[360DWMH] Part 5

717 55 2
                                    

Selamat membaca semua:)
|

|

|

|

✖✖✖


"Memang kenapa? Bukan salahkan mencintai? Meski lo udah aki-aki tapi muka lo ganteng, jadi gue rela aja, ehhh tapi lo masih perjaka 'kan? Lo belum punya cucu 'kan?" Introgasiku. Aku takut bila ternyata dia sudah memiliki cucu, dan secara tidak langsung aku menjadi nenek? Nenek Marlha cantik coming soon.

"Bicaranya!" tegurnya. "Dunia kita berbeda, tidak mungkin jika kita bisa bersama," ujarnya membuat aku termenung.

Aku memajukan bibir bawah lalu berkata. "Jadi gue jatuh cinta sia-sia dong?"

"Secepat itu kamu jatuh cinta?"

Aku memutar bola mata. "Namanya juga cinta, engga ada yang tahu kapan pastinya ia tiba."

"Lebih baik kamu hapus rasa itu sebelum semuanya menjadi kacau, ingat saya disini hanya dalam waktu satu tahun." Menyebalkan sekali dia.

Aku menatap Omega dengan tatapan tak terbaca. "Kalau gue bikin lo jatuh cinta gimana? Lo mau menghabiskan masa tua lo sama gue nanti?"

"Saya tidak akan pernah jatuh cinta dengan manusia lemah dan tidak bermoral seperti kamu," Hinanya sepedas sambal ABCD.

Aku tersenyum misterius ke arahnya. "Itu 'kan kata lidah lo, bukan suara hati lo, kalau hati lo memilih gue gimana?"

"Saya akan langsung menepis itu dengan akal sehat saya. Sudahlah, lebih baik kamu tidur, sudah malam!" Ketawa sekali jika dia mengalihkan perhatian.

"Tapi gue takut, biasanya kalau mati lampu gini gue tidur di rumah Bibi."

"Ya sudah kamu kesana!"

Aku menggelengkan kepala keras. "Terus nanti lo sendirian dirumah? Engga! Gue engga tega ninggalin lo."

"Terus mau kamu apa?"

"Gimana kalau kita tidur bersama?" Tawarku  yang sontak mendapat tatapan tajam dari Omega.

"Kamu gila?! Biar bagaimana pun kamu itu perempuan dan tidak baik jika kita tidur bersama."

"Kenapa? Lo takut khilaf? Tapi katanya tadi lo engga bakal jatuh cinta sama gue, jadi lo engga bakal ngapa-ngapain gue 'kan?" kataku polos.

Dia menatap ku, sedangkan aku yang ditatap menampilkan senyum lebar dan juga mata berbinar penuh harap. Aku ingin seperti tokoh utama dalam novel yang mengejar seseorang dengan gigih hingga titik darah penghabisan, Omega tunggu perjuangan seorang Marlha.

Lama dia menimbang akhirnya mengangguk pasrah. "Oke!"

Mendengar itu sontak aku berdiri dan menggandeng tangannya. "Oke! sekarang kita tidur! yuk gue ngantuk!"

Omega membawa serta lilin putih itu dengan tangan yang bebas dari jangkauan ku.

Aku merebahkan diri di atas kasur sedangkan Omega masih berdiri di tempat yang mungkin merasa canggung.

"Sini!" Aku menepuk-nepuk lembut sisi kasur yang masih lowong.

Dengan perlahan Omega naik ke atas tempat tidur membuat aku terkikik dalam hati karena bisa tidur dengan COGAN, dengan sengaja aku mendekat ke arah tempat Omega membuat si empu tersentak kaget.

"Stop! Kamu ingin apa?" Dengan wajah tegang Omega terduduk sembari melindungi tubuh dengan bantal.

Mendengar itu jiwa jahil ku semakin menjadi hingga kini aku sudah tidur miring ke hadapannya untuk melihat setiap gerakan yang Omega ciptakan.

365 Day With Me HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang