dia Kai

93 15 0
                                    

Ayo sebelum membaca mari
Tekan tombol bintang ⭐


  Kai menarik tangan Sooya cukup jauh hingga ke lapangan belakang kampus, lapangan yang biasanya di gunakan untuk mahasiswa bersantai sambil merokok. Karena lapangan ini tidak di pakai lagi hanya tempat untuk menaruh alat tulis dan kelengkapan kampus yang sudah tidak di pakai, Kai menghentikan langkahnya di tembok besar yang penuh coretan, menarik tangan Sooya agar berdiri di depan tembok itu. Lalu, Kai mengunci tubuh Sooya dengan kedua tangannya yang ia letakkan pada tembok, wajahnya ia dekatkan dengan wajah Sooya yang masih menangis. Nafas mereka saling beradu, tak lupa mata kedua nya yang saling menatap

"Kau tau Soo tidak ada satu orangpun, di dunia ini yang ingin menjalani hubungan tanpa ada setatus yang jelas" ujar Kai penuh penekanan di setiap kata, lalu ia menjauhkan wajah nya dari wajah Sooya. Tapi tanganya masih mengunci tubuh mungil Sooya

"Tapi mengapa hiks kau hiks memberikan aku ciuman, pelukan, dan perhatian Kai?"

"Karena kau menerima nya dengan senang hati Sooya, seolah kau memberikan kesempatan pada ku. Untuk aku kembali pada mu, tapi nyata nya apa Soo justru saat aku meminta mu untuk kembali. Malah kau tidak mau, kau lebih mempertahankan perinsip mu Sooya" teriak Kai penuh emosi, sungguh ia sudah lama ingin mengatakan ini pada Sooya

"Wanita bodoh mana yang menerima seorang pria, yang mengajak menjalani hubungan dengan hal konyol yang kau lakukan"

"Hal konyol apa Sooya, hal konyol karena aku meminta mu kembali menjalankan hubungan kita setelah kau bertemu dengn ayahku?? Liat Soo hal penting seperti itu saja kau anggap itu hal konyol, tidak bisakah saat itu kau melihat bola mata ku Soo. Atau tidak bisakah saat itu kau rasakan perasaanku, mata dan perasaan ku yang tulus melakukan itu semua. Tapi hal tersebut kau anggap konyol!!"

Ingat saat Kai meminta Sooya untuk kembali lagi dengannya, saat Sooya sudah bertemu dengan ayah Kai. Mungkin itu terkesan lelucon semata tapi Kai mengatakan itu semua seratus persen dari hati nya, ia tulus mengatakan hal tersebut sungguh ia tulus. Tapi Sooya menganggap itu hal konyol, soal Kai memberikan perhatian pada Sooya, atau Kai yang sering mencium Sooya, dan memeluk Sooya. Ia fikir dengan dirinya melakukan hal tersebut tembok pertahanan perinsip seorang Sooya akan luluh, tapi nyata nya tidak justru Sooya menikmati skinship  yang mereka berdua lakukan tanpa mempertanyakan perihal setatus. Awalnya Kai juga menikmati itu mungkin mereka berdua butuh waktu untuk memulihkan semua nya, jadi cukup dengan berteman untuk sesaat tidak masalah. Tapi, saat teman-teman nya mempertanyakan tentang hubungan dirinya dengan Sooya Kai mulai terusik, di sisi lain ia binggung harus berbuat apa karena Sooya yang memiliki perinsip" Tidak akan pernah menjalani hubungan kembali dengan orang yang sama" hal tersebut lah membuat seorang Kim Kai mulai untuk berhenti mencintai Sooya, dan mulai melupakan Sooya

Apa Kai Salah jika ingin mundur karena perinsip Sooya itu?? Bagaimana pun juga ia harus menghargai nya bukan, jika di tanya Kai kesal atau tidak karena perinsip Sooya tersebut. Tentu saja kesel, tapi ia tidak bisa berbuat banyak jadi ia memilih untuk menjauh dari Sooya, dan mulai melupakan wanita mungil itu

"Kai hiks" saat Sooya hendak memeluk Kai, pria itu justru menepis tangan Sooya

"Mungkin kita tidak di takdirkan untuk bersama Soo, terimakasih atas semua nya. Baiklah aku permisi" ucap Kai kembali dingin setelah tadi penuh emosi di dalam dirinya

Kai menetralkan nafas nya, memejamkan mata elangnya. Ini mungkin berat tapi ia harus melakukan nya, melupakan Sooya itu hal yang ia harus lakukan sekarang. Tubuh kekarnya membelakangi Sooya, kakinya berjalan meninggalkan Sooya, meninggalkan semua kenangan yang telah mereka buat bersama.

My Big BeArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang