story'L

134 24 0
                                    

  Weekend adalah sebaik-baik nya hari untuk bermalas-malasan tidur di kasur yang empuk,AC yang menyala dan bangun di siang hari untuk sekedar mengisi perut yang kosong.Sooya tentu saja tidak menyia-nyiakan hal tersebut kini ia sedang tidur sambil terus melihat ke arah laptop nya yang sedang menyala, snack Dan minuman tergeletak di dalam kamar terhitung sudah empat jam sedari ia membuka mata di pukul 07.23 wib

  "Woah, Chanyeol oppa di drama ini hanya muncul di episode satu seterusnya entah ia kemana" serunya sambil memasukkan snack Di dalam mulut

  "Liat lah Park Shin Hye eonni cantik sekali,sudah lama aku tak menonton drama yang ia perankan" Sooya kini sedang menonton drama memories of ambrha ia sedang marthon menonton seharian penuh mungkin hingga malam hari

  Brak

Pintu kamar miliknya terbuka lebar sontak Sooya yang tadinya sibuk menonton drama kini menoleh ke arah pintu, di ambang pintu terlihat pria yang sibuk membawa koper

  "Hai Sooya" sapa riang nan gembira pria tersebut

  Sooya mengerutkan dahi milik nya melihat orang tersebut

"Hey Sooya ini aku Willis Wiliam Putra,kau tidak lupa dengan ku kan" ujar Willis yang kini sudah duduk di ranjang Sooya

  Tak Sooya menjitak kepala milik Wilis dan membuat sang empu kesakitan

  "Hey bodoh,kau mengapa menjitak ku harusnya jika ada tamu kau menyambut nya dengan ramah dan sopan tidak menjintak seperti ini"

  Sooya menatap binggung Willis yang di tatap hanya menunjuk ekspresi datar

  "Kau yang bodoh mengapa kau sekarang lebih banyak bicara Willis,woahh kau tinggal di Chicago ada efeknya juga membuat mu berucap panjang lebar seperti ini"Sooya menepuk-nepuk kepala Willis

  "Tidak juga"

  "Lalu yang bicara panjang lebar itu siapa jika bukan kau, apakah itu hantu menurut mu"

  "Jelas itu orang tampan"

  "Cih" Sooya berdecak"Lalu mau apa kau kemari?" Sambung Sooya kembali

  "Aku akan tinggal di sini hingga lulus kuliah"jawab santai Willis

  Sooya mengedengar penuturan dari mulut Willis membuat nya membulat kan mata,yang benar saja ia akan satu rumah dengan pria pucat seperti mayat,tinggi pula cukup ia hidup dengan keempat pria tinggi yang tak lain ayah nya,sang Abang
,Ka Chanie dan tentu saja Kai,dan astaga tolong jangan lupakan wajah Willis yang memiliki ekspresi datar walau ia memiliki kekasih datar tapi tidak seperti Willis yang datarnya selalu membuat kesal

  "Woah yang benar saja Willis,sudah cukup masa kecil ku habiskan dengan wajah datar mu itu"seru Sooya yang masih tak percaya

  "Hey benar,lagipula kau harusnya bersyukur memiliki saudarah tampan seperti ku ini" ujar Willis percaya diri

  "Tampanan juga Kai"

"Kekasih hitam seperti itu kau sebut tampan Soo"

  "Dia itu manis tau bukan hitam dari pada kau putih seperti pemutih pakaian"

"Yak asal saja" teriak Willis

"Woah yang ku ucapkan itu benar Willis kau putih seperti pemutih, seharusnya kau bersyukur memiliki saudarah cantik dan jujur seperti ku"kali ini Sooya yang berujar percaya diri

"Cantik dan jujur enda mu"

  "Heyy astagaa kalian berdua berisik sekali hingga suara kalian terdengar di kamar ku" teriak Krisna entah sejak kapan dia datang dan kini ia sudah duduk di samping Willis

My Big BeArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang