TS #15 - Cuma Bercanda

95 14 0
                                    

"Kenalan mulu, jadiannya kapan?"

-Mulut busuk Stella-

🎀🎀🎀

Hai! ^^

***


Keluar kelas setelah ulangan harian kimia dengan senyum lebar pasti membuat orang berpikir kamu orang pintar yang berhasil menyelesaikan ulangan dengan baik. Tetapi, lihat kembali. Kalau kamu melihat orang yang tersenyum lebar itu adalah seorang Daniza, makan opsi pertama sangat salah.

"Kenapa lo? Gila?" sindir Stella pada Daniza.

Gadis yang disindir tidak mengacuhkan Stella. Dia tetap dengan senyuman lebarnya sambil melangkah ke kantin.

Sekarang pukul 10.17, waktunya istirahat. Daniza bersama dengan Stella, Siti, dan Alin melangkah bersama-sama ke kantin. Teman-temannya yang lain menunggu di kelas, titip!

Alin — gadis imut berpipi tembam si penarik perhatian. Alin itu selain imut, dia juga pintar! Alin selalu menempati juara 2 di kelasnya. Dari kelas 10 IPA 3, 11 IPA 3, dan sekarang di 12 IPA 3.

"Mau pesen apa? Gue yang pesenin, deh," ucap Alin setelah mereka mendapatkan tempat duduk.

"Alin emang temen terbaik," celetuk Daniza masih dengan senyum yang tak kunjung lepas.

"Najis! Cepet, mau apa, lagi baik banget gue nih!"

Daniza, Siti, dan Stella menyebutkan keinginan mereka. Setelahnya, Alin mengangguk paham dan beranjak pergi untuk memesan makanan.

"Alinn! Bakso gue cintanya banyakin yaa!" seru Daniza.

"Gila!" Stella menggelengkan kepalanya. Memang orang lagi jatuh cinta tuh gini ya?

Ngomong-ngomong, untuk mengisi kekosongan ini. Mari kita perjelas tentang si pengharum ruangan.

Stella. Udah, enggak ada nama panjangnya. Tapi ya, walaupun namanya hanya satu kata, Stella itu termasuk anak pintar. Kalau diposisi kedua ada Alin, nah, diposisi ketiga ada Stella. Si pengharum ruangan penyuka duda ini sebenarnya pintar, hanya saja pintarnya ketutupan oleh kelakuan absurdnya.

"Jah, kamu semalem ga belajar ya?" tanya Siti Dahlia.

Orang yang ditanya menggelengkan kepalanya dengan wajah polos.

"Padahal, kan, kamu tau kalo mau ulangan," ujar Siti dengan nada yang sedikit tidak enak di telinga Daniza.

Daniza menaikkan bahunya tak acuh. "Ya gimana ya Sit, gue kan ga serajin lo si juara satu."

Perkataan Daniza sukses membuat Siti tersinggung.

Stella yang tahu bakal terjadi adu mulut antara kedua temannya ini pun langsung mencari cara untuk mengalihkan perhatian.

"Eh Jah, Pangeran tuh Pangeran!" seru Stella dengan riang.

Secara otomatis, Daniza langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Stella. Dia bisa melihat Pangeran berjalan bersama Edward dan satu orang temannya yang tidak Daniza kenal. Bahkan, Daniza tidak peduli siapa pun orang itu. Yang Daniza pedulikan adalah Pangeran yang terlihat semakin tampan.

"Ed! Sini join!" Alin yang baru kembali dengan membawa nampan memanggil Edward yang tengah kebingungan mencari tempat untuk makan.

Edward, Pangeran, dan satu orang temannya yang masih belum diketahui namanya itu ikut bergabung bersama Daniza dan teman-temannya.

The Somplaks [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang