Chapter 23

297 16 0
                                    

Sepulang dari rumah Rey--omong-omong, aku pergi bersama Fio dan Andita--kami melewati sebuah lapangan tenis. Kami berhenti karena melihat Penta dan Alwan di sana. Yah, aku tak pernah cerita tentang Alwan sebelumnya karena kami tak terlalu dekat.. dulu.

"Hei, kalian ngapain?" Tanyaku setelah mendekat ke arah Penta yang sedang memegang raketnya.

"Kami latihan buat lomba tennis besok" jawab Alwan yang ada di sisi lain lapangan.

"Besok? Wah, kok aku baru tau?" Tanya Fio yang menyusulku

"Karena kami ga kasih tau siapa-siapa" jawab Penta lalu melanjutkan permainannya dengan Alwab.

"Kenapa?" Tanya Andita yang juga menyusul kami berdua.

"Kami ga mau kalau kalah diejek, jadi kami beritahu kalau menang. Kalau kalian kami beritahu karena yah.. kalian di sini" jawab Penta walaupun pikirannya masih fokus pada permainan tennisnya dengan Alwan.

"Baiklah, kami duluan yah, semoga sukses besok" kata kami lalu pulang.

***

Rey : hei Hailey

Rey mengchatku saat aku sudah sampai rumah

Hailey : hai, tadi aku mampir menjenguk tapi tak bisa, maaf

Rey :aku tahu, ibuku memberitahuku.

Hailey : kau sakit apa sih sampai aku ga boleh jenguk?

Rey : bukan sesuatu yang harus dikhawatirin, .

Hailey : kurasa aku harus mempercayaimu.

Rey : kau mau ketemuan?

Hailey :kau sakit, ya kagaklah

Rey : aku tak apa-apa, kau mau tidak

Hailey : tidak,kau istirahat!

Rey : baiklah

Aku menutup hpku dan berbaring di kasurku. Sejujurnya, aku ingin bertemu, tapi.. yah.. dia sakit.  Apa boleh buat?

Fio : Ley, ada yang salah dengan Rey

Hailey : ya, dia sakit

Fio : tapi saat kita pergi, aku lihat dia sedang berdiri di balkon

Hailey :mungkin dia bosan

Andita : aku juga lihat, dan kalau dia di sana dan ngeliat kita, kurasa dia harusnya menyapa

Hailey : mungkin dia sedang terlalu capek untuk menyapa.

Andita : oh, tolonglah, aku tahu kau hanya ingin mempercayai itu. Tapi aku hanya bilang, kamu harus hati-hati, ada yang salah dengan Rey

Hailey : oke oke

***

Rey POV

Hari ini hari Minggu dan Bayu sedang datang ke rumahku. "Jadi, penyakitmu makin parah"

"Udah parah"

"Apa Hailey tahu?" Tanyanya yang kurespon dengan gelengan.

"Ouh, apa kau datang ke rumah Penta malam ini?" Tanya Bayu sambil melihat-lihat isi lemariku.

"Ada apa emang?"

"Penta mengadakan pesta. Dia dan Alwan menang pertandingan tennis pagi ini"

"Dua-duanya menang?"

"Mereka bertanding grup 2 orang" aku hanya merespon dengan membentuk mulutku dengan o.

"Kurasa aku tak ikut" kataku "aku sakit, bung"

If OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang