L3

108 21 0
                                    

  "Ayo turun kita sudah sampai Sooya"ucap Willis membuka pintu mobil untuk keluar namun Sooya menahan lengan Willis

  Willis menatap Sooya binggung bukan kah ini sekolah nya dan Sooya mengapa Sooya menahannya untuk keluar

  "Wil lebih baik aku turun terlebih dahulu supaya tidak ada yang tahu jika aku saudarah mu,aku tidak mau kejadian di Chicago terulang kembali" ucap Sooya menatap Willis horor

  "Tidak akan terjadi seperti dulu Soo tenang saja"

  "Tenang darimana ha?kau ingin membuat ku gila seperti dulu yang setiap hari mendapatkan coklat, surat,tas, baju, sepatu yang jelas bukan untuk ku tapi untuk mu semua"

  Willis hanya tersenyum menanggapi nya,iya yakin kejadian dulu tak akan terulang kembali dimana Sooya selalu di suruh oleh para bucin Willis memberikan barang-barang yang sama sekali Willis tak pernah pakai biasany barang-barang itu iakan sumbang kan ke panti asuhan

  "Soo jika ada yang memberikan itu kembali pada ku melalui mu,aku akan menolaknya mentah-mentah agar kau tidak kesusahan membawa barang dari bucin-bucin ku"ujar Willis

  "Baiklah,jika itu terjadi kau harus memberikan ku tiket konser"

  "Jangan tiket konser Soo,aku tidak punya uang sebanyak itu"

  "Belikan es krim saja kalo seperti itu"

  "Ok!ok! setuju"Willis menggukkan kepalanya

  Setelah berdebat Sooya dan Willis pun keluar dari dalam mobil,awalny mereka berjalan santai tanpa ada gangguan sampai akhrinya tiba di lapangan utama sekolah semua murid khusus nya murid wanita berteriak histeris dan berlari mendekati Sooya dan Willis

  "Soo siapa dia, astagaa dia sangat tampan"

  "Soo kau sudah putus dengan Kai?? Pria ini siapa apakah dia pacar baru mu?"

"Dia mirip dengan Sehun EXO"

  "Astaga dia tampan sekali,siapa nama mu pria tampan"

  Begitu lah teriak-teriakan yang terdengar di telinga Sooya, Sooya sangat risih dengan keadaan seperti ini meski ia di kerumungi oleh wanita Sooya memeluk Willis erat dan menyembunyikan kepala nya pada ketiak Willis. Menyadari jika Sooya memeluk nya sangat erat Willis pun memeluk Sooya sangat erat dan membawa Sooya pergi dari kerumunan murid-murid wanita tersebut

  Mereka berdua pun akhirnya sampai di depan ruang kepala sekolah, karena Willis murid baru jadi ia harus bertemu kepala sekolah dan terlebih dahulu

"Willis kau masuk ke dalam,aku akan pergi ke kelas ku" ucap Sooya

  "Yasudah,kau tak apa-apa kan tadi?" Tanya Willis yang merasa khawatir pada Sooya karena kerumunan tadi membuat wajah Sooya menjadi pucat

  "Santai aku tidak apa-apa kok"

  "Hms ok"

  Sooya berjalan di koridor sangat santai mulutnya terus bergerak-gerak sesekali mulutnya mengeluarkan balon,berjalan sambil menikmati peremen karet itu sangat nikmat bukan

  Mata nya mencari-cari sosok yang ia ingin temui sudah dua hari ia tak bertemu karena libur sekolah,namun sosok yang ia cari justru tak menapakan batang hidung nya hingga Sooya memasuki kelas nya

  "Kau kenapa Soo?? Pagi-pagi sudah cemberut seperti kue apem" tanya Lulu yang melihat Sooya tak seceria biasanya

  "Aku belum bertemu dengan Kai pagi ini"jawab Sooya masih cemberut

  "Bucin sekali sih Soo,baru belum bertemu pagi ini nanti juga bertemu saat jam isitrihat"ketus Baekie tiba-tiba saja

"Tapi kan Aku rindu dia"

My Big BeArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang