stroy'L

66 13 0
                                    

  Pria tinggi berambut coklat itu sudah satu jam berdiri, di depan pintu rumah berwarna putih. Ia Kim Kai pria itu sudah sejak pagi disana, menekan bel rumah Sooya. Yang tak kunjung di buka, entah pergi kemana wanita mungil itu. Namun sejak tadi Sooya maupun penghuni rumah lainya, belum juga menampakkan batang hidung mereka di depan pria berambut coklat itu

Tok

Tok

Untuk sekian kalinya tangannya mengtuk pintu, seperti nya Kai belum ingin pergi dari sana. Sebelum pintu itu terbuka dan menunjuk wajah cantik wanita mungil yang ia rindukan

Clek pintu putih itu terbuka menampilkan pria yang tak kalah putih nya dengan cat pintu, Willis membuka pintu dengan raut wajah seperti orang sehabis bangun tidur. Mata sipitnya masih mengerjap-ngerjap, hingga akhir nya matanya terbuka lebar. Ia melihat Kai yang berdiri di hadapan nya

"Mau apa kau?" Tanya nya dingin

"Ku mohon aku ingin bertemu dengan Sooya"jawab Kai, tidak ada nada atau raut wajah dingin yang terpancar di wajahnya. Ia menujuk wajah memohon pada Willis agar pria putih itu mau mempertemukan nya dengan Sooya

"Kai aku tau harus ada yang kau selsai kan dengan Sooya,entah itu apa aku pun tidak mengerti. Tapi, saat ini Sooya tidak ingin menumui mu" yang di kata kan Willis memang benar, jika Sooya tidak sama sekali ingin menemui Kai

"Ku mohon Will"

"Kai aku sudah, meminta nya untuk menemui mu. Tapi ia tidak ingin"

Kai menghela nafas nya jika sudah seperti ini, ia juga bingung harus berbuat apa. Sooya jika sudah marah tidak bisa di ganggu memang, mungkin saat ini ia belum bisa bertemu dengan Sooya mungkin esok bisa pikirannya. Ia pun menyerah kan dua kantong pelastik pada Willis

"Berikan pada Sooya,itu buah strawberry, cheesecake. Dan ice Americano" ujar Kai memberitahu isi pelastik yang ia bawa

  "Baiklah, terimakasih sudah memberi ini"

"Aku pergi Will" ucap Kai, lalu pergi dari rumah Sooya

Sekiranya itu lah yang di lakukan Kai selama seminggu ini, datang ke rumah Sooya dengan membawa makanan dan minuman kesukaan Sooya. Seminggu itu juga Kai datang ke rumah Sooya, tidak pernah Sooya lah yang membukakan pintu untuk dirinya. Jika Kai kesana di setiap pagi entah itu Willis ataupun Bi Rina, yang membukakan pintu untuk Kai

Tepat hari ke delapan ini, entah semalam Kai membaca mantra apa. Kali ini yang membukakan pintu adalah Sooya, wanita yang ia ingin jumpai selama ini

"Ops maaf, aku membuka kan pintu bukan untuk bertemu dengan mu. Melainkan aku harus pergi karena taxi online yang ku pesan sudah datang" ucap Sooya menutup pintu, lalu pergi meninggalkan Kai begitu saja

"Soo kumohon" lirih Kai

Sooya nampak nya masa bodo dengan Kai, ia terus berjalan tidak memperdulikan Kai sama sekali. Hingga akhirnya gerbang rumah Sooya terbuka, ada mobil hitam sport masuk ke dalam perkarangan rumah nya. Pintu itupun terbuka menampilkan Nana dengan stelan baju berwarna biru di balut, celana sobek berwarna hitam. Dan, sendal jepit berwarna senada dengan celana, lalu pria itu berjalan mendekati Sooya. Seperti nya, Sooya berbohong jika ia memesan tadi online yang sudah datang. Bukan taxi yang datang, melainkan Nana si pria manis

"Sudah siap??" Tanya Nana, karena hari ini ia ingin membicarakan hal penting pada Sooya

Sooya mengangguk lucu, ia pun berjalan menuju mobil Nana. Namun, Nana masih dengan posisi nya yang sama, matanya tak sengaja melihat seseorang yang terlentang di halaman rumah Sooya. Apa kah itu Willis sedang berjemur ?? Pikir Nana

My Big BeArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang