Selamat membaca semua:)
||
|
|
✖✖✖
Saat melihat pose Omega yang ada dihadapanku kini membuat aku tertawa keras, tidak pernah menyangka bila wajah yang senantiasa dingin itu akan ketakutan hanya melihat seekor cicak kecil.
"Marlha singkirkan hewan itu! Kamu jangan terus tertawa!" Titah Omega.Dengan hati terkikik geli kala melihat pemandangan di hadapan mata, tangan ini terulur mengambil cicak itu, niat hati ini menakuti Omega namun segera aku urungkan karena masih ingat tempat, tentu aku tidak ingin membuat kehebohan yang mengakibatkan kami harus di nikahkan oleh RT setempat. Membayangkan itu saja sudah membuat aku bergelidik ngeri.
"Udah! Udah gue buang!" Setelah mengatakan hal itu, aku melangkah keluar.
"Saya ikut!"
Omega mengikuti setiap langkahku, apalagi kala melihat wajah yang nampak memprihatinkan itu semakin membuat keinginan tertawa semakin meningkat tinggi, bila diingat dia jadi sangat imut dengan ekspresi seperti itu. Wajah imut itu lebih manis dibanding wajah yang biasa stays cool miliknya yang bisa membuat siapa saja ikut beku meski hanya melirik singkat.
✖✖✖
"Huaa." Tangisku histeris hingga membuat Omega yang memang duduk disamping diri ini menatapku dengan tanda tanya besar.
"Kamu kenapa?" tanyanya kepo yang sudah sangat mirip dengan Dora si petualang yang kerap kali bertanya hal yang tidak perlu.
Jari telunjuk ini menunjuk ke arah laptop milikku yang menampilkan sebuah adegan drama. "Ini! Masa dia pergi gitu aja. Engga berjuang demi cintanya, huaaa."
Omega menatapku sinis. "Dasar manusia aneh! Itu hanya Film, kamu terlalu mendramatisir," cibirnya.
Kali ini aku balik menatapnya dengan sengit. "Ini tuh namanya baper, bangsa Alien mana tahu."
Omega dengan tanpa perasaan malah balik menatap diri ini membuat aku salah tingkah, apalagi tampang yang ia miliki itu sempat membuat aku berfikir dua kali untuk mengatainya Alien. Dia benar-benar tampan bahkan sangat.
Omega mengalihkan tatapan itu membuat aku sedikit tak rela sebenarnya. "Jangan menatap saya seperti itu, saya tidak nyaman."
Bukannya menuruti perintah, mata ini dengan lancang terus terpusat untuk melihat Omega.
"Soalnya lo ganteng sih," jujurku tidak perduli bila nantinya dia akan jijik dengan diri ini.
Lain dengan aku lain pula dengan Omega, orang yang aku puji itu memilih diam tak menanggapi seperti biasa membuat aku tertawa karena sudah berhasil membuat dia blushing. Ternyata Alien bisa blushing juga apabila dipuji.
"Astaga gantengnya," racauku yang masih setia menatap wajah ganteng Omega.
Setelah mendengar itu secara spontan dia bergeser dari tempatnya duduk membuat jiwa jahil diri ini muncul dan secara perlahan aku mulai bergerak mengikutinya bergeser.
"Jangan dekat-dekat! Kamu menakutkan! Apalagi dengan tatapan yang membuat saya jijik itu." Hardiknya yang justru membuat aku tersenyum centil. Menjahili Omega akan menjadi hobby favorit ku sejak detik ini.
Omega terus bergeser yang juga membuat aku mengikutinya bergeser, menjahili Alien ternyata sangat menyenangkan. Kini akhirnya Omega telah tersudut dan dia sudah tidak bisa bergeser lagi membuat aku tersenyum misterius ke arahnya, dia menatap ku dengan tatapan takut. Melihat ekspresi itu membuat aku ingin tertawa terpingkal namun segera aku urungkan demi melancarkan misi.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Day With Me Hubby
ChickLit🆃🅰🅼🅰🆃 Nikah sama Alien? Di dalam kepala kalian Alien itu bagimana? Jelek? Pendek? Kulit berwarna hijau dan mempunyai kekuatan? Atau tampan layaknya seorang Idol k-pop? Dan bila opsi terakhir terlaksana lalu kalian harus menikah dengan Alien k...