaimana dia bisa ikut?" tanya Jisoo bingung. "Baekhyun yang mengajaknya," balas Irene geram dan mengepalkan giginya jika mengingat hal itu. Wajahnya kembali berubah suram.

"Kau tidak pergi?" tanya Jennie saat mereka hendak melangkah keluar. Irene menggeleng, ia sedang pms hari ini. Perut dan pinggangnya sakit banget sehingga dia memutuskan untuk tidur.

Wendy kembali menghampiri Irene sejenak sekedar untuk menyampirkan almamaternya ke gadis itu. "Telepon kami kalau kau mau ke ruang kesehatan," katanya. Irene memutar bola matanya kesal lalu mengangguk-angguk, "Sudah seperti ibuku saja~" katanya.

Sepertinya sudah cukup lama Irene tertidur, jadi ia memutuskan untuk membuka matanya. Tapi, ia benar-benar hampir jantungan ketika melihat wajah tenang Baekhyun saat tertidur dengan jarak yang sangat dekat.

Irene hendak pergi, namun Baekhyun menggenggam tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene hendak pergi, namun Baekhyun menggenggam tangannya. Ternyata pria itu sedari tadi tidak tertidur, hanya memejamkan matanya.

"Ku dengar kau sakit? Gwaenchana?" tanya Baekhyun. Irene merasakan lidahnya kelu dan mengangguk canggung. Baekhyun tersenyum kemudian mengusap kepala Irene sebentar karena ia harus pergi sekarang.

"Ya, Baekhyun! Kita harus segera kembali untuk mengambil nilai praktek renang," teriak Sehun yang tak sengaja lewat dan melihat keberadaan temannya itu.

"Aku khawatir sekali, mau ku antar ke ruang kesehatan?" tawar Baekhyun yang membuat gadis itu langsung menggeleng, "Aku mau menyusul teman-temanku," ujarnya.

Extraordinary You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang