E&E

150 16 0
                                    

Selamat membaca cerita ku😚
Jangan lupa budidayakan
Vote
Komen ok
Semoga nggak bosen sama cerita
Ku yang bener-bener
Random ini
❤❤❤❤


   "Eomma mengapa ayik dali Bie Zizi, dan paman Klisna hayus Enjay, anggil hyung ayik?" Tanya bocah lelaki berusia tiga tahun yang duduk di pangkuan sang appa

"Jaydan sayang nya eomma, kan Hyung bayi itu anak dari Kaka eomma. Yaitu paman Krisna, jadi meski Jaydan lebih besar dari Hyung bayik, Jaydan harus memanggil dengan sebutan Hyung sayang" dengan sabar Sooya menjelaskan alesan mengapa sang anak, harus memanggil anak dari sang kakak dengan embel-embel Hyung

Bocah lelaki bernama lengkap Kim Jaydan tersebut, hanya menampilkan wajah blank nya, mencoba mencerna penjelasan dari sang eomma

Kim Jaydan anak dri Kim Kai dan Kim Sooya, bocah yang memiliki wajah copy-an mirip sang appa. Hanya mata bulat dan kulit putih yang mewarisi dari sang eomma

"Appa apakah itu benal?" Tanya nya lagi kini bukan bertanya pada sang eomma, melainkan pada sang appa

Kai yang sedang memangku sang anak pun, mengakat tubuh gembil Jaydan, mencoba mengubah posisi duduk Jaydan, yang semula menghadap tempat tidur khusus bayi. Kini menghadap kan tubuh sang anak pada dirinya

"Benar sayang, masa eomma bohong sih. Jadi sekarang Jaydan harus memanggil apa?"

Bocah kecil itu menatap manik mata sang apa, lalu mengaggukan kepala nya seolah paham dengan apa yang baru saja appa nya kata kan

"Hyung bayik, benalkan eomma dan appa"ujar Jaydan

Sontak Sooya dan Jongin menganggukan kepala mereka kompak

"Pintar nya keponakan bie" puji Zizi hingga membuat Jaydan salah tingkah, dan menyembunyikan kepalanya di cecuruk leher sang appa

"Oh astaga aku ketinggalan yah, maaf yah aku telat. Ini karena si caplang, telat menyusul ku" cerocos Yuni yang baru saja datang bersama sang sang suami yaitu Chanie

Yah mereka berdua sudah menikah, saat Sooya hamil Jaydan lima bulan. Kini Yuni sedang mengandung, usia kandungan nya sudah semester empat

"Yuni, kau datang-datang langsung berceloteh heboh saja" ucap Willis yang sedang tidur di kasur khusus penunggu pasien

"Jejalkan bom saja Will mulut Yuni, memang mulut dia berbisik" celetuk Chanie

Yuni sama sekali tidak memperdulikan ocehan kedua pria tiang tersebut, justru ia lebih fokus pada anak Zizi dan Krisna, yang tengah tertidur pulas

"Bieee Yuni, tidak angen dengan Enjay apa!!" Protes Jaydan pada Yuni yang sedari tadi tidak menyapa dirinya

Yuni yang mendengar protesan, bocah lelaki tersebut. Tertawa terbahak-bahak sungguh Jaydan sangat gemas jika sedang cemburu, dirinya pun mengambil alih Jaydan dari pangkuan Kai, menggendong bocah bertubuh gembul tersebut

"Yun, turunkan Jaydan dia berat. Aku risih melihat mu menggendong Jaydan, dalam kondisi perut besar mu, ayo Jaydan turun kasian bie Yuni" ucap Sooya khawatir

"Bie janan tulunin Enjay yah" bukan nya menuruti perintah sang eomma, Jaydan justru memeluk erat leher jenjang Yuni

"Yah tidak Jay, bisa tidak Ka Kai kau duduk samping Sooya, biar aku duduk disini sambil memangku anak mu"

Kai menuruti perkataan Yuni, ia berpindah duduk di samping Sooya. Sudah sejak pukul sepuluh pagi keluarga kecil Kai, berada di rumah sakit untuk menjenguk Zizi dan sang anak yang baru saja hadir di dunia

My Big BeArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang