BRAK... ada yang mukul meja aku. Ih siapa sih ganggu orang tidur.
Aku ngeliat ke atas, siapa lagi kalo bukan Rey.
"Apa?"
"Kamu beneran dabes ya!! Kemaren dia jadi lebih terbuka gitu. Terus aku beraniin gitu nembak dia. Dia bilang iya" katanya yang tiap katanya jadi pisau nancep ke hati.
"Iya aku berjasa, sekarang kamu hutang seumur hidup ke aku" kataku lalu beranjak ingin tidur.
"Siap" katanya sambil memeragakan sikap hormat.
Gaiz, aku lagi sakit hati ngeliat dia langsung pergi keluar kelas. Aku tahu dia ke mana. Ke kelasnya Nabila.
Nabila, kok kamu tega sih. Apa kamu kesel gara2 kita ga pernah ngomong lagi? Hailey pusing, aku ga ngerti lagi.
***
"Hailey, aku masih ga percaya, kamu masih belum ngasih tau aku siapa kecengan kamu" kata Fio saat kami jalan pulang bersama.
Kalian pada nanya ga, Hailey kenapa ga les?
Aku sih les, tapi hari ini kagak, lesnya besok.
"Ya harus banget kamu tau" kataku datar.
"Iya lah, ya udah aku tebak yah,... Guntur?" Tanyanya.
"Ngga" kasih tau ga yah
"Iman?"
"Ngga"kasih tau aja deh
"Ruben?"
"Ngga" kasih clue aja deh
"Penta?"
"Ngga" oke..
"Rey?" Deg
"Bukan" oke, semoga dia dapet cluenya
"Guntur?" Ih dia kagak ngerti.
"Kan udah"
"Ya udah Guntur?"
"NGGA" kesel.
"Penta?"
"NGGA"
"Rey?"
"Bukan.-."
"Guntur?"
"Ihhh kan udah"
"Da aku pengennya kamu suka Guntur"
"Da ngga"
"Rey?"
"BUKANN YA AMPUNNN"
"Rey yah?" Akhirnya
"Bukan"aku udah senyum-senyum.
"Oke berarti Rey, soalnya dia satu-satunya orang yang kamu bilang 'bukan'" pengen deh meluk si Fio tersayang ini. Untung dia pinter.
"Hmm"
Fio tertawa terbahak-bahak sambil nangis gila. Fio lebay ih, dia ampe jatuh gitu ketawanya.
"Kok bisa sihh???" Katanya masih dalam keadaan tertawa.
Kesel. Aku tinggalin aja tuh orang.
"EHHH TUNGGUUUU" katanya menyusulku. "Oke, kamu suka Rey, oke, ehem, sekarang kamu gimana? Dia kan pacaran ama Nabila" katanya mulai membuat nada pengertian.
"Nah, itu aku ga tau, aku pusing"
"Ya sebagai sahabat kamu, aku cuman bisa saranin jangan nyerah, Ley. Karena kalo kamu nyerah, kamu pasti ga akan cukup kuat untuk apa yang takdir udah persiapin buat kamu karena apa yang menanti di depan pasti bakal ada yang lebih nyakitin. Rey ga pantes dapetin cinta pertama kamu, menurut aku sih gitu. Jadi Ley, sabar yah. Kalo kamu butuh siapa2, inget aku" katanya lalu pergi yang membuatku teringat aku sudah tar lagi nyampe rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only
RomanceMengingat semua cerita kita membuatku menangis. Kadang aku terjebak dalam masa lalu dan ingin kutinggal di dalamnya. Lalu aku berdiri, seperti orang bodoh melihatmu meninggalkanku. Andai saja aku bisa menghentikanmu, semuanya akan berubah. Tapi ak...