[360DWMH] Part 6

541 51 1
                                    

Selamat membaca semua:)
|

|

|

|

✖✖✖

Mata ini tak ada bosannya menatap dua buku kecil yang sangat bermakna bagi pasangan yang sudah menikah itu dengan tatapan tak percaya.

"Gila sih."

Aku kira kejadian tadi hanya bunga tidur semata, maka dari itu aku mau-mau saja menikah pada detik itu. Namun sekarang aku merasa sedih kala mengingat usiaku baru menginjak angka tujuh belas tahun namun sudah menyandang gelar sebagai istri tanpa meminta restu dari orang yang telah melahirkanku.

"Buku itu tidak akan berubah walupun kamu melihatnya berjam-jam!" Kalimat yang keluar dari mulut suami yang baru berapa jam aku nikahi menyapa gendang telinga membuat aku melirik Omega sekilas.

Dia duduk di sebelah ku lalu mengambil buku nikah kami. "Kamu jangan gegabah, kamu masih sekolah, jika pihak sekolah tahu kalau kamu sudah menikah pasti detik itu juga kamu akan dikeluarkan." Wejangan itu membuat aku menangguk samar, meski dia makhluk asing namun dia seperti sudah tahu banyak hal tentang dunia ini.

"Iya gue juga tahu kali, tenang aja gue bentar lagi juga lulus."

Aku mengambil handphone dan mencoba mengubungi orang yang telah melahirkan diri ini namun meski aku coba berulang kali hasilnya tetap sama seperti beberapa jam yang lalu saat aku dan Omega hendak menjadi suami istri secara hukum dan agama.

Aku ingin meminta maaf pada beliau, apalagi dalang dibalik kejadian pernikahan ini karena kami tercyduk, aku yakin seratus persen jika ia akan marah besar padaku.

Aku menghempaskan tubuh di atas sandaran sofa. "Kok gue jadi nyesel gini nikah sama lo," jujurku.

Omega berdecih. "Bukanya Kamu senang karena menikah dengan saya?"

Aku menggeleng. "Bukan itu, gue ngerasa engga enak aja sama nyokap, pasti dia kecewa berat sama gue, setara gue 'kan anak satu-satunya dia." Sesalku.

"Sudahlah. Sudah kejadian juga, sekarang kamu harus janji akan menjadi lebih baik dari sebelumnya agar Ibu kamu bangga."

"Hueeee!!! Gue kangen nyokap." Aku memeluk Omega dengan erat tanpa aba membuat tubuhnya tegang karena serangan mendadak. Namun tidak masalah bukan bila aku memeluknya? Kita sudah sah di mata hukum dan agama jadi tidak ada yang perlu kami khawatirkan. Yang sah mah beda.


"Iya babe, jadi gue nikah deh!" Ceritaku kepada orang yang aku hubungi melalui jaringan telepon.

"Anjir! Bisa digantung lo sama Tante," ujar Melkha setelah mendengar rangkaian kejadian sebelum dan sesudah pernikahanku dengan Omega.

Aku meringis bila membayangkan yang Melkha ucap. "Makanya. Gue takut Kha,"

"Sumpah gue engga nyangka, jadi Ipar gue Alien dong?"

"Gitu-gitu laki gue loh. Engga apa sih ganteng juga 'kan? Lumayan buat memperbaiki keturunan," celetuk ku membuat Omega yang memang berada di sampingku menatap diri ini tajam sedangkan  aku membalasnya dengan mengedipkan satu mata menggoda.

365 Day With Me HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang