My Big BeAr

reason

"Sooya kau yakin jika Kai membeli kan pakaian bayi, itu untuk anaknya dan Una?" Tanya Lulu

"Bisa saja kan itu, pakaian bayi untuk salah satu keluarga Kai yang. Baru saja melahirkan" timpal Umi

"Kau sudah mencari tau nya Soo?" Sambung kembali Eunha

Yah mereka sudah tau tentang Sooya putus dengan Kai, tadinya Sooya ingin Yuni saja yang tau. Tapi, Sooya juga tidak merasa enak jika teman-teman nya yang lainnya tidak tau. Saat mendengar cerita Sooya bahwa Kai tidur dengan wanita lain, mereka sontak kaget dan geram dengan Kai, bagaimana bisa seseorang yang dingin bisa melakukan itu?? apakah saat itu Kai tidak bisa menahan nafsu jadi ia melakukan hal sekeji itu?

"Soo kau sudah tanya semua tentang, mengapa Kai tidur dengan wanita itu. Dan mengapa Kai membeli pakaian bayi itu dan untuk siapa?"kata Yuni

Sooya menggeleng, seraya memasukan sushi ke dalam mulutnya

"Soo bagaimana bisa, kau memutuskan Kai dan memberi sebuah alasan jika kau bosan dan muak dengan Kai. Sedangkan permasalahan nya Kai tidur dengan wanita lain, dan membeli pakaian bayi. Saja kau belum tanya kan alasannya?"ujar Lulu menatap serius sang teman

"Aku takut hiks aku terlalu takut" jawab Sooya kembali meneteskan air matanya

Semua teman-teman nya binggung dengan Sooya, apa yang perlu di takuti. Memang nya Kai harimau sampai-sampai, Sooya ingin bertanya saja takut

"Apa kau takut mengetahui faktanya, jika Kai Benar tidur dengan wanita lain?? Kau juga takut, pakaian bayi yang di beli Kai itu adalah memang benar darah dagging Kai" tebak Eunha ia hanya menebak dari jawaban yang di lontarkan oleh Sooya

"Apa itu benar?" Tanya Yuni memastikan

" Kalian tau aku bersikap jutek pada Kai waktu itu, aku hanya ingin Kai menceritakan apa yang sebenarnya"

Brak tiba-tiba saja Lulu mengebrak meja, hingga membuat soup milik Yuni tumpah

"Kau ini bodoh atau apa Soo?? Bagaimana bisa kau meminta penjelasan, dengan sikap jutek mu itu"

Benar apa kata Lulu, apa guna nya mulut untuk berbicara dan bertanya?? Jika mulut masih bisa berfungsi untuk kedua nya, mengapa harus meminta penjelasan melalui sikap. Belum tentu orang yang kita minta penjelasan itu paham jika kita meminta penjelasan dengan sikap yang kita tunjukkan

"Aku tau Soo kau trauma gara-gara perselingkuhan Nana, aku tau itu. Tapi, Nana dan Kai itu kasus nya berbeda Soo berbeda, Nana kau melihat sendiri Ia berselingkuh dengan wanita lain. Dan secara terang-terangan juga Nana memberitahu mu jika ia selingkuh, sedangkan Kai kau hanya melihat nya dalam bentuk video kau belum bertanya apa itu Kai atau bukan?? Ok aku paham tidak ada satu pun wanita yang tidak terluka jika melihat video orang yang di sayangi nya bercumbu dengan wanita lain. Tapi apa salahnya kau bertanya dengan Kai, mungkin jika Kai memang mengelak kau bisa mencari tau, ini kau bertanya tidak mencari tau tidak. Main memutuskan Kai saja" ujar Lulu penuh emosi

Sooya seketika terdiam mendengar apa yang di katakan oleh Lulu, benar semuanya benar apa yang di katakan oleh Lulu, Sooya terlalu bodoh mengambil keputusan yang sama sekali ia tidak tau dimana letak akar permasalahannya

"Sudah begini kau mau bagaimana?? Meminta penjelasan Kai?? Tidak mungkinkan Soo" sambung Lulu kembali kini nada bicara nya sedikit melembut

"Sooya rasa takut mu bukan berarti membuat mu takut untuk menanyakan soal kebenaran,yang ingin kau dengar. Aku paham kau takut mendengar fakta jika semua yang kau fikiran itu benar, tapi apa salahnya kau bertanya dan mendengar kan penjelasan Kai terlebih dahulu. Meski, nanti itu benar setidaknya ada rasa lega di hati mu itu, ada rasa damai di pikiran mu tanpa ada pikiran yang jelek pada Kai. Mungkin nanti hati mu akan sakit, tapi itu lah sebuah hubungan kau tidak hanya merasakan indah nya, rasa kebahagiaan di sebuah hubungan. Kau juga harus merasakan sakit, agar nanti kau lebih bisa menghargai sebuah hubungan itu bukan hal yang main-main" ujar Eunha sambil memegang bahu Sooya