TS #25 - Si Kepang Dua & Penyuka Duda

60 10 0
                                    

"Kelas tiga itu kehidupan sekolahnya ya diisi sama ujian. Pusing, untuk masih waras.

- Warga 12 IPA 3 -

🍁🍁

Hai beb, masih berharap?

***

Ujian masih terus berjalan, bahkan terasa sangat cepat. Sebentar lagi selesai dan mereka akan menghadapi yang paling akhir. Unbk.

Sebelum itu, mari kita beri ruang lebih banyak untuk kedua teman dekat Daniza. Teman yang terlalu dekat.

Si kepang dua dan si penyuka duda.

***

Siti Dahlia memiliki kegiatan rutin, yang paling rutin adalah belajar. Siti anak pertama dari 3 bersaudara. Dia memiliki 2 adik perempuan yang harus dididiknya. Tidak, Siti tidak menjadi tulang punggung keluarga. Ayah dan Ibunya masih ada dan dua-duanya bekerja dengan baik.

Siti juga giat belajar bukan karena tuntutan, tetapi dia memang ingin menjadi kakak yang bisa ditiru oleh kedua adiknya. Dari kecil Siti bercita-cita menjadi seorang dokter, hal itu membuat Siti dengan serius belajar, dia tidak mau cita-citanya itu hanyalah bualan semata. Dia akan menjadi dokter dan membuat semua orang bangga padanya.

Memiliki teman seperti Daniza, Stella, dan teman lainnya membuat Siti agak terkejut sebenarnya. Soalnya, Siti itu introvert. Tidak ada yang mau berteman dengan Siti saat dia menduduki bangku SD dan SMP. Menurut teman-temannya dulu, Siti terlalu membosankan karena selalu belajar. Mereka bilang masa-masa sekolah harus dinikmati, harus membuat kasus masuk ke ruang konseling atau lainnya.

Katanya, jika tidak ada kasus seperti itu, tidak akan ada yang bisa mereka ceritakan pada anak mereka. Siti bingung, memangnya mereka bangga bercerita pada anaknya tentang mereka dulu yang menjadi berandal? Bukannya itu hal yang sangat bodoh?

Sekolah 12 tahun cuma ingin menjadi berandal? Untuk apa pelajaran Ppkn dan agama? Menjadi berandal tidak membuat seseorang itu keren, malah terlihat aneh. Harusnya menjadi berandal membuat orang malu.

Saat Siti menasehati teman-teman SMP-nya dan berkata seperti itu, mereka akan membalas, "Susahlah Sit, mana bisa kami sepintar elo."

Padahal manusia dilahirkan sama. Saat bayi semua manusia itu sama. Hanya setelah itu yang beda, apa yang akan dilakukan oleh manusia itu.

Bingung. Siti benar-benar bingung. Tetapi Siti memutuskan untuk tidak peduli pada orang-orang itu dan memutuskan untuk peduli pada dirinya sendiri. Toh mereka juga tidak memiliki pengaruh apapun pada dirinya.

Sekolah itu untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Sayang sekali waktu 12 tahun yang dipakai untuk sekolah jika tidak menghasilkan apa-apa.

Kembali ke masa sekarang. Siti kira awalnya dia akan masuk ke kelas unggulan, 10 IPA 1. Tetapi ternyata dia malah mendapat 10 IPA 3. Ya, Siti sadar dia tidak terlalu pintar dan Siti memutuskan untuk terus belajar agar mendapat nilai yang bagus saat lulus nanti.

Saat memasuki kelas itulah Siti melihat Daniza, anak yang terlalu ceria. Siti benar-benar mengira di SMA ini dia juga tidak akan punya teman. Tetapi gadis itu, yang bernama Daniza tiba-tiba mengulurkan tangannya, mengajak berkenalan.

The Somplaks [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang