[360DWMH] part 10

457 46 2
                                    

Selamat membaca semua:)
|

|

|

|

✖✖✖

‍‍‍‍"Morning epri badih! Kembali lagi dengan Danish yang kece badai!" Toa seorang lelaki yang membuat kepala miliki serta Melkha menggeleng serempak.

"Engga usah teriak-teriak bisa? Sakit nih telinga gue!" gerutu Melkha protes.

"Iya, biasa aja dong," kataku ikut menimpali.

"Ehh ada princess gue, pagi kesayangan." Aku melirik si empu menggunakan ekor mata saat orang itu mengacak rambut tanpa izin.

"Apaan sih! Cape gue digoisipin punya something sama lo,"

Aku dan Danish itu dekat, bahkan sangat dekat sehingga sering dikira sepasang kekasih oleh orang disekitar.

Danish menatapku penuh tanya. "Tumben, biasanya juga lo cuek."

"Kali ini engga! Gue udah cape menghadapi para penggemar oon lo itu, bahkan gue sering dibully sama mereka, alay banget mereka." Aku menjeda kalimatku. "Belum lagi, spam chat ribuan yang bikin kuota berharga gue habis tak terisa. Nyesel gue bantu lo,"

Sahabat laki-laki ku sejak zaman purba ini memang memiliki wajah yang tidak bisa dikatakan pas-pasan, itulah mengapa banyak perempuan gila mengejarnya hingga titik darah penghabisan, dan yang paling membuat aku kesal itu karena Danish sering memanfaatkan diri ku untuk keluar dari jerat ke agresifan mereka.

Awalnya aku memang senang membantu Danish untuk lepas dari para wanita gila itu karena memang aku diberi pesangon, secara orang mana yang tidak mau bila diimingi uang, namun setelah menginjak kelas dua belas ini kelakuan playboy Danish semakin menjadi membuat aku kesal sendiri, belum lagi uang yang ia janjikan hanya berada dalam angan semakin membuat aku enggan untuk membantu.

"Iya sorry nanti gue tranfer." Selalu begitu.

"Halah, bullshit lo! Dari kemarin bilangnya besok-besok, tapi sampai lebaran monyet pun lo engga kirim, jadi males gue tolongin lo!"

"Yah elah engga iklhas banget sih nolongin temen."

Aku beedecak keras. "Kalau nolongin habisin makanan sih ayo-ayo aja, lah ini? Disuruh perang sama ciwi-ciwi alay yang bikin jiwa jijik gue bergetar tanpa dibayar siapa yang mau?"

Flashback.

Aku duduk di bawah pohon beringin yang terkenal angker untuk mengistirahatkan badan karena lelah.

Dingin yang dihasilkan pohon beringin tua itu semakin membuat mata ini berat hingga membuat matamu tertutup sempurna.

Byur!



Aku tersentak kaget saat tubuh basah karena tersiram air yang sontak membuat aku berdiri untuk mencari pelaku yang membuat tidur ku terganggu.

"ANJING!"

Aku menyipitkan mata kala melihat sosok yang ada di depan mata, sosok itu melangkah maju ke arah ku dengan angkuh membuat aku berkacak pinggang. "Berani banget lo ganggu gue?! Mau lo apa?!"

365 Day With Me HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang