[360DWMH] part 24

296 40 1
                                    

Selamat membaca semua:)
|

|

|

|

✖✖✖

Aku mengerutkan kening kala melihat gerombolan laki-laki yang sangat aku kenal memasuki kafe lalu duduk di salah satu meja membuat aku negatif thinking dan tanpa membuang waktu dengan cepat aku berjalan menghampiri mereka.

"Ngapain kalian kesini?" tanyaku to the point membuat segerombolan orang itu menatapku dengan bingung.

"Marlha yang paling cantik di antara kita, kalau orang mau ke kafe itu emang mau ngapain? Boker?" Aku semakin menatap mereka curiga, apalagi saat mendengar kalimat yang diucap oleh cungking tadi. Sebut saja seperti itu karena memang dia orang yang paling kurus di antara kami.

"Kalau mau ngutang sorry ya! Kafe gue no kasbon-kasbon club! Engga lepel!"

"Yah elah neng nya galak pisan uy! Kasihlah diskonan buat abang," goda Fian yang sontak mendapat delik 'kan mata tajamku.

"Tenang Lha! Kita kita ini engga bakal ngutang! Sorry sorry aja karena kita udah kaya!" sela Rian dengan nada sombong. Cih memangnya aku tidak tahu jika dia sering ngutang demi sebuah coki-coki, itu yang disebut kaya?

"Halah lagak kalian! Ya udah abang-abang yang kasep ini mau makan atau minum apa?" tanyaku dengan senyum.

"Lo buatin aja yang paling mahal disini, biar gue yang bayar!" ujar Qarun membuat semua orang bersorak senang. Namanya bisa saja menjiplak Qarun si orang medit pada zamannya, namun Qarun zaman modern ini sangatlah loyal.

Aku menghampiri Omega dan mengatakan pesanan yang teman sebangsat ku pilih.

"Mereka teman kamu semua?" tanya Omega menunjuk segerombolan orang yang ia maksud dengan dagu.

"Ho'oh!"

"Laki-laki semua? Kamu tidak punya teman perempuan?"

"Si Melkha! Udah gue anterin pesanan buat mereka dulu sekalian ngobrol sebentar." Dengan segera aku meninggalkan Omega untuk menghampiri mereka.

"Ini! Selamat menikmat semuanya! Omong-omong dalam rangka apa nih kalian pada kesini? Jangan bilang kalian kangen sama gue, iya 'kan?" tebak ku yang membuat mereka gatal untuk mengeplak diri ini namun segera mereka urungkan karena aku seorang perempuan.

"PD lo! Kita mau ajak lo nonton konser," jawab Danish.

"Chat 'kan bisa, kalian ini menuh-menuhin kafe gue aja!"

"Ini karena mereka yang katanya mau ngerasain minum di kafe milik lo plus mau kenalan sama Kakak lo yang masuk berita, katanya mereka engga nyangka kalau lo yang hitam, buriq, dekil bisa memiliki Kakak sebening Mie bihun," jelas Danish terlalu jujur membuat aku menatap mereka tajam.

"Hehehe engga! 'Kan neng Marlha yang paling cantik diantara kita ber empat ya engga bro?!" tanya Qarun membuat mereka semua serempak mengangguk.

"Dah lah males gue, bayar lo awas kalau ngutang! Gue cincang dan gue jadiin sate punya kalian!" ancam ku membuat mereka sontak menatap asetnya masing-masing dengan tatapan ngeri.

365 Day With Me HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang