My Big BeAr

jauh

Hari Senin ini Sooya ada ujian akhir, ujian yang menentukan layak atau tidak layak ia menyandang jadi kelulusaan SMA
Satria Cendawan. Sooya fokus mengeklik mouse mengisi jawaban yang ada di monitor komputer, waktu masih tersisa lima belas menit lagi. Namun, Sooya sudah selesai menyelesaikan ujian nya, ia mengambil tas di loker ujung kelas. Lalu, berpamitan dengan teman-teman nya dan Guru yang mengawas

Membuka pintu lab langsung di sambut oleh senyuman manis Kai, Pria itu terlihat manis dan tampan menggunakan stelan hoodie full size berwarna hitam. Yang terdapat gambar beruang di depan nya, di padukan oleh celana training hitam, dan sepatu berwarna putih. Sooya tersenyum lembut pada Kai, lalu menggandeng tangan kiri milik Kai

Tujuan mobil support berwarna hitam yang sedang melaju di ibu kota, ke restoran yang menyajikan makanan Indonesia. Di mobil suasananya tidak seperti kemarin nya yang tidak ada percakapan, hari ini Sooya terus berceloteh menceritakan tentang ujian nasional yang baru saja ia lakukan

"Aku selesai pertama Kai, hebat kan aku" ucap Sooya bangga

Tangan kiri Kai terulur untuk mengusak rambut hitam milik Sooya

"Kau hebat Soo"

Keluar dari mobil hingga masuk ke dalam restoran tangan mereka terus saja bergandengan, sampai-sampai pelayan restoran gemas melihat nya. Mereka berdua duduk di ujung restoran,yang dimana berhadapan langsung dengan kitchen, sambil menunggu pesanan datang Sooya terus saja berceloteh. Kai hanya menyimak sesekali dirinya berbicara

"Selamat menikmati" kata Pelayan wanita ramah

Makan tanpa ada ny berbicaran itu sudah biasa diantara keduanya, Sooya sangat menikmati rabek kambing favorit nya. Sedangkan, Kai menikmati soto khas Bandung.

"Kai Aku ingin berbicara dengan mu" nada bicara Sooya sangat serius, tatapan mata nya pun tak kalah serius

Mangkok yang berisikan soto Bandung belum habis, karena Sooya mengajaknya berbicara Kai menghentikan makannya. Dan menatap Sooya

  "Aku ingin kita putus Kai"

Putus?? Apakah Kai tidak salah dengar?? Benar kah Sooya meminta mengakhiri hubungan mereka, bukankah Sooya sangat mencintai dirinya

"Mengapa?" Kai mencoba bertanya mengapa Sooya memutuskan, tanpa sebab seperti ini

Sooya menghela nafasnya, ia harus yakin dengan keputusan nya ini. Ia sudah memikirkan nya matang-matang, dan sudah berdiskusi dengan Willis semalaman. Meminta pendapat pria berkulit putih

"Aku sudah bosan dengan kau, dan aku sudah muak dengan hubungan ini. Ku mohon kau mengerti dan memahami keputusan ku ini"mata Sooya kini seperti sedang menahan tangis

"Hanya itu alasan kau?"tanya Kai tenang, hanya seorang Kim Kai yang di putuskan karena bosan. Masih tenang tanpa memperlakukan apapun

"Iyah" jawab Sooya bahunya bergetar mengatakan nya, manik mata nya menatap mata Kai yang tidak ada rasa sedih disana. Mungkin keputusan yang ia ambil benar, semoga saja tidak ada penyesalan di akhir

Lagi-lagi wajah Kai hanya menujukan ketengan

"Baiklah jika seperti itu" Kai tersenyum sambil memegang bahu Sooya

Sooya mengangguk, ada perasaan lega di hatinya mengatakan putus pada Kai. Meski ada rasa sakit yang begitu dalam

"Aku ingin pulang, kau ini ku hantar?"tawar Kai

  "Aku naik taksi saja"

"Baiklah"

Kai pergi meninggalkan Sooya terlebih dahulu, mata bulat Sooya menatap sendu punggung Kai yang sudah menghilangkan. Air mata nya lolos begitu saja saat Kai sudah keluar restoran, ia tak sanggup jujur melepaskan Kai. Tapi, ini yang terbaik untuk hubungan nya. Kakinya bangkit dari kursi restoran, kakinya bergetar hebat rasanya untuk berjalan pun tidak kuat. Para pelayan restoran sudah menawarkan bantu pada Sooya untuk membantu nya berjalan,tapi Sooya menolaknya, dengan alasan masih kuat untuk berjalan. Para pelayan menatap Sooya heran bukan kah tadi saat masuk mereka sangat manis, lalu mengapa saat ingin keluar restoran mereka keluar masing-masing. Dimana genggaman manis yang di lihat para pelayan restoran itu