Chapter 18

293 19 0
                                    

"Jadi.. saat kau bilang ingin bicara.. kau ajak aku ke toilet cewe?" Tanyaku setelah melepas pergelangan tanganku dari tangannya. "Ingatkan aku untuk TIDAK akan pernah lagi membiarkanmu memilih tempat bicara"

"Maaf, ayo temukan tempat lain"

"Arboretum?" Tanyaku.

"Yah, itu ide bagus. Maaf, aku jarang ke sana jadi ga kepikiran" katanya lalu menggiringku ke arboretum.

"Bodoh" kataku sambil sedikit tertawa. Dia berhenti dari langkahnya.

"Apa katamu?"

"Bodoh, jangan berlaku seperti kau baru mendengarnya dariku untuk pertama kali" kataku seiring kami menuruni tangga menuju kantin.

"Oh, yeah" katanya masih berjalan.

"Oke, kau bertingkah aneh, bukankah itu peranku?"

"Ya, maaf" katanya lagi.

"Oke, aku harus pergi tahu, jadi, cepatlah" kataku setelah kami di arboretum.

"Gini, Oh f*ck bagaimana aku mengatakannya yah?? Mmm.. pertama-tama, aku akan meminta maaf dulu jika aku nanti memilih kata yang salah" katanya sambil menyatukan tangannya depan dada dan mengadah ke atas.

"Oke, ga usah pake kata f*ck"

"Maaf. Lalu a--"

"Kau tahu, aku pikir lagi aku ga tahan. Oke, aku ingin pergi" kataku lalu beranjak pergi.

"Tunggu! Kenapa kau menghindariku?" Tanyanya sambil menghentikanku dengan meraih tanganku.

"Whaa--aku tidak menghindarimu puft jangan konyol"

"Yah, kita serupa, tidak bisa berbohong. Sekarang katakan!" Paksanya.

"Aku tidak menghindarimu!! Dan apa kau tahu? Aku tidak punya waktu untuk ini, jadi, bye" kataku mencoba pergi lagi.

"Kenapa? Apa ini tentang Fio? Kau masih terpuruk akan itu?"

"Terpuruk? Ya aku terpuruk!! Bagaimana aku tak terpuruk jika sahabatku terbaring di rumah sakit, koma, dengan bekas peluru diperutnya?" Bentakku.

"Dia ga akan mati Hailey! Dia hanya ditembak sekali!! Dan diperut, masih ada kesempatan dia untuk hidup!!"

"Ya berapa kesempatan itu hah?"

"Ntahlah 80% kurasa" katanya mulai menimbang-nimbang."lagipula, kau masih punya 8 sahabat lagi!!"

"Sahabatku seperti dunia bagiku! Aku punya 9 sahabat berarti aku punya 9 dunia, dan aku segan untuk kehilangan satupun dari 9 itu!! Dan jika Fio terjatuh dalam kesempatan 20% itu, seluruh duniaku akan seperti puzzle yang kehilangan satu bagiannya dan membuatku tak lengkap, jadi sampai Fio terbangun, aku akan tetap berasumsi bahwa dia sedang terjebak dalam kesempatan 20% itu, jadi diamlah!" Bentakku panjang lebar.

"Jika aku bilang kurasa aku menyukaimu, apa itu akan membuatmu merasa lebih baik?" Katanya tiba-tiba.

Di sana, kata yang kurindu selama setahun, akhirnya tertangkap ditelingaku dari mulutnya sendiri. Namun ntah mengapa aku tidak ingin mendengarnya, dadaku membara dengan kemarahan.

"Apa-- apa kau baru saja bilang kau menyukaiku?" Tanyaku terbata-bata.

"Ya, kau menyukaiku bukan?"

"Dan kau mengatakannya sekarang? Kau kira aku butuh sampah seperti itu sekarang? Fio terbaring koma di rumah sakit karena sampah itu!! Aku sudah selesai dengan hal terkutuk itu!! Aku kapok. Aku lebih baik kehilangan rasa cinta menjijikan daripada kehilangan sahabatku" bentakku lagi.

If OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang