Chapter 16

340 24 4
                                    

Kami sudah keluar dari bioskop dan membeli es krim sementara Andita mengikuti mereka menuju lantai bawah. Bawah sekali. Ke supermarketnya.

Lalu, aku dan Rey mengikuti mereka ke lantai dasar lalu membeli ayam sementara Fio dan Fikri sepertinya membeli Chatime. Lalu mereka pergi pulang.

Issa dan Dina mengikuti mereka ke basement bersama ibu Issa ke mobil Issa dan Fio bersama Fikri ke mobil Fikri.

Aku dan Rey mengikuti mobil Issa setelah beberapa menit. Issa lalu berpindah jalur supaya tak terlalu mencurigakan. Aku dan Rey masih mengikuti mereka.

Aneh.

Mereka ga pergi ke rumah Fio ataupun rumah Fikri. Mereka pergi ke suatu motel dan Fikri keluar untuk check in.

"Hei, kau jaga di luar, aku akan masuk, jika aku tidak menghubungimu dalam waktu 1 jam, telepon aku, jika aku tak menjawab, artinya BAHAYA, kau pergi dari sini, oke" aku menginstruksikan pada Rey.

"Kenapa aku tak ikut saja?"

"Kau pergi dari sini berarti cari bantuan bego!!" Kataku sambil menjitaknya. "Kau tunggu di sini"

Aku turun dari motor Rey yang terparkir beberapa meter dari motel tersebut. Setelah aku melihat ke dalam lewat jendela. What the-- jendelanya telah di tutupi karton hitam!! Ada apa ini???

Ada yang menutup mulutku dari belakang!! Apa-apaan ini??

BRUK

Apa sesuatu jatuh..

Tunggu..

Kenapa aku jadi lemas?

Akulah.. yang terjatuh.

***

Fio POV

Aku membuka mataku. Hal terakhir yang kuingat adalah Fikri membawaku ke mobilnya dan bilang akan mengantarku pulang.

Hah? Aku ga bisa menggerakan tanganku ataupun kakiku. Tunggu, apa mulutku sedang di sumpal pakai jaketku?

Puah!! Aku membuang jaketku dan aku bisa berbicara. "Halo?? Ada orang?? Mengapa aku di sini??"

"Hai, iya, karena aku mau" kata orang dalam bayangan.

"Siapa kau?? Apa maumu? Mana.. mana Fikri?? Apa yang kau lakukan padanya??" Tanyaku khawatir. Ohh, ku harap tak ada yang terjadi padanya.

"Oh dear, Fikri tak apa-apa, buat apa aku sakiti dia, jika dirinya sendiri--" orang itu mulai berjalan ke arah cahaya "adalah aku"

"Fikri? Oh oke, aku mengerti, kau sedang menjailiku! Oke lepaskan aku, ini tidak lucu" kataku sambil sedikit tertawa.

"Ini tidak lucu karena INI BUKAN LOLUCON!!" Bentaknya tepat di depan wajahku.

"Jika ini bukan lolucon, kenapa kau lakukan ini?" Tanyaku mulai curiga.

"Karena aku mencintaimu" katanya. "Keluargaku punya kepercayaan. Jika kau yakin dia orangnya buatmu, dia harus tinggal di dalammu"

"Artinya..?"

"Aku harus membuatmu tinggal di sini seumur hidupmu, sehingga hanya aku yang dapat memilikimu" dia tertawa dengan gilanya.

"Kenapa kau tidak lamar aku saja?"

"Karena kau masih bisa milik keluargamu, temanmu, dan lainnya, keluargaku.. percaya.. hanya boleh dimiliki diriku saja" katanya masih dalam keadaan tertawa. "Dan aku baik, aku membiarkanmu punya seorang teman" dia menendang tubuh seseorang. Oh Ya Ampun, HAILEY.

***

"Bangun!! Bangun kau, b**ch" kata seseorang samar-samar di telingaku.

"Ap--" aku terdiam saat menemukan diriku terbaring dilantai dengan kaki dan tangan diikat.

If OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang