flashback

66 11 0
                                    

  Note: tulisan miring itu tanda nya Sedang menceritakan hal yang sebelum-sebelumnya ok

Di restoran bintang lima bergaya eropa yang dimana makanannya luar biasa mahal nya itu, sedang ada dua orang pria yang duduk diruang VIP saling diam. Terhitung sudah hampir setengah jam mereka saling berdiam satu sama lain, bahkan makanan lezat di depan nya pun belum di sentuh sama sekali oleh keduanya. Bukannya, memulai untuk mengobrol. Tetapi, keduanya sibuk dengan ponselnya, mungkin bermain ponsel lebih enak, daripada berbicara dan memakan makanan yang lezat

Merasa jengah dengan ke heningan ini, pria yang senyum manis nya itu yang bisa membuat seorang luluh itupun, meletakkan ponselnya di meja makan. Matanya yang semula terfokus pada ponsel, yang kini sudah di matikan dan di letakan di atas meja

"Ingin bicara apa?? Jika saling diam begini tidak akan ada ujung nya" ujar nya ramah di iringi senyuman manis

Pria yang satu nya pun merasa Indra pendengaran nya mengdengar suara, langsung meletakkan ponselnya di atas meja dan fokus menatap lawan bicara

  "Aku ingin mundur mencintai Sooya"lirihnya namun terasa dingin di dengar nya

Pria bersenyum manis itu mengurut kan dahinya bingung

"Kau yakin Kai, ingin mundur begitu saja?" Tanya pada pria yang di hadapan nya, yang ternyata Kai kekasih sahabat nya

"Seperti nya Sooya lebih mencintai mu, daripada aku Na" lirihnya kembali

Nana pria bersenyum manis tersebut, lagi-lagi mengerutkan dahinya bingung. Dengan penuturan Kai yang baru saja

"Alesan mu berbicara seperti itu apa?"

"Kau tahu Sooya lebih memilih, menghabiskan waktu bersama mu daripada ku"

Ok Nana sudah paham alur pembicaraan ini ingin kemana, Nana memalingkan wajahnya ke sebelah kanan. Menghela nafasnya, lalu menatap ke arah Kai kembali yang sedang mengaduk-aduk makanannya

"Kai dengarkan aku" ujar Nana nada bicara nya begitu serius

"Dia mencintai mu, tidak mungkin dia akan kembali kepada ku Kai percayalah" lanjut nya, lalu meneguk jus strawberry miliknya

Kai masih terdiam belum membuka mulut nya sama sekali, di sini ia butuh penjelasan jadi ia tidak akan berbicara sebelum Nana selsai menjelaskan nya

"Kai kau tau mengapa Sooya berubah pada mu?"sambung nya kali ini bertanya

"Mengapa memang nya?"

Nana berdecak sebal" sungguh kau tidak tau mengapa Sooya seperti itu"

"Sungguh"

Karena jawaban yang di lontarkan Kai begitu menyakin kan, Nana pun mengambil tas besar berwarna hitam di samping nya. Mengeluarkan benda pergi segi panjang berukuran lumayan besar, lalu mengeluarkan kembali benda persegi panjang. Namun,kali ini benda tersebut lebih kecil dari korek api, menekan tombol on pada laptop memiliknya, dan saat laptop tersebut sudah menyala menampilkan wallpaper anime. Nana pun memasukan flashdisk , lalu mencari file yang ia akan tunjukkan pada Kai. File nya pun ketemu, Nana membalikkan laptop nya memajukan sedikit jarak laptop dengan Kai. Agar memungkinkan Kai bisa melihat dengan jelas

Saat video tersebut berputar dan terdengar suara desahan,yang memanggil namanya dan wanita yang di ketahui Una itu. Kai melotot dengan apa yang ia tonton, merasa jijik sendiri Kai mematikan video tersebut. Nana yang melihat pergerakan Kai yang tak nyaman itu hanya menatap Kai tanpa berkedip

"Video apa ini Na?" Tanya bingung mengapa  Nana menunjukan video tak senonoh itu pada nya

"Kau yakin tidak mengenali nya Kai?"selidik Nana

Kai langsung menggeleng kan kepalanya" Siapa itu?"

"Itu kau bodoh, kau tahu saat ulang tahun Sooya yang waktu itu. Dia menunggu mu sepanjang acara, tapi kau tidak datang. Pesta yang seharusnya membuat dia bahagia dengan orang terkasihnya. Tetapi, orang yang ia benar-benar ia sayangi tidak datang begitu saja, aku tahu Kai saat itu kau berada di Thailand. Tapi, tidak bisa kah kau mengabari Sooya bahkan hanya sekedar mengucapkan selamat ulang tahun?? Kau tau Kai betapa rapuh nya dia malam itu, mata bulatnya mencari-cari mu yang tak kunjung datang. Saat, pesta selesai ia tak henti-hentinya menangis, bahkan lebih parahnya dia tidak mau keluar rumah dan makan selama dua hari" jelas Nana merasa emosi sendiri, jujur ia menantikan hal ini terjadi dimana dirinya mengobrol berdua dengan Kai

Kaget?? Tentu saja Kai kaget ia tidak menyangka akan setenga itu, pada seorang yang ia sayang selama ini. Mengapa bodoh nya dirinya saat itu

"Dan yang lebih parah saat pagi hari aku datang, untuk memberikan Sooya kado keadaannya sangat berantakan Kai. Aku mencoba menghibur nya, dan untung saja Sooya mudah tersenyum jadi ia sejenak melupakan ketidak hadiran mu. Saat itu juga aku mengajaknya makan mie ramen, saat di kedai art Sooya menelfon ku karena ada paket dari Thailand, kau tau Kai betapa senang nya dia saat tau paket itu dari mu. Dia yang sedang menikmati makannya harus terhenti karena paket sialan ini, tiba di rumah ia langsung masuk kamarnya. Namun, saat tau kadonya berisi video sialan dan foto sialan itu. Sooya Kembali menangis dan murung" Nana menceritakan semua kejadian dari awal hingga akhir tidak ada satupun yang terlewat

Kai lagi-lagi terkejut dengan penjelasan dari Nana" Wanita yang mendesah kan ku, itu bernama Una benar Na?"

"Benar, keluarga Sooya tidak ada yang tahu Kai terkecuali aku, dan mbak Zizi. Karena ia tahu gerak gerik kebohongan kami berdua, jadi ia menyuruh kami datang ke apartemennya untuk menceritakan semuanya"

Flashback

"Jadi ada apa gerangan kalian berdua kemari?"tanya Zizi berbasa basi pada Sooya dan Nana

Kedua manusia tersebut hanya diam dan saling pandang satu sama lain

"An-u Mbak hmz an-u" jawab Sooya jujur ia bingung ingin menceritakan apa

"Mengapa anu-anu?"hardik Zizi tegas

Nana yang gemas dengan tingkah Sooya yang tak kunjung menceritakan nya, akhirnya Nana pun menceritakan awal mula permasalahan yang di hadapi Sooya. Berawal dari Sooya di tinggal oleh Kai dan sampai Sooya mendapatkan paket laknat dari Kai

"Jadi seperti itu Noona cerita nya" akhir kalimat dari mulut Nana

Zizi menghela nafas perlahan" Jadi kau ingin bagaimana kedepannya Soo?"

"Aku tidak tahu Mbak,jujur aku binggung"lirih nya lesu

"Memang sudah ada bukti yang kau lihat Soo, tapi bukti pun tidak cukup hanya untuk menyalah kan seseorang. Kita perlu menyelediki nya terlebih dahulu bukan?? Bisa saja Kai ada hal yang lain yang membuat Kai seperti itu"saran Zizi pada Sooya

"Aku paham ini sangat sakit bagi semua orang yang mengalami nya, tapi kita tidak bisa menyalahkan Kai bukan jadi saran Mbak kau cari tahu terlebih dahulu saja"

"Iyah mbak, Soo akan mencari tahu terlebih dahulu Sooya tidak ingin gegabah. Jika memang Kai mengakuinya Sooya akan memaafkan nya, tapi Sooya mungkin akan mengakhiri hubungan dengan Kai Mbak. Mbak Zizi tau kan perinsip Sooya jika sudah putus tidak akan kembali" kata Sooya panjang lebar sekali

Zizi mengangguk mendengar nya, memang itu perinsip yang di peggang oleh keluarga Kirsna. Oleh karena Zizi benar-benar menjaga hubungan nya dengan Krisna, dan jika dirinya menjadi Sooya mungkin tidak setegar ini. Tapi, Nana ia sudah tahu watak Sooya yang seperti itu yang mudah memaafkan kesalahan seseorang, dulu saja dia dengan mudah nya mendapatkan perkataan maaf dari Sooya

Tapi jika kesempatan untuk menjalin hubungan?? Nana tidak dapat karena yah ia tahu perinsip keluarga Sooya

End

" Na sebenarnya aku ingin menceritakan nya semua pada mu"

Gantung lagi kek jemuran wkwkwkwk
Next part!!!
Vote+komen Jan lupa!!

My Big BeArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang