Di gerbang aku baru memasuki sekolah. Lalu, ada Rey. Rey datang sambil merapikan rambut hitamnya. Kami berdua membeku saat mata kami ketemu dan deg... deg... deg....
"Hai" katanya.
"Hai" kataku. Kenapa dia bilang hai padaku? Apa dia suka ke aku? Tapi, Hailey jangan geer. Dia suka sama orang lain. Mata kamu jelas ga sipit. Dia ga suka, Ley. Kamu sabar aja ampe rasanya ilang.
Bakal ilang kan?
Aku ga tau. Aku ga pernah ngerasain yang ginian. Aku ga berpengalaman dan aku tidak tahu bagaimana ini berjalan.
"Oyy, ngelamun aja" Rey menjentikan tangannya di depan mataku.
"Heh? Aku ga ngelamun." Aku terlalu gugup sehingga aku berlari kabur dam pergi ke kelas.
Kenapa? Kenapa harus lari? Emang aku malu karena apa?
"Huh..huh..huh" aku kecapean.
Ya iyalah kecapean, orang aku bawa buku banyak banget di tas. Aku menghela napas sampai akhirnya aku duduk di bangkuku.
"Ley, lo dikejar apa ampe ngos-ngosan gitu, masih pagi loh" kata Nurul sambil mengipas-ngipas aku dengan buku.
Aku menelan ludah. Sedikit sulit untuk berbicara kalo ngos-ngosan. Akhirnya aku menghelas napas terakhir kalinya... EITSSS BUKAN MATI YAAHH...dan berbicara.
"Ga papa" kataku sambil berdeham dikit. Sepertinya Nurul ngerti bahwa aku tuh orangnya lebay.
"HAILEEEYY, kok lari sihh?? Aku setan apa??" Rey dateng lari-larian juga. Cieee... Rey ngejar Hailey. Hah? Ih Hailey GJ deh.-.
Huu, jayus.
Udah ah, lanjut ke cerita.
"Iya, muke lu tuh mirip setan" aku men coba menutup rona dipipiku. Aku kurang berpengalaman dengan perasaan ini sehingga aku bingung kenapa aku tidak berani menatap langsung matanya. Mata Rey.
"Jahat" katanya datar lalu duduk.
-----
"Ley, lu ga usah lebay kalo ada dia, ketemu ya ketemu aja, ngapain coba ampe ngos-ngosan, dia kan ga akan makan kamu" kata Nurul saat istirahat datang.
"Ih aku ga tau, tubuhku secara reflek lari. Aku sendiri ga tau knapa" aku melahap donatku sambil berbicara.
"Lu laper yah? Makan dulu cik, baru ngomong" katanya sambil mendorong donat itu lebih dalam ke mulutku.
Aku mendorong tangannya dengan keji lalu mencoba mengunyah donat berdiameter 10 cm itu sekaligus.
Ga ada Rey kan?
"Napa lu nengak-nengok kanan kiri? Tenang, ga ada Rey. Inikan arboretum, mana pernah dia ke sini"
"HUMMM, HOK HWEEEKKK. HAAAKHUUKK KHAAUU HAAKKKUUU BAAANGAAKK KEH" (IIHHH SOO SWEETTT KAMU TAU AKU BANGET DEH) kataku masih dalam keadaan mulut tersumbat.
"Ih, Hailey beger" kata Nurul datar.
Aku menelan donat itu bulat-bulat. Enak? So pasti enak
Ada yg kagak enaknya gak?? Iya, keselek.
"Hmmm, hmmmm" kataku buru-buru sambil memukul-mukul Nurul masih dengan keadaan terbatuk-batuk.
"Minum? Nih" katanya sambil menyodorkan air putih.
"Ihh,makasihhh, kok kamu tau aku banget sihh??" Tanyaku setelah minum.
"Tau ah banyak bacot, huh, Ley, kalo kamu suka sama orang tuh ya, setidaknya kalo ga pengen orang itu tau, ya ga usah lebay ama dia" katanya sambil menunggu aku minum.
![](https://img.wattpad.com/cover/26051169-288-k27964.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only
RomanceMengingat semua cerita kita membuatku menangis. Kadang aku terjebak dalam masa lalu dan ingin kutinggal di dalamnya. Lalu aku berdiri, seperti orang bodoh melihatmu meninggalkanku. Andai saja aku bisa menghentikanmu, semuanya akan berubah. Tapi ak...