Chapter 5

607 32 0
                                    

Hah? Terus? Kalau Rey di sebelah kenapa aku harus tertegun? Emang masalah amat? Emang sih, kemarin si Rey kayak bisik-bisik ga jelas gitu, terus? Perlu ada lanjutan gitu?

Kenapa sekarang aku jadi gini yah. Setiap ada Rey pasti ada momen. Aku bingung.

"HALOOOO, BUMI KE HAILEY, APA KAU DI SANA"  teriak Andita tepat di telingaku.

"AWWWW, gewlaaaaaaaaa sakittt booooo" kataku sambil menggosok-gosok telingaku.

"Kamu ngelamunin apa lagi?" Tanya lalu duduk di sebelahku.

"Ngelamun?" Ternyata aku ngelamun yah, tunggu sekarang jam berapa? Oh, istirahat. Pantes Fio ga ada.

"Ley, tumben banget loh kamu ngelamun, siapa yang dilamunin?" Tanyanya sambil menyenggolku.

"Ih, kepo.  Eh, An, kamu ama Guntur udah ke mana sih nasibnya?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Hah? Ga ke mana-mana. Lagipula aku kan dah bilang, aku cuman sedikit suka ama Guntur" kata mengikuti peralihan pembicaraanku.

"Hmmm, jadi sukanya ke mana?" Tanyaku lagi padahal aku sih udah tau.

"Yang kemarin kemarin aku ceritain pikuuuuunnn" ejeknya.

"Ohh, Kak Ihsan. Masih hidup yah tuh orang, kok aku ga denger lagi kabarnya" kataku.

"Ih Hailey jahat ah, masa Kak Ihsan dibilang dah mati" kata Andita sambil menjitakku. Kak Ihsan itu kayak idolanya Andita deh, jadi bisa dibilang kecengannya Andita yang sebenarnya. Kalo Guntur dibandingin ama Kak Ihsan, yah, kalah deh.

Kak Ihsan itu udah... gimana yah, kalo dibandingin ama umur Andita sih, Kak Ihsan dah rada tua. Yah kayak seumuran anak kuliahan deh. Kak Ihsan tuh punya toko donat, toko baju, toko elektronik dan 2 lagi lupa tapi pernah diceritain ama Andita.

Andita ama Kak Ihsan kayak udah ada kontrak deh. Belum pacaran sih, karna Kak Ihsannya punya larangan gitu, pokoknya harus langsung nikah. Nikahnya apa siapa?

Ama cowo. Iya, Kak Ihsan itu sebenarnya diam-diam homo/maho.

Canda atuh,kalian serius amat. Ya ama cewelah. Kalo Andita sih ngarepnya Andita calon cewenya.

Yah, kita liat tahun depan pas lulus SMA. Ihhhh, amit-amitt! Jangan sampe Andita nikah setelah lulus SMA.

"A.." kataku tapi terpotong. Tau karena apa? Nantikan kelanjutannya... Eh jangan deng, ceritanya masih pendek, nih aku lanjutin.

"HAILEEEEYYYYYYY!!!!" Teriak seseorang dari luar kelas.

"Apa?" Tanyaku santai.

"Asdfghjkl!!!!!! Si Dina begoooooooo bangetssss" kata seseorang yang ternyata Issa.

"Itu sih udah dari kapan keles" kata Andita dengan kejamnya.

"Ih ini serius!!!" Katanya.

"Kenapa lagi si Dina?" Tanyaku mencoba menenangkan Issa yang kecapean teriak-teriak.

"Issaaa!! Lo lebay amat!!! Dina ga sebego itu kali" teriak Dina yang berlari menyusul Issa.

"Tau gak? Si Diloy kan ngechat gitu terus si Dina nanya 'Dil, lagi ngapain' yah. Nah si Diloy bilang 'DuMiKa' terus si Dina nanya 'DuMiKa apa' nah terus Diloy jawab 'Duduk Mikirin Kamu' terus si Diloy nanya "Din, mau gak jadi pacar?" Itu nembak kan, yah?" Jelas Issa panjang lebar dengan satu tarikan napas yang membuat aku dan Andita terkejut.

"Wah iya Din? Berarti Dina ga jomblo lagi gitu??" Tanya Andita dengan semangat.  Tapi Dina hanya diam.

"Tapi si Dina BEGOOOOOO banget" sambung Issa yang membuat aku dan Andita penasaran.

"Tau gak dia jawab apa? Dina malah jawab "Dina mah maunya jadi ASTROBOY" bego gak?" Katanya yang membuat aku dan Andita ingin pingsan.

"Din, kamu bego banget" kata Aku dan Andita sama-sama.

"Ih, Dina kan waktu itu ga ngerti" kata Dina mencoba memberi alasan.

"Si Fio, Nia dan lain-lain dah tau blom?" Tanyaku pada Issa.

"Udah, dan komen mereka sama, Dina Bego" kata Issa sambil melipat tangan.

"Din, kamu pura-pura oon yah? Itu tuh udah jelas. Bukan makna tersirat lagi Din" kata Andita sambil menggoyangkan badan Dina yang kurus itu.

"Ih waktu itu Dina tuh ga ngerti, serius" bohongnya.

"DINAAAAA BEGOOOO" Teriak Fio dari luar kelas. Dia baru dateng langsung bilang gitu.

"AAAHHHHHH, MAAFKAN DINAAAA!!!" Teriak Dina sambil lari-lari ga jelas lalu keluar kelas sambil berlari dengan caleuynya.

"Fi, udah biarin, kita kan tau emang Dina ga mau pacaran. Dia yang bikin Diloy ama Dina friendzone, bukan Diloynya, makanya dia pura-pura bego" jelas Andita.

"Iya, aku juga mikir gitu, makanya dari 99 cowo yang dia keceng, gaada yang dipacarin. Dia masih kayak anak kecil wkwkw" kata Issa sambil tertawa kecil.

"Ahh, Issa juga masih jomblo kok" solotku.

"Kayak elu kagak aja" kata Issa sambil menjitakku.

"Udah ah, tar lagi bel masuk, sana pergi ke alammu" usir Fio pada Issa.

***

Sambil dengerin musik, aku dan Fio naik angkot. Cape kalo jalan. Musik yang sekarang di play adalah lagunya Secondhand Serenade --- Fall For You.

Because tonight will be the night that
I will fall for you
Over again
Dont make me change my mind
Or i wont live
To see another day
I swear its true
Because the girl like you is imposible to find

"Ley, aku pengen tau" kata Fio disela aku menikmati lagu.

"Apa?" Tanyaku datar.

"Sejak kamu belum suka sama siapa-siapa, apa sih arti lagu cinta buat kamu?" Tanya yang membuatku tertegun.

"Mmm, yah, aku ga pernah ngerti lagu cinta. Tapi, aku, Hailey Geralda yang belum punya rasa cinta ato apalah ke siapapun ini, hidup di dunia yang isinya orang-orang yang jatuh cinta. Jadi, aku nikmatin aja irama lagu cinta. Kalau artinya, yah, tau sih tentang apa, tapi ga ngerasa gitu." Jelasku panjang lebar. Kami turun di depan MES dan Fio masih tertegun karena jawabanku.

"Iri deh sama kamu. Tiap hari aku ngarep bisa ngilangin perasaan aku ke Bayu, karena bikin aku jadi orang yang beda" jelasnya sambil kami memasuki kamar Fio.

"Sebenarnya, aku yang iri sama kalian. Sepertinya hidup kalian tuh bervariasi tiap harinya. Sementara aku hanya ngeliat hidup kalian dan ngeratapin hidup aku yang hitam-putih" kataku sambil berbaring di salah satu kasur Fio.

----

Sorry yah chapternya pendek^^
Tuh aku lagi rajin ngepost. POV ga ada-ada yah? Ntar yah, masih lama kok munculnya.

If OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang